#chapter 14

500 33 0
                                    

Selepas istirahat satria tak langsung pergi ke kantin, melainkan ia di suruh oleh guru matematikanya untuk mengantar buku ke ruang guru.

Tak jadi masalah sih bagi satria karna ia akan leluasa melihat renata yang memang ruangannya bersebelahan dengan guru matematikanya.

"ASSALAMUALAIKU.M!!" teriaknya saat sudah di depan pintu ruang guru.

"EH COPOT, EH COPOT!"

Satria tertawa cekikikan karna melihat bu rayu berucap latah seperti tadi.

Masuk ke ruangan guru, satria langsung menaruh buku-buku yang berada di genggamannya tadi pada meja yang guru matematikanya pesankan.

"sat, sini!"

Satria menoleh saat bu rayu memanggilnya.

Ia berjalan mendekati bu rayu, "kenapa bun?"

Satria memang biasa memanggil bu rayu dengan sebutan bun atau bunda. Itu di karenakan waktu kelas 10 satria, raja, dan juga dimas sering bercurhatan dengan bu rayu saat bu rayu masih menjadi guru bk di sekolahnya.

"mau bantu ibu nggak?"

Satria mendudukan bokongnya di sebelah guru berumur 50an itu.

"ada imbalannya enggak?"

Bu rayu sontak memukul pundak satria dengan penggaris di hadapannya.

"sakit atuh, bun."

"imbalan terus!"

"ya kan biar impas, satria bantu bunda, nah bunda tinggal kasih jajan." katanya tanpa tau rasa malu.

Uh, satria serasa memiliki 2 bunda disini dan juga di rumah.

"nanti imbalannya kamu bisa ketemu sama renata, gimana?"

Senang? Tentu saja, ah mengapa jika ada orang menyebut nama pujaan hatinya selalu berdebar-debar gini! Aish, ia melted karena membayangkan paras renata yang sangat cantik.

Apalagi seluruh warga sekolah tau kalau satria memang menaruh hati pada guru bahasa inggris itu. Tak ayal guru-guru lain mengetahuinya, bahkan kepala sekolahnya bisa jadi mengetahui hal itu.

Siapa sih yang tak mengenal satria? Sang pentolan sekolah yang suka membolos dan sering mencari masalah dengan guru-guru.

Satria baik, humoris, friendly serta berparas tampan, tentu tak di ragukan lagi. Contohnya bu rayu, bunda di sekolah tercintanya ini mengetahui sifat satria sejak masih kelas 10, di tambah dengan dulunya bu rayu menjadi guru bk yang menangani siswa/siswi nakal. salah  satunya adalah satria.

"bengong lagi!"

Satria cengengesan, "hehehe, ide bagus, bun."

"yaudah, sok bilangin nanti jam 1 an temuin ibu di kantin ya?"

Dahi satria mengernyit. "ngapain ke kantin bun?"

"mandi,"

"ya atuh makan siang, kasep."

"ini teh ceritanya makan bareng gitu? Janjian sama calon pacar saya makan di kantin, gitu?"

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang