#chapter 24

434 22 0
                                    

“kalian saling kenal?” regi dan elina berujar kompak.

“ih! Mami ngikutin aja.” tuduh regi.

“mami spontan, tau!”

“kamu kenapa bisa disini?” tanya renata heran.

“lah, ibu ngapain disini?” tanya balik satria.

Renata mendengus, “jawab dulu pertanyaan saya.”

Satria menggeleng, “jawab dulu, ibu ngapain disini?”

Kalian tau kan satria bagaimana? Renata dibuat mengalah untuk kali ini.

“ini rumah saya.” jawabnya bernada datar.

Mata satria membelak kaget, rumahnya? Jadi elina itu—

“hah?”

“lemot lo!” sembur regi kesal, ia jadi ikutan emosi kan!

“dia kakak gue!” perjelas regi.

Satria mulai paham, berarti regi dan renata adik kakak? Dan elina itu ibu dari renata juga?

Wah, menakjubkan.

Satria berseru dalam hati, memang ya jodoh itu gak kemana.

Satria segera menggelengkan kepalanya saat fikiran-fikiran mulai muncul di luar kepala.

“tadi satria bantu mami buat bawa barang-barang, jadi mami ajak deh kesini. Sekalian mampir juga kan.” elina tersenyum senang.

Renata menggeleng kepalanya pusing, kenapa harus satria sih? Di mana-mana kenapa harus dia.

“lah, trus kenapa kamu bisa kenal sama satria?” tanya elina kaget.

“satria muridku di sekolah mam.”

Satria mengangguk setuju, tapi bukan murid doang sih calon pacar lebih tepatnya. arghh rasanya satria ingin menjawab itu, apaboleh buat mentalnya kurang kuat.

“bagus dong!” sahut elina antusias.

“jadi kalian bisa saling dekat bukan?”

Renata dan satria membatu di tempat, kenapa maminya jadi kayak gini sih?

“emang udah deket, tan.” sahut satria cepat.

“hah?” regi yang menyimak dari tadi terbingung akan jawaban satria tadi.

“loh, udah deket?” elina kaget, sangat kaget.

“bohong mam!” seru renata sedikit teriak. Satria ini kalau ngomong suka sembarangan!

“yang bener yang mana?” tanya regi mulai bingung.

“kita udah deket!”

“kita gak deket!”

elina mengurut pelipisnya pusing, “hadeh mami pusing ini, udahlah besok mami jodohin kalian berdua!”

“HAH?!”

“MAMI?!”

♪♪♪

“assalamualaikum!” salam satria berjalan memasuki rumah.

“Waalaikumsalam!” sahut seseorang dari dalam.

Bundanya langsung berkacak pinggang mendengar suara sang putra masuk ke dalam rumah.

“abis dari mana kamu? Laki-laki jam segini baru pulang!” sembur sang bunda.

Satria meringis melihat ibunda ratunya marah, antara ingin tertawa dan takut di saat yang bersamaan.

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang