Detik demi detik berlalu, Olimpiade sudah semakin dekat. Alya dan Adam menghabiskan waktunya di dalam ruangan pelatihan.
"Lo gak apa?" Tanya Adam saat melihat Alya yang sudah beberapa kali memijat keningnya.
"Hmm, dikit lagi kelar" jawab Alya.
Adam menarik dagu Alya, kini Adam bisa melihat seluruh wajah Alya dengan jelas.
"Muka lo pucet, istirahat dulu yuk" ajak Adam.
Alya tak mengomentari apa yang di perbuat Adam, ia hanya diam dan memperhatikan wajah Adam yang terlihat mengkhawatirkannya.
"Apaan sih malah senyum, lo sakit beneran nih, gue telpon RSJ dulu ya" ujar Adam sambil mengambil ponselnya.
"Garing lo" Alya memcubit paha Adam dan sedikit tertawa.
"Aw, gak apa garing yang penting ganteng" ujarnya dengan percaya diri.
"Mending lo beliin gue susu coklat yang kemarin" pinta Alya.
Adam langsung beranjak dari posisinya untuk pergi membeli susu sesuai permintaan Alya.
Alya melanjutkan pekerjaannya, dan ketika Adam kembali ia sudah menyelesaikan soal-soal miliknya.
"Nih, sekalian sama biskuatnya" ujar Adam.
"Makasih."
"Semoga lo cepet sehat ya" Adam menepuk kepala Alya.
"Apaan sih lo" Alya menepis tangan Adam.
"Wah, bener-bener" Adam gemas dengan tingkah Alya yang tak pernah bisa ditebak.
Setelah jam istirahat selesai, guru pembimbing masuk kedalam ruangan latihan.
"Olimpiade akan dilaksanakan tiga hari lagi, menurut ibu kalian sudah mampu untuk mengalahkan tim-tim lawan" ujarnya.
"Iya bu, saya juga yakin" jawab Adam.
Mereka pun membahas soal yang telah Alya dan Adam kerjakan. Alya menjadi kurang fokus karna sedang tidak enak badan.
"Alya, kayaknya kamu kurang sehat. Gimana kalau besok kamu istirahat dirumah aja?" Saran pembimbing.
"Gak bu, saya gak mau ketinggalan materi sedikit pun" jawab Alya.
"Dia emang kepala batu, bu" sindir Adam.
"Nih kepala batu!" Alya menjitak kepala Adam.
"Aw, gila banget lo."
Sepulang sekolah, Alya mampir ke lapangan basket terlebih dahulu, karna hari ini ada latihan dan ia tidak bisa ikut.
"Permisi kak Galang" sapa Alya.
"Eh Alya, ada apa?" Tanya Galang.
"Saya izin gak latihan dulu ya, tadi udah nyari kak Kinan tapi belum ketemu, jadi saya izin sama kakak aja ya" ujar Alya.
"Oh iya, santai aja Al, nanti gue sampein ke Kinan. Btw, lo mau langsung pulang?" Tanya Galang.
Alya melihat Adam yang sudah mengganti bajunya dengan pakaian basket.
"Iya kak, saya duluan ya" pamit Alya.
Galang menahan tangan Alya,
"Gue anter ya?"Alya langsung memperhatikan sekitar, ia tak mau jadi bahan pembicaraan lagi.
"Anu maaf kak, saya dijemput" dengan pelan Alya menepis tangan Galang.
"Oh oke, cepet sembuh ya" ujar Galang tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...