Satria berdiri di sudut ruangan kelas beserta kedua temannya. Jangan tanyakan lagi mengapa ketiganya bisa berdiri di sini.
"sekarang siapa yang ingin menjelaskan?" ucapan dingin dari guru bahasa inggris itu menjadi aura intimidasi untuk raja dan dimas, terkecuali satria.
Dengan senang hati satria menjawab pertanyaan dari sang guru cantik di hadapannya.
“saya nggak nyimak tadi, miss.” Jawaban santai yang satria berikan mampu membuat guru di hadapannya memutar bola matanya jengah.
“ih, si goblok.” dimas bergumam sangat pelan. Melihat tingkah teman satunya yang sudah bucin total saat berhadapan dengan guru cantik di sekolahnya membuat ia ingin menampar bibir satria habis-habisan.
Raja mengepalkan tangannya kesal saat mendengar jawaban nyeleneh satria.
“anak kalau nggak di kasih makan setahun gini nih, ngomongnya setengah sadar setengah enggak!” sama halnya dengan dimas, raja bergumam sangat pelan, yang di pastikan tidak akan terdengar dengan guru di hadapannya.
“satria,” panggil renata saat satria membalasnya dengan menatap bola mata coklat jernih milik wanita itu.
“kamu mulai sekarang bisa tolong merubah sikapmu itu?”
“kalau ibu jadi pacar saya, baru saya mau berubah. demi ibu renata yang cantik.” goda satria masih terus saja bergurau.
“sial, dosa apa gue punya temen kayak gini?!” dimas dan juga raja segera mengalihkan pandangannya kesamping, malu melihat kelakuan temannya.
Semua teman-teman sekelasnya sontak menyoraki ucapan satria yang dinilai lucu itu.
“diam!” gertak renata yang langsung disambut dengan kebisuan kelas.
“jangan berkhayal terlalu tinggi, satria.” ucap perempuan itu lalu meluruskan pandangannya ke arah lelaki muda di hadapannya.
Satria tertawa kecil sebentar, langkahnya maju beberapa cm dari tempatnya tadi berdiri.
“tunggu saya perjuangin ibu.”
Terakhir, satria bergerak mendekati renata— berbisik pada salah satu telinganya.
Renata yang mendengarnya hanya bisa menerbitkan senyum miringnya walaupun tak terlihat.
♪♪♪
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit lalu. Satria dan teman-temannya tidak pergi ke kantin melainkan memilih untuk berada di rooftop sekolah, soalnya suasananya enak.
“gila lo, punya mental dari mana tiba-tiba bisikin bu renata?” dimas masih mengingat dengan jelas saat satria maju membisikan kalimat yang sayangnya tak dapat ia dengar.
Satria tak memperdulikan ucapan dimas, dirinya hanya sibuk menghisap batang rokok yang berada di selipan kedua jarinya.
“mungkin enggak sih? Kalau satria pacaran sama bu renata nantinya?” Celetukan raja membuat satria terbatuk menghisap asap rokoknya.
“ngawur lo! Gue cuman bercanda kali.” Ujar satria, lalu berlalu meninggalkan rooftop.
Di perjalanan menuju kelas satria masih memikirkan ucapan raja yang masih terngiang-ngiang dalam fikirannya.
Ah, mengapa ia memikirkan hal yang sayangnya takkan pasti terjadi itu?!
♪♪♪
Sepulang sekolah, Satria hendak pergi menuju tempat tongkrongannya yang tak jauh dari pekarangan sekolah.
Melihat seseorang yang berdiri di depan gerbang sekolah memusatkan penglihatan satria karena merasa familiar dengan sosoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]
Teen FictionJudul sebelumnya : TRUE LOVE *** Satria awalnya hanya keasyikan menggoda salah satu guru muda di sekolahnya, namanya Renata Davidson. Hingga ternyata ia berhasil terbuai oleh pesona si guru cantik tersebut. Tidak ada yang bisa menebak bagaimana sat...