Keesokan harinya...
Untuk persiapan lomba yang akan datang, Adam dan Alya terpaksa berada di satu ruangan yang sama.
"Bu, saya kan bisa belajar sendiri, gak harus disini" ujar Alya.
"Dih sombong banget" jawab Alvi dengan suara kecil dan langsung mendapat pelototan dari Alya.
"Hey, kalian akan ikut lomba sebagai tim. Gimana jadinya nanti kalau kalian gak belajar bareng?" Ujar guru pembimbing.
"Saya juga males bu sebenernya" ujar Adam dengan wajah datar.
"Duh, kalian tuh ya. Kalau begini terus kalian bisa di ganti loh, percuma otak pinter kalau gak bisa kerja sama dalam sebuah tim" ujarnya hampir naik pitam.
Dengan amat terpaksa, Lucy duduk di samping Adam dan belajar bareng dengannya.
Keduanya fokus mengerjakan soal yang diberikan guru pembimbing, sesekali tanpa sadar keduanya saling bertanya.
"Gue udah tau" ujar Adam.
"Tadi lo nanya, giliran di jawab bilangnya udah tau, nyebelin banget sih!" Kesal Alya.
"Abisnya lo jawab terlalu bebelit, jawab tuh ya to the point aja intinya" ujar Adam tak mau kalah.
"Tau ah" Lucy kembali menatap bukunya.
Bel istirahat pun berbunyi, guru pembimbing sudah meninggalkan ruangan. Ririn sedari tadi sudah mengintip-ngintip dari balik jendela.
"Alyaaaa, ayo makan!" Ajak Ririn.
"Duluan aja deh, nanti gue nyusul" ujar Alya.
"Makan dulu ayo" ajak Adam.
"Duluan" jawab Alya.
"Nih anak kayaknya susah banget ya disuruh makannya, ayo buru!" Adam menarik tangan Alya.
"Aduh apaan sih, udah kayak bunda aja lo" Alya menepis tangan Adam.
"Al, gimana soalnya susah gak?" Tanya Ririn.
"Lumayan, tahun depan lo harus ikut ya!" Ujar Alya dengan semangat.
"He he he, gue? Oh nooo" Ririn memasang wajah melas.
Setelah memesan makanan, Alya membawa makanannya ke meja yang kosong. Secara bersamaan Alya dan Adam duduk di meja yang sama.
"Ngapain lo? Ini tempat gue!" Ujar Alya kesal.
"Duh, lo gak liat pantat gue nempel duluan disini" jawab Adam sambil memiringkan kepalanya.
Dengan kesal Alya mengambil makanannya kembali dan mencari tempat lain.
"Alya!" Panggil seseorang.
Alya menoleh ke Adam dan langsung membuang wajahnya.
Ia menghampiri Galang yang memanggilnya.
"Gue numpang disini ya, kak" ujar Alya to the point.
Alya menghabiskan makanannya bersama Galang dan kawan-kawannya.
"Gimana persiapan olimpiadenya?" Tanya Galang.
"Ya gitu kak, harus ngejar materi yang ketinggalan" curhat Alya.
"Wah, pasti sulit banget ya, semangat ya!" Galang mengacak dikit rambut Alya sambil tersenyum.
Alya terdiam dengan membulatkan matanya, jantungnya berdebar, wajahnya berubah menjadi seperti kepiting rebus.
"Duh, tumben disini panas banget ya?" Ujar Adam sedikit keras.
"Eh, sorry" ujar Galang.
"Emm, gue duluan ya kak" ujar Alya dengan canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...