#chapter 21

435 23 0
                                    

“cabut?” Satria mengangguk antusias atas pertanyaan yang di lontarkan dimas.

“raja?” tanya dimas saat raja memandang mereka dengan tatapan memelasnya.

“ayo, cabut aja!” dimas mengambil tas raja dari tempat semulanya, lalu menyeret raja di bagian kerah belakang agar mengikutinya.

Satria tahu saat raja menatap mereka dengan tatapan memelasnya itu karena dia takut masuk ruang bimbingan konseling kembali.

Salahkan dimas yang mengajak membolos tiba-tiba, ya walaupun dirinya ikut-ikutan tapi tak ada salahnya untuk membolos lagi kan?

“tanggung jawab kalau gue masuk bk!” seru raja.

Dimas tertawa, sebegitu takutnya kah raja?

Dimas tahu kalau raja adalah anggota osis. Banyak dari mereka anak osis membolos, dan lihat raja? Ia hanya anggota bukan ketua osis atau bagian penting dari osis tapi sudah setakut ini jika soal membolos.

“takut banget lo?” tanya satria yang berada di sebelah kanan raja.

Raja mengangguk kepalanya cepat.
“banget!”

Dimas kembali tertawa dan menepuk bahu raja cukup keras.

“sakit! Naha mukul aing sih!” sewot raja.

“kenapa lo takut sih ja?”

“enggak takut sebenernya, cuman nanti gelar good boy gue rusak dong karna ikutan bolos sama kalian!” cecar raja.

Kompak satria dan dimas tertawa karena penuturan raja.

“apaansi anjing! Liat gue dong. Seorang dimas rae yang sekarang udah kena 2 sp masih tetap tenang, masalah gelar? Tentu saja saya mendapat gelar sebagai bad boy di sekolah ini.”

“apaan banget,”

Satria menggelengkan kepalanya heran, dimas memang masih sama saat pertama kalinya mereka bertemu di depan gerbang sekolah.

saat itu mereka masih siswa baru kelas 10.

Gerbang sekolah terkunci, satria mengacak rambutnya kasar. Bisa-bisa jika ia kembali pulang ke rumah bundanya akan marah. Bagaimana tidak? Sang bunda pasti akan berceloteh ria karena di hari pertama masuk sekolahnya satria ketahuan membolos.

pak! Buka pak!” seru satria saat gerbang terkunci dengan satpam yang tidak ada di posnya.

“shit!” umpatnya.

Ia turun dari motor vespa berwarna abu nya lalu kembali menggedor gerbang sekolah.

bego!” seru seseorang di belakang satria dengan kedua tangannya di masukan ke dalam saku celana.

Satria membalikan badan lalu meneliti penampilan orang itu, anting hitam sebelah di telinganya serta tusuk gigi yang bertengger setia di sudut bibirnya.

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang