Keduanya memasuki pekarangan villa yang berada di kota bandung sore itu. Dengan bermodal motor sport, satria trobos menuju tempat tinggal bunda dan ayahnya sebelum ada dirinya.
Sampailah keduanya di villa milik orang tua satria, renata turun dari motor satria, ia sempat berdecak kagum. Ternyata villa ini tidak terlalu jauh dari tempat tinggal renata apalagi desainnya yang terlihat ala jaman dulu, desain yang Renata sukai bahkan sampai ia impikan bahwa nantinya ia akan mempunyai villa seperti ini.
“suka?”
Renata di kejutkan dengan satria yang berada di belakangnya sekarang. Satria menuntun pelan jemari renata, mengisyaratkan untuk mengikutinya.
Memasuki halaman depan yang luas saja membuat renata ingin terus-terusan berkunjung kemari. Ini, satria menuntunnya memasuki ruang keluarga beserta ruangan bawah lainnya. Ia semakin terkesan.
“kapan-kapan saya ajak kesini lagi.” kata satria seraya duduk di Sofa ruang tamu.
Renata mengikuti, “makasih, sudah ajak saya kesini.”
Satria mengangguk, ia ikut bahagia mendengar kata perkata yang keluar dari mulut perempuan itu.
“mau liat yang lainnya?” ajakan satria membuat renata menganggukkan kepalanya antusias.
“ayo!”
Sampai di lantai ke dua dimana kamar sang bunda dan ayahnya dulu.
“bagus ya, konsep villanya.” renata berkali-kali berdecak kagum, ia mengedarkan pandangnya pada foto bahagia orang tua satria saat seumuran dengan dirinya.
“beruntung kamu punya orang tua seperti mereka,”
“kasih sayang yang berlimpah, cinta yang banyak.”
Renata tersenyum miris, lalu menepuk pundak satria pelan yang berada di sebelahnya.
“jadi orang yang berguna ya sat. Ingat kamu laki-laki, harus jadi contoh pertama jika sudah berkeluarga nantinya.” pesan renata.
Satria terenyuh di tempat, setelahnya mengerjapkan mata berkali-kali.
“nanti anak kita harus mirip saya, ya.”
Celetukan asal dari mulut satria membuat renata menoleh kaget, anak? Maksudnya apa?
“anak? Kita?” tanyanya dengan wajah terbengongnya.
Satria juga sama ia masih mencerna perkataanya tadi.
“ehm eh.. Maksud saya buk—”
Renata mengangkat jari telunjuknya di depan wajah satria, mengisyaratkan untuk berhenti berbicara.
“lupain, kamu lagi kurang obat kayaknya.”
Ia melenggang pergi meninggalkan satria yang merutuki perkataannya.
“bodoh, bodoh! Lo kenapa sih sat?!”
Diam-diam seseorang disana tertawa kecil, merasa lucu mendengar makian satria pada dirinya sendiri.
Dia selalu bahagia, bersama satria.
♪♪♪
“makasih, udah antar saya pulang.”
Satria melepas helm full facenya lalu berucap berterimakasih kembali karena renata sudah meluangkan waktunya untuk berjalan-jalan berdua dengan satria.
“kapan kita bisa kaya tadi lagi?” tanya serius satria.
Renata menegang di tempat menatap manik mata tajam milik satria membuat dirinya gugup seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]
Teen FictionJudul sebelumnya : TRUE LOVE *** Satria awalnya hanya keasyikan menggoda salah satu guru muda di sekolahnya, namanya Renata Davidson. Hingga ternyata ia berhasil terbuai oleh pesona si guru cantik tersebut. Tidak ada yang bisa menebak bagaimana sat...