#chapter 36

381 21 0
                                    

Setelah malam itu bara merasakan kesalahannya kembali terulang, maka dari itu ia meminta renata menemuinya di taman untuk membicarakan sesuatu.

Namun sayang, renata tampak kacau di pembahasan pertama mereka dan bara tak sanggup untuk menceritakannya kembali.

Padahal belum memasuki inti pembahasan, bara sudah semakin merasa bersalah dengan kesalahan yang di perbuatnya selama bertahun-tahun silam.

Dio, orang itu dulu membuat renata mau tak mau menerima bara sebagai salah satu pacar pertamanya.

Namun, pacar pertama belum tentu jadi cinta pertama bukan?

Bara sedikit tak rela, karna ia tahu bahwa renata menerimanya karna melihat sifat di dalam dirinya yang hampir sama dengan sifat yang dimiliki dio saat itu.

Kepergian dio membuat renata uring-uringan di buatnya. Bahkan sebelum  mereka resmi berpacaran renata dengan exited nya selalu membahas tentang dio di topik pembicaraan mereka.

Bara tersenyum tipis, senang karna dulunya ia berhasil mendekati guru muda SMA di sekolahnya entah mengapa mereka jadi dekat dan dengan tekadnya bara meminta renata untuk menjadi pacarnya, dan ya.. Renata tanpa ragu menerimanya.

Sebelum mereka berpacaran bara dan renata sudah dekat sejak dulu dikarenakan keluarga keduanya juga cukup lama kenal satu sama lain.

Setelah kejadian itu, dimana renata merasa mentalnya sedikit terganggu akibat kepergian dio, bara merasa waktu itu seperti tak dianggap sebagai sesosok pacar, renata menutupi dirinya dan menjadi wanita dingin tak tersentuh, Dan itu bukan sifat aslinya.

Bara tahu bahwa ia bukan cinta pertamanya renata, tapi karena kekagumannya terhadap wanita itu ia langsung ingin menjadikannya pacar sekaligus teman hidupnya di masa depan nanti, fikirnya saat itu.

Nyatanya, ekspetasi memang tak selalu indah realitanya. Mereka putus, lebih tepatnya bara emosi kala itu saat renata tak ingin berbagi cerita soal sikapnya yang berubah.

Bara melakukan kesalahan, ia berteriak penuh emosi pada renata yang jelas-jelas tengah di rundung rasa frustasi waktu itu.

Itu kesalahan pertama, dan kesalahan yang kedua saat bara mulai mencari semua informasi tentang dio. Dari tempat tinggal, serta keadaan keluarganya saat itu, ia korek demi menuntaskan kekesalannya karna sikap renata yang berubah.

Beberapa minggu setelahnya, terlintas ide licik di kepalanya. Ya, bara ingin menyingkirkan dio dari kehidupan renata.

Minim kemungkinan untuk dio bertemu dengan renata memang, tapi siapa yang tahu takdir? Dan bara malah menentangnya dengan keras ia ingin renata seutuhnya menjadi miliknya.

Flashback

“abis lo sama gue, dio.”

Bara melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata saat melihat gerakan tubuh dio yang ingin menyebrang ke jalanan pada malam hari.

Ya, akhirnya bara menemukan orang yang selalu mengganggu fikirannya.

Dio masih belum menyadari bahwa ada satu kendaraan yang sedang mengincarnya dari arah barat.

Selang beberapa detik, tubuhnya terpental jauh. Bunyi tabrakan beruntun membuat warga yang tak jauh dari jalanan itu segera berlari menolong, suara teriakan bersautan mencoba saling membantu kecelakaan yang terjadi.

Bara, ia tak melihat saat ada sebuah mobil pick up dari arah timur melaju dengan sama kencangnya juga, ia ingin membanting stir namun naas kecelakaan itu sudah terjadi.

Sedangkan dio tergeletak lemah dengan darah yang tak terus berhenti di kepalanya, ia tersenggol badan mobil pick up dan kepalanya membentur trotoar jalanan.

Suara rintihan bara terdengar jelas dari luar sana, ia berusaha membuka pintu mobil tapi gagal, tenaganya sangat sangat lemah.

Bara mengalami patah tulang di area belakang tubuhnya serta lehernya yang mengalami luka serius akibat adanya serpihan kaca menancap di sana, ia dirawat berbulan-bulan lamanya, seluruh tubuhnya mati rasa apalagi kaki dan tangannya susah sekali di gerakan. Beruntungnya ia langsung di bawa ke rumah sakit oleh warga sekitar disana.

Beberapa bulan kemudian, bara mendengar kabar dari salah satu asistennya, ia meminta orang suruhannya untuk mengulik kembali tentang kabar dio dan ternyata perkiraannya sangat amat di luar ekspetasi.

Asistennya memberi tahunya bahwa dio telah tiada setelah kecelakaan itu dan parahnya, sebelum kecelakaan itu terjadi dio sudah menderita penyakit yang serius.

♪♪♪

Renata keluar dari rumah milik sang nenek dan almarhum kakeknya, sekarang ia tengah berada di new york, lebih tepatnya di amerika serikat. Ia terbang jauh-jauh untuk menghadiri pemakaman sang kakek.

Beruntungnya renata ingin pergi dari indonesia karena ingin melupakan kejadian beberapa hari yang lalu, dan tuhan mengabulkannya. Ia tak perduli dengan kematian salah satu ayah dari orang tua mereka.

Renata memang sudah membenci keluarga ini, lebih tepatnya keluarga sang ayah.

Namun dengan keadaan yang pas, mau tak mau ia ikut terbang ke sana dengan pura-pura sedihnya renata ikut berduka bersama.

Cih, drama yang bagus juga. Fikir renata.

Udara sejuk menyambutnya saat ia baru saja keluar dari Bassement, dengan mengendarai mobil sport milik adiknya renata menelusuri kota new york yang sangat luas ini seorang diri.

Beberapa kali ia nampak memperhatikan orang yang berjalan sambil bercakap ria di jalanan kota yang sangat padat ini, tapi itu cukup mengalihkan fikiran renata yang sedang dilanda kebingungan hati.

Sampai ia memberhentikan mobilnya secara paksa di depan seorang pria tampan yang sedang menatapnya tajam.

Apakah ia membuat kesalahan?

***

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang