#chapter 4

846 57 0
                                    

Satria datang ke sekolah pukul 08.00, itu tandanya gerbang sekolah pasti sudah di tutup.

Hal biasa yang di rasakan satria, ia datang telat karena lambat bangun. Lebih baik ia lewat belakang sekolah agar tak terkena hukum guru bk. Itu yang ada di isi kepalanya sekarang.

Ponsel yang berada di saku celana sekolahnya bergetar.

Dimas

Dimana sat?

Satria

Belakang warung mak een

Dimas

Otw sama raja

Ponselnya ia masukkan lagi pada saku celananya lalu melenggang pergi menuju belakang warung, tempat yang sering ia dan temannya jadikan tongkrongan.

Dengan santai satria duduk pada bangku panjang yang terjejer rapi di depan warung mak een.

Panggilan dari adik kelasnya mengundang kepala satria untuk menoleh ke belakang.

Tampaklah 7 orang laki-laki berseragam sama dengannya tengah berbincang ria disana.

Salah satu dari mereka menghampirinya.
“bolos bang?”

Satria menggeleng lalu membalas genggaman tangan yang diyakininya sebagai adik kelas.

“lo ngapain bolos?” tanya satria balik pada adik kelas itu.

“males bang, orang gerbang udah di tutup. Tanggung, mendingan bolos sekalian.” Jelas adik kelas yang di ketahui bernama raihan itu.

“woy! Sini buru!” raihan berteriak menyuruh teman-teman lainnya agar kemari.

Ke-6 nya menghampiri lalu satu-satu bersalaman dengan satria.

“lah bang? Enggak masuk kelas?” ujar ryan salah satu teman raihan.

“ini mau, nunggu temen gue dulu.”

Ryan mengangguk.

“lo pada kenapa bolos? Masih anak baru juga.” Ujar satria pada adik kelas di hadapannya.

Lelaki itu menerima banyak alasan dari adik kelasnya, ada yang bilang tanggung lah, mau ngerasain bolos lah, dan lain sebagainya. Satria sampai menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Seingatnya dulu awal masuk kelas sepuluh dirinya tak se bar-bar adik kelasnya ini. Berani membolos saja saat awal kelas sepuluh semester 2.

“enggak papa, kali-kali ngerasain bolos!” gurau satria saat mendengar alasan salah satu adik kelasnya.

Banyak perbincangan antara satria dan adik kelas barunya itu. Bercerita tentang pengalaman satria membolos serta awal masuk sekolah dan sebagainya.

“woy sat! buru!” Dari arah depan sudah ada raja dan dimas yang tengah bersender di gerbang kecil belakang sekolah.

Ya, itu tempat akses masuk satria saat ingin membolos maupun sedang telat seperti ini.

Ada gerbang kecil di depan warung mak een biasanya itu untuk penjaga sekolah ataupun satpam yang berlintas menuju warung mak een hanya untuk sekedar bersantai ataupun beristirahat sejenak.

“gue cabut dulu ya!” Pamit satria pada adik kelasnya.

Sesampai di depan gerbang sudah ada raja yang memegang kunci pagar.

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang