Burung berkicau dengan merdu, embun-embun pagi masih menempel di jendela kamar.
Tidak seperti biasanya, Alya bangun dengan wajah yang berseri-seri, senyuman melengkung di bibirnya. Layaknya seperti orang yang bangun dari mimpi indahnya.
Ia berdiri memandang diri di cermin, "ANEHHHH" pikirnya setelah benar-benar sadar.
Di hari weekend ini rasanya ia malas untuk mandi pagi, ia hanya mencuci wajah dan mengsikat giginya lalu turun kebawah untuk sarapan.
"Pagi, Bun. Ayah mana?" sapa Alya.
"Pagi sayang, ayah lagi nyiram di depan" ujar Cintia sambil membereskan dapur.
Sambil membawa selembar roti ditangannya, ia menghampiri ayahnya.
"Yah, sarapan yuk" ajak Alya.
"Liat nih, si Adam rajin-
WHAT ADAM?
Adam mengintip dari balik tubuh ayahnya sambil melambaikan tangan. Dengan cepat ia masuk ke dalam rumah.
"Loh?" Kaget ayahnya.
"Haha, dia pasti malu om belum mandi" ujar Adam.
"Biasalah ya anak gadis" ujar Anhar.
Dengan jantung yang berdebar sangat cepat, Alya berdiri mematung di balik pintu.
"Ari kamu teh ngapain disitu?" Tanya Cintia.
"A-anu bun, aku laper nih, nanti ayah nyusul" ujar Alya dengan gagap.
"Ih kesambet apa kamu?" Tanyanya sambil mencubit pipi Alya.
Hari semakin siang, Alya bersiap untuk pergi bersama Bagas tanpa mengajak Adam.
"Cafe biasa aja gak sih?" Tanya Bagas.
"Nggak dirumahnya aja?" Tanya Alya.
"Susah gak ngaturnya? Dia kan gak gampang ditipu" ujar Bagas.
Mereka sedang merencanakan kejutan ulang tahun untuk Adam.
"Menurut gue sih mending di rumahnya aja gak sih? Biar bisa ngumpet di rumah Alya" ujar Ririn dari seberang ponsel.
Saat ini Ririn sudah 2 hari berada di Jogja bersama Rama.
"Ya udah nanti gue call lagi ya" Alya menutup telponnya.
Alya dan Bagas pun membeli perlengkapan untuk kejutannya.
Disisi lain, Adam sedang sibuk mencari Alya yang tidak ada kabar dari pagi. Ia sudah bertanya kepada bunda dan ayahnya namun tak ada yang tau.
"Eh si Adam nelpon gue anjir" ujar Bagas.
Dengan cepat Bagas masuk kedalam toilet dan mengangkatnya, "yo wasap?" Jawab Bagas.
"Lu lagi sama Alya ya?" Tanya Adam.
"Alya? Gue dikamar seharian. Lu ganggu aja sih gue lagi ngegame, gue kira darurat" omel Bagas.
Ya, karena Adam bukan tipekal orang yang suka menelpon kalo bukan keadaan darurat/genting.
"Kemana dong si Maemunah satu ini? Kabarin gue kalo dia ngehubungin lu ya, mikum" Adam langsung mematikan panggilannya.
Setelah selesai menelpon, Bagas keluar dari toilet dan menghampiri Alya yang menunggu diluar.
"Apaan katanya?" Tanya Alya penasaran.
"Nyariin lu jir, udah kayak ayam kehilangan anaknya" ledek Bagas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...