"Bunda, Alya udah jalan?" Tanya Adam.
"Udah dari tadi dia pamit berangkat" jawab Cintia.
Sudah beberapa hari setelah kejadian kemarin Alya terlihat menghindari Adam dan teman-temannya kecuali Ririn. Ia tak pernah menyapa, bahkan menoleh pun engan.
"Al, ikut kantin gak?" Tanya Ririn.
"Gue bawa bekel, duluan aja" jawab Alya.
Alya benar-benar menghabiskan waktunya bersama buku-buku yang ada di dalam tasnya.
Meskipun begitu, kini Galang selalu mengabari dan memberinya semangat di setiap pagi.
Semangat belajarnya cantik!
Sarapannya jangan lupa ya, aku sayang kamu.
Kangennn, semangat belajarnya!
Yang mau ujian semangat ya, love u.
Begitulah kira-kira isi pesannya, katanya Galang. Ia juga bilang kalau liburan kali ini benar-benar akan pulang, karena tugas-tugasnya juga sudah terselesaikan dengan cepat.
Alya semakin tidak sabar sampai liburan musim dingin nanti.
Kini Alya sedang berada di taman sekolah bersama bekal dan bukunya. Ia melahap sandwitch sambil membaca buku materi yang akan di ujikan nanti.
"Kak Alya, ini buat kakak" adik kelas itu memberikan satu kotak susu coklat dan biskuat kepada Alya.
"Eh, dari siapa?" Tanya Alya.
"Katanya hamba Allah" jawabnya.
"Ya udah di makan ya kak, saya mau ke kelas" ujarnya lalu pergi.
Alya membaca surat yang tertempel di kotak susu.
'Kalau mau kuat harus makan biskuat, karena itu yang aku suka!'
Begitulah isi dari secarik kertas itu, Alya tersenyum membacanya dan ia sadar siapa yang mengirimnya.
Alya tersenyum miris, kenangan manis bersama Adam melintas di pikirannya. Mereka yang biasanya selalu bertukar cerita kini tak bisa seperti itu lagi. Ia sadar kalau selama ini ia banyak menyakiti perasaan Adam.
Bel masuk pun berbunyi, Alya mengusap matanya yang berair lalu kembali ke kelas.
"Darimana Al?" Tanya Ririn.
"Dari taman" jujurnya.
Sejak kejadian itu Ririn melarang Rama untuk berbicara kepada Alya sampai keadaannya membaik.
Nanti sore pengumuman hasil seleksi SNMPTN akan dibuka, semua murid yang mendaftar harap-harap cemas karena saingannya se-Indonesia.
Bel pulang berbunyi, beberapa hari kebelakang Alya selalu di jemput oleh ayahnya begitu pun hari ini.
"Hari ini katanya pengumuman ya?" Tanya Anhar.
"Iya, yah. Doain biru" ujar Alya.
Sesampainya di rumah Alya langsung bersiap untuk melihat pengumuman bersama bunda dan ayahnya.
"Bismillah ya" ujar Cintia sambil merangkul bahu Alya.
Alya menutup matanya dengan jari yang bergerak untuk mengklik hasilnya.
"Selamat anda dinyatakan lulus seleksi SNMPTN" ujar Anwar yang sedang membaca layar laptop.
Alya langsung memeluk kedua orang tuanya sambil nangis terharu, rasa syukur ia limpahkan dengan gembira. Dengan cepat mereka mengabari Satria yang kini sudah tinggal di Jakarta.
![](https://img.wattpad.com/cover/203174908-288-k873784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Novela Juvenil"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...