Day 2

171 21 1
                                    

"Bun, rumah di depan udah ada yang beli ya?" Tanya Anhar ayah Alya.

"Oh iya, katanya lusa baru pindah" jawab Cintia.

For your information, Alya tinggal bersama kedua orang tuanya, dan abangnya yang sekarang sedang melanjutkan sekolah di perguruan tinggi.

Ayahnya yang bernama Anhar Saputro seorang bisnisman, memiliki satu istri yakali dua, hehe. Ia menikah dengan gadis yang bernama
Cintia Anira.

Setelah setahun menikah memiliki seorang putra yang bernama Satria Fakri Anhar. Beberapa tahun kemudian saat Satria sudah duduk di bangku sekolah dasar ia meminta adik kecil kepada bundanya.

Dan benar saja dua bulan setelah permintaan Satria, bundanya hamil dan dikabarkan anaknya perempuan.

*Duh-duh kok jadi ceritain lahirnya Alya ya, haha mon maap ya*

Oke lanjot.

"Emang siapa yang mau ngisi rumah di sebrang, bun?" Tanya Alya.

"Kurang tau bunda, tapi katanya sih anaknya sekolah di tempat kamu juga" jelas Cintia.

"Wah lumayan buat tebengan" ujar Anhar.

"Ayah, please deh" Alya mencubit tangan ayahnya.

"Aduh, kamu galak ya sekarang" Anhar mengacak rambut anaknya.

Setelah sarapan ia berangkat sekolah, ia berjalan keluar dari komplek rumahnya dan naik angkot menuju ke sekolah.

Jarak dari rumah Alya ke sekolah hanya butuh waktu 20 menit, kalau pakai motor mungkin lebih cepat.

"Depan kiri bang" ujar Alya.

Ia turun dari angkot itu dan TIINNN.

"Aduh neng, kalo jalan tuh di pinggir dong" ujar orang yang tak lain adalah Adam.

Alya berdecak sebal dan tak menghiraukannya.

"Selamat pagi pak" sapa Alya kepada satpam yang menjaga.

"Pagi neng cantik"

Alya jalan ke arah kelasnya dengan sedikit bersenandung kecil.

"Assalamualaikum" salam Alya saat masuk kelas.

"ASSALAMUALAIKUM SELAMAT PAGI TEMANKU" sapa Adam menyerobot jalan Alya.

"Ihh" Alya memukul bahu Adam.

"Ehh, neng gosah galak-galak ama abang" ujar Adam duduk di bangkunya.

"Au-ah" Alya tak menghiraukannya.

Satu per satu anak kelas berdatangan, untungnya Adam itu bukan orang yang dateng lalu duduk manis di kelas, kuping Alya menjadi tenang walaupun hanya untuk beberapa saat.

"Alya, lo udah cek grup?" Tanya Ririn saat datang.

"Grup apa?" Tanya Alya.

"Oh my god, jangan bilang lo gak buka hp?" Ririn meletakkan tasnya di atas meja.

"Ada apaan emang?" Tanya Alya lagi.

"Hari ini kita kumpul basket, YEAYYYYY" ujar Ririn dengan senang.

"Gue kira apaan."

Bel pun berbunyi, seluruh siswa sudah masuk kedalam kelasnya masing-masing, koridor sudah sepi, yang terdengar hanya suara guru yang mengajar dari tiap-tiap kelas.

"Karna nanti tugas dari ibu itu banyak yang kelompok, jadi sekarang ibu mau bagi kelompok untuk satu semester kedepan, kelompok yang udah dipilih gak bisa di ubah, suka gak suka harus terima, itung-itung mempererat pertemanan juga kan" ujar guru sejarah.

Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang