EPILOG

65 5 5
                                    

8 tahun telah berlalu.

"Sayang, liat sepatu aku gak?" Tanya Adam.

"Udah aku taro di depan deket kursi" jawab Alya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Bunda, topi aku dimana ya?" Tanya Aarash.

"Sebentar ya sayang" ujarnya sambil berjalan ke kamar anaknya.

"Bunda-bunda, liat aku bisa pasang gespel" ujar Jaris.

"Good boy!" Alya mengecup keningnya.

"Bundaaaaa" panggil si kecil, Khafa.

"Aduh anak bunda baru bangun ya" Alya langsung mengendongnya sambil mencari topi milik Aarash dengan perut yang sudah membesar 'lagi'.

Seperti itulah rutinitas Alya setiap paginya setelah ia menikah dengan Adam dan dikaruniai tiga orang anak laki-laki, ditambah yang masih di dalam kandungan satu, jadi on the way empat.

Padahal rencana awal, keduanya tidak ingin terburu-buru untuk memiliki anak. Namun rencana tuhan berbeda, tidak lama mereka pindah ke rumah baru, Alya dikabarkan tengah mengandung anak pertama.

Karena ini pertama kalinya buat Alya, ia banyak merasakan mabuk dan banyak mengidam, Adam sebagai suami selalu sigap dan siaga.

"Sayang aku bawa soto bogor pesenan kamu."

Namanya Soto Bogor, dan itu hanya ada di Bogor. Dengan cepat sepulang kerja Adam langsung pergi ke Bogor untuk mendapatkan pesanan istrinya.

Sesampainya dirumah, orang yang memesan malah udah tidur. Karena Bandung - Bogor lumayan memakan waktu yang lama yaitu sekitar kurang lebih 4 jam perjalanan.

"Udah tidur ya, kamu pasti capek banget ya" Adam mengelus kepala Alya dengan wajah terharu dan ingin menangis.

"Kenapa kamu natap aku gitu" ujar Alya yang terbangun.

"I just wanna say, i love you so much" Adam mengecup kening Alya dan membantunya bangun karena kini kandungannya sudah memasuki bulan terakhir.

Dan hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Alya harus melakukan persalinan. Adam ikut masuk kedalam ruangan untuk menemani dan menguatkan Alya.

Melihat Alya yang harus kesakitan seperti itu membuat air mata Adam menetes, ia terus menguatkan Alya walaupun sebenernya ia takut.

"Ayo sayang, bismillah" ujar Adam.

Beberapa menit kemudian, suara tangisan yang sangat keras mengisi ruangan dan membuat mereka yang menyaksikan dan menunggu menjadi lega.

Adam menangis sejadi-jadinya, "makasih sayang, berkat perjuangan kamu anak kita lahir dengan keadaan selamat dan sehat" Adam tak henti-henti mencium Alya.

Alya yang mendengar tangisan anaknya belum berhenti ikut menangis terharu, hari ini ia resmi menjadi seorang ibu.

Anak pertama mereka laki-laki dan diberi nama, Aarash Alfarizqi. Alya dan Adam sudah menyiapkan nama anaknya itu dari jauh-jauh hari.

Setahun kemudian lagi-lagi tanpa mereka rencanakan, Alya hamil anak kedua. Dan saat Aarash baru berusia 2 tahun, adik laki-laki pertamanya lahir kedua yang diberi nama Jaris Nadhirrizky.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, baru beberapa bulan kelahiran Jaris, bahkan belum sampai setahun. Alya sudah mengandung anak ketiga.

"Sayang aku hamil lagi" ujar Alya saat Adam sedang membantunya untuk mengantikan popok Jaris.

Mengejutkan bukan?! Adam benar-benar tidak memberi Alya untuk bernafas terlebih dahulu, haha.

"WHAT? Are you serious?! OMG babe" Adam menangis terharus sekaligus terkejut.

Twins Friend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang