#chapter 18

482 28 0
                                    

"nah itu, anak bunda!" tunjuk sang bunda pada seseorang yang sejak tadi menemaninya.

Satria melangkah mendekati sang bunda, tak lupa sedikit menyapa orang di hadapannya.

"makasih bu, udah temenin bunda saya." ujarnya merasa kikuk.

Satria menggaruk tengkuknya yang tak gatal, rasanya berbeda jika di sekolah karena sering menggoda renata, tetapi di luar sekolah rasanya ia merasa gugup luar biasa hebatnya jika bertemu dengan sang guru cantik itu.

Ternyata sosok itu adalah Renata.

Ya, renata yang menemani bunda satria di depan supermarket. Awalnya Renata melihat seorang wanita paruh baya yang kesulitan membawa belanjaannya, karena renata masih memiliki sikap tolong-menolong tentu saja ia segera membantu wanita itu.

Dari situ, bunda satria banyak ber-terimakasih kepada renata. Bahkan, bunda tak segan-segan untuk mengundang renata bertamu ke rumahnya jika ada waktu senggang nanti. Renata dengan ragu mengiyakan ajakan itu. percayalah, renata tak bisa tolak-menolak untuk sesuatu yang baik.

"kalian saling kenal?"

Renata tersenyum tipis tetapi tidak membalas perkataan bunda satria.

"guru bahasa inggris satria, bun."

Raut wajah sang bunda seketika berbinar,
"benar itu renata?" bola matanya berotasi ke arah renata.

"iya, tan." balasnya.

"wah, nanti tante bisa sharing tentang perkembangan satria di sekolah dong, ya?"

Renata terkekeh pelan, "pasti, tan."

Jawaban renata membuat satria tiba-tiba terlampau bahagia, berarti secara tak langsung satria terus di pantau oleh renata jika bersekolah, ya?

Senangnya di perhatikan calon pacar.

"kalau begitu, tante pamit ya?" pamit bunda yang di hadiahi anggukan serta balasan dari renata.

Satria hendak membuka suara tetapi seolah renata menginterupsinya dengan gerakan isyarat agar segera menyusul sang bunda.

♪♪♪

Ternyata cinta itu nyata ya, yang satria tahu hanya sebuah rasa, bahkan satria tak tahu definisi cinta sebenarnya bagaimana.

Mungkin terlihat dari luar satria sangat pintar mengenai perasaan, kalian bisa lihat satria sekarang.

Sisi lain dari satria yang di sekolah berbeda sekali dengan yang di rumah.

Bahkan bundanya sering mengatainya sad boy karena telah mengagumi seorang wanita tetapi tak berani untuk menunjukan perasaannya.

Kalau di tanya masalah berjuang, satria tahu, tapi kalau di suruh mengungkapkan perasaannya ia tak sepandai yang kalian kira.

"melow banget hidup gue."

"sumpah, berasa sad boy gini." satria mengacak rambutnya frustasi.

Sedari tadi satria tengah merenung di balkon kamarnya, serta memangku gitar kesayangannya. Pemberian seseorang berharga, katanya.

"benci sama cinta beda tipis,"

"tapi gue? Jenis cinta kayak gimana ya?"

"cinta emang ada jenisnya ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Aih, mengapa ia jadi bingung gini.

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang