#chapter 16

498 39 0
                                    

"thanks kak! udah mau main sama gue." celetuk zivanya lalu beralih ber-tos ria dengan satria.

Satria membalas, "iya sama-sama."

Setelah acara ekskul selesai dan dengan di isi beberapa pertandingan antar murid kini satria tengah berada di parkiran bersama kedua temannya. Siapa lagi kalau bukan dua anak curut, raja dan dimas.

"lama bener," keluh raja saat melihat satria berjalan ke arah motor yang terparkir di sebelah raja.

"ada pengumuman dulu tadi." jawab satria.

Pandangan satria tertuju pada dimas yang kalem dengan ponsel di genggamannya. Lelaki itu sedari tadi hanya menyimak obrolan antara raja dan juga satria, tidak ada niatan untuk menyahut sama sekali.

"doi baru?" tebak satria sembari tertawa kecil.

Dimas menengadah menatap satria yang mengeluarkan suara untuknya.

"nggak, ini ada sedikit problem-problem," dimas menyengir ke arah mereka berdua.

"dim," panggil raja.

"apaan?" jawabnya ketus, raja kalau sudah memanggil namanya ia harus was-was.

"elah, sensi amat kalau sama gue." cibir raja.

Memutar bola matanya jengah lantas dimas menjawab, "males gue ngomong sama manusia kurang akhlak."

Sontak raja mengusap dadanya dengan gerakan di lambatkan. Cobaan yang berat memang jika berteman dengan dimas.

"sabar, orang sabar nambah ganteng." ucap raja.

"temen edan." gumam satria yang sedari tadi melihat obrolan tak bermutu kedua temannya.

"nongkrong dulu?" tawar satria.

"ayo lah, kuy!" sahut dimas cepat.

"gue bilang abah dulu," kata raja.

♪ ♪♪

"eyo! Cogan check!"

Masih ingat danish? Teman satu tongkrongan satria dkk. Ya, mereka memutuskan untuk menongkrong bersama hari ini, lagipula jarak antara sekolah danish dan satria bertetangga. Jadi akan lebih mudah berjanjian untuk bertemu.

"ganteng doang jemput cewek, cewek orang!"

Celetukan rafa membuat dimas langsung memutar bola matanya, disindir kah ia?

"plis stop, gue merasa tersindir. Sialan!" geram dimas. Sepanjang beranda instagram hingga fyp tiktoknya muncul dengan trend itu.

Mentang-mentang dimas suka mengajak cewek orang untuk bermain bersamanya,  membuat rafa menyinggung dirinya seperti tadi.

"yha, kesindir." ejek rafa saat melihat raut wajah keruh dimas.

"makannya cewek tuh 1, jangan maruk!"

"cowok kaya gue mana cukup 1 cewek." sombong dimas seraya menopang dagunya.

Danish berdecih melihat kelakuan dimas barusan, apakabar dengannya yang tidak punya satupun gadis sama sekali?

"apa kabar, mblo?"

Seruan danish membuat raja menepis lengan danish yang hendak bersalaman dengannya.

"apaan mblo?"

"jomblo."

"ribut, deh!" seru raja langsung.

Mengapa teman-temannya menyebalkan sekali?

"2 minggu ke depan gue bakalan dapet cewek! Liat aja!" balas raja pada danish yang sedari tadi mengejeknya.

"halah, ngibul ngibul ngibul." dimas menyebarkan asap rokonya kehadapan raja sambil terus meledekinya.

Raja mengelus dadanya dengan gerakan di perlambat.

"sabar raja sabar, stok kesabaran gue untung segudang." menampilkan raut wajah manisnya yang di pandang oleh danish dengan tatapan jijiknya.

"najis!"

"satria, kemana?" tanya rafa yang sedari tadi tidak melihat kehadiran satria disini.

Raja dan dimas menggeleng tidak tahu, tadi mereka bersama saat memasuki parkiran caffee, tapi mengapa ia belum datang?

"assalamualaikum,"

"nah! Panjang umur!"

Jawaban danish mengundang semua temannya menggelengkan kepalanya.

"jawab salam dulu!"  tegur raja pada danish.

Danish menyengir, "Waalaikumsalam."

"dari mana?"

"solat ashar dulu," jawab satria yang sedang melepas peci hitamnya. Ia lupa jika pecinya masih bertengger manis di kepalanya.

"gue pake ini nambah ganteng nggak auranya?" tanya dimas langsung merebut peci satria dari sang empu.

"bagus, lo tobat gih!"

Langsung saja peci yang berada di kepala dimas ia lempar ke arah wajah raja yang menampilkan raut kagetnya.

Ia menangkap dengan sigap peci milik satria.

"dimas, astagfirullah dosa!" seru raja dengan wajah yang di kaget-kagetkan.

"ya allah, maaf!"

"hayoloh, allah marah!"

Dimas dengan raut ketakutanannya mulai tampak dari wajahnya yang langsung gelisah.

"eh, beneran ini mah gak sengaja! Ya allah maaf!"

Semua temannya menggeleng ke arah dimas yang masih ketar-ketir.

"berdosa!"

Demi apapun, dimas tak sengaja melempar peci satria pada raja. Lagipula raja duluan yang sudah memancing emosinya.

"siapa suruh lo ngomong begitu hah?!" tuduh dimas pada raja.

Raja beringsut, "lah, aing ngomong apaan?"

"bagus, lo tobat gih!" ulang dimas meniru perkataan raja barusan.

Raja kembali mengusap dadanya.
"kan bener? Lo harus banyak-bayak tobat, dim."

Satria asik membuka ponselnya saat teman-temannya kembali bertengkar hebat.

Tak sengaja jarinya bertemu dengan akun sosial media milik renata.

Renata baru saja meng-upload sebuah foto dengan wajah super biasa cantiknya. Ah, ini benar-benar cantik jika kalian tahu sosial media milik renata.

Satria segera memberi tanda love pada akun instagram milik guru cantik itu.

Tapi sayang, ia tak bisa berkomen ria di sana, di karenakan setiap renata mengunggah sebuah foto selalu saja me-nonaktifkan komentarnya.

Walau begitu satria dengan gesit mencoba mengirim pesan pada renata.

Jujur saja satria tak memiliki nomor renata, ia hanya tahu sosial media milik guru muda nan cantik itu, ya salah satunya adalah akun instagramnya.

Kesialan satria bertambah saat ia ingin mengirimkan pesan pada renata tiba-tiba ada notifikasi masuk,'kuota anda sudah habis' terpampang jelas di atas layar notifikasi biasanya.

***

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang