Extra chapter 1

857 34 0
                                    

"bun, Renata nggak bales chat aku ini." sang putra masih terus mondar-mandir kesal karena tidak mendapatkan jawaban apapun dari sang bunda.

Yolanda ingin tertawa namun ia tutupi dengan tangannya.

"ya kamu ngapain? Sampai buat dia gitu."

Satria memberhentikan acara mondar-mandirnya di hadapan sang bunda.

"nggak ada salah aku ke dia, Bun. Ini 3 hari masa nggak ada kabar?!"

"kamu buat salah kali," ucap sang bunda yang membuat lelaki itu berusaha mengingat-ingat kesalahan apa yang pernah di buatnya.

"apa jangan-jangan kamu selingkuh?" tuduh sang bunda seraya memasang wajah terkejutnya dengan pura-pura.

Satria berdecak dibuatnya, mana mungkin ia selingkuh? Ditinggal dulu aja nggak bisa berpaling sama sekali dari Renata!

"bun, ih! Gimana ini.." segera ia menyerahkan ponsel keluaran terbarunya pada sang bunda yang tengah sibuk mengotak-atik laptop.

"bunda lagi ngapain sih?" heran satria saat ucapannya tidak mendapat balas apapun darinya.

Yolanda ikut berdecak dibuatnya, satria yang sekarang sangat jauh lebih bawel di bandingkan dulu.

"ini bunda liat pesanan yang masuk dulu, kamu cerewet ih gitu doang." cibir wanita paruh baya itu.

"bunda nggak tau aja ditinggal 3 hari tanpa kabar."

Wanita itu menyimpan kacamata yang di pakainya tadi pada tempat semula, ia menopang dagu melihat putranya yang meremehkan rasa sabarnya karena menunggu suaminya dulu pulang.

"berapa tahun bunda tunggu ayah pulang, satria?" tanya wanita itu memulai seleksi bertanya-nya.

"7 tahun, di tambah 3 bulan." jawab lelaki berkaos hitam itu.

"nah, itu tau! Masih meragukan skill bunda?"

Satria menggeleng seraya terus menunduk menghela nafasnya.

"kamu yang nggak di chat 3 hari aja udah mau kayak orang gila, apalagi 7 tahun 3 bulan kayak bunda?" yolanda mencibir sang putra

"ya kan beda, bun!" kilah satria cepat, kadang berbicara dengan bundanya tidak pernah ada yang ingin mengalah satu sama lain.

"bun, ada elin di depan." Yesa melangkah dari arah pintu masuk seraya memegang beberapa barang di tangannya.

"itu apaan, yah?" tanya satria penasaran.

Pria itu menunjuk barang yang di genggamannya, "ini?"

"iya."

"laptop gaming, dong!" sombong sang ayah pada putranya.

Sontak satria menjatuhkan tatapannya pada sang bunda.

"bunda yang beli?"

"apa? Bunda nggak tahu apa-apa ya!"

"satria cuman nanya, bun." bola matanya berotasi kembali menatap sang ayah.

"10 juta?" tebak satria pada harga laptop yang ayahnya beli.

Yesa menyengir kaku di tempatnya berdiri.
Ia menggerakkan mulutnya untuk berbicara pada sang putra.

"apaan?" satria tidak menangkap apa-apa yang ayahnya kodekan.

Sampai gerakan jari tangan ayahnya membuat satria melongo di tempat, menatap wajah ayahnya penuh keterkejutan.

"20 juta." kode sang ayah menggunakan jari tangannya.

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang