Malam harinya, suhu tubuh Alya kembali meninggi, orang tuanya sangat khawatir tapi ia tak mau dibawa ke rumah sakit.
"Kenapa sih gak mau ke rumah sakit?" Tanya Cintia.
"Besok aku lomba bunda" jawab Alya setengah sadar.
Sudah beberapa hari Cintia selalu tidur di kamar anaknya itu, ia selalu mengganti kompresnya saat sudah mulai kering.
Sampai-sampai jam tidurnya pun berkurang, karena khawatir memikirkan kesehatan Alya.
Baru saja ingin terlelap, Cintia langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan dan bekal.
Hari ini adalah hari perlombaan olimpiade Alya dan Adam. Keduanya sudah siap untuk mengalahkan para lawan.
Adam sudah rapi dengan seragamnya, ia sedikit menyisir dan merapihkan rambutnya.
"Aih, ganteng banget sih gue" pujinya di depan cermin.
"Adam buruan sarapan!" Panggil Intan dari meja makan.
Adam berjalan menghampiri meja makan, hampir satu ruangan bisa mencium wangi parfum yang ia pakai.
"Gila, lo mau lomba apa mau ikut kontes kewangian" sindir Balqis, kakaknya.
"Kan kata pepatah, percuma ganteng kalo gak wangi" jawab Adam.
"Dih, kata pepatah mana tuh!" ejek Balqis.
Adam berniat untuk berangkat bersama Alya, setelah sarapan ia menghampiri rumah Alya terlebih dahulu.
"Assalamualaikum, Alya!" Panggil Adam.
Beberapa menit kemudian Alya keluar dari rumahnya dan menghampiri Adam.
"Ay, lo pucet banget deh" ujar Adam.
"Udah ayo, mau berangkat bareng kan?" Ujar Alya.
Tanpa basa-basi lagi, keduanya langsung berangkat ke sekolah bersama. Dan hari ini mereka akan menjadi tuan rumahnya.
"Tegang lo ya?" Ledek Adam.
"Biasa aja tuh" ujar Alya dengan percaya diri.
Teman-temannya sudah mengisi bangku-bangku yang disediakan untuk siswa/siswi, karna selebihnya untuk orang tua siswa yang ikut serta dalam lomba.
"ALYA! semangat!" Teriak Ririn.
Ya, kini keduanya sudah duduk di depan meja perlombaan, sama dengan peserta yang lainnya.
"Surga dunia banget ini, liat cogan-cogan pinter" ceplos Ririn.
"Dih jamet dasar lu" ledek Bagas.
"Sialan lo!" Satu tabokan mendarat di pipi Bagas.
"Makanya lo jangan macem-macem, Gas" ujar Rama memperingati.
"Gak lagi-lagi deh gue" ujarnya sambil mengangkat tangan, seperti menyerah.
Sebelum mulai, Alya meneguk obatnya terlebih dahulu.
"Ay, serius lo gak apa?" Tanya Adam khawatir.
"Iya, tenang aja."
Setelah semuanya hadir, dan waktu latihan sudah habis, perlombaan pun dimulai.
Babak pertama penyisihan, semua peserta harus menjawab soal-soal yang terdapat pada kertas yang dibagikan.
"Bagi dua ya, lo kerjain sebisa lo. Nanti kita tukeran" ujar Adam.
Keduanya mengerjakan soal dengan sangat tenang.
"Nih Dam, sisanya gue gak nemu" ujar Alya.
Setelah selesai mengerjakan soal, sambil menunggu hasil, peserta diberi waktu istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Friend-zone
Teen Fiction"Huh kenapa harus satu sekolah lagi sama lo!" - Alya. "Gue juga ogah kali!" - Adam. Keduanya berdiri di depan gerbang sekolah. "Kalian kembar?" Ujar seseorang yang lewat. "KEMBAR? SAMA DIA? OGAH!" keduanya pergi ke arah yang berbeda. *** Alya Fakhir...