Day 18

78 9 0
                                    

Sepulang sekolah, Alya dan Ririn menganti baju untuk ikut eskul basket.

"Lo yakin?" Tanya Ririn.

Alya membenarkan ikatan rambutnya, "ya-kin" jawabnya sambil mengigit ikat rambut.

Keduanya keluar dari ruang ganti dan menuju ke lapangan basket. Terlihat dari kejauhan sudah ramai yang kumpul.

Mereka diberi arahan terlebih dahulu, teknik apa yang akan dipelajari hari ini dan main game di akhir.

Pritttttttt. Pelatih meniup peluit dan semuanya berbaris.

Barisan laki-laki dan perempuan dipisah, Alya dan Erika berada di paling belakang barisan, yang otomatis harus menunggu sedikit lama.

Galang berjalan ke barisan paling belakang karena sudah melakukan teknik lay up.

"Hai" sapa Galang.

"Udah?" Tanya Alya.

Galang hanya mengangguk dan tersenyum, mereka menunggu sambil duduk berbaris.

"Kenapa gak di depan?" Tanya Galang.

"Mau dibelakang, hehe" jawab Alya.

"Bohong, tuh liat kak" Ririn mengarahkan matanya kepada Adam yang tidak berhenti mengawasi Alya.

"Oh, i see. Haha, kalian tuh emang kembar yang gak bisa kepisah" ujar Galang sambil tertawa membuat matanya terlihat sipit.

"Ih, gak kembar tau" kesal Alya.

"Iya, bercanda" jawab Galang yang tidak berhenti untuk tersenyum.

*Ya senyum itu kan ibadah ya ges.

Setelah satu persatu maju, kini giliran Alya yang melakukan teknik lay up, dan berhasil.

Alya langsung kembali duduk bersama Ririn.

Setelah teknik teknik dasar dilakukan, pelatih membagi beberapa tim untuk bermain.

Dan tak di sangka Alya sekelompok dengan kakak kelas yang di toilet.

"Loh, anak basket juga ternyata" ujarnya dengan angkuh.

Untung saja ada Ririn yang setim dengannya.

Permainan dimulai, mereka berlari mengikuti arah bola. Entah kenapa, Alya tak diberi kesempatan untuk memegang bola.

Kakak kelas itu selalu meghalangi Alya untuk mengambil bola dan dengan sengaja tak memberikannya umpan.

Sampai-sampai Alya kesal dan memutuskan untuk diam di tempat memperhatikan mereka main.

Prittttt.

Pelatih yang melihat itu langsung meniup panjang peluitnya, dan beratanya kepada Alya "ada apa?" Tanyanya.

"Saya merasa dicurangi pak" ujar Alya jujur.

"Ya udah kamu istirahat dulu" jawab pelatih.

Alya berjalan ke pinggir lapangan mengambil botol minumnya dan pergi meninggalkan lapangan.

Sedangkan Ririn dan yang lainnya masih lanjut.

Alya pergi kedalam salah satu ruang kelas yang masih terbuka, ia merebahkan tubuhnya dan menenangkan hatinya.

"Childish banget sih!" Alya meneguk minumnya dan meleparnya ke tembok karena kesal.

Setelah mendengar bunyi pluit Alya kembali ke lapangan dengan wajah tak bersemangat.

Latihan pun akhirnya selesai, Alya dan Ririn menganti baju terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.

"Lo ada masalah ama kak Bela?" Tanya Ririn.

Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang