#Epilog

924 34 1
                                    

4 tahun berlalu, tak terasa rasanya. lelaki yang bernama satria itu sudah menginjak umur 22 tahun. Di ulang tahunnya ke 22 adalah hari ulang tahun spesial yang satria pernah rayakan. Ya, sangat spesial. Rasanya satria ingin terus berlama-lama di tahun ini.

"make a wish, dulu." Itu suara sang kekasih. parasnya tidak berubah, namun lebih cantik dari tahun ke tahun.

Satria menunduk seraya memejamkan matanya untuk berdo'a sesuatu yang diharapkan kedepannya.

"udah," jawab satria pada sang kekasih.

"sekarang tiup lilinnya!" kue yang berada di genggaman perempuan itu ia sodorkan pada lelaki di hadapannya.

"yeay!" seru semua orang yang hadir di sana karena acara tiup lilin terlaksana dengan lancarnya.

Renata berdiri di samping satria, rasanya.. tentu masih sama seperti pertama kali mereka menjalin hubungan.

"I love you.." renata berbisik pelan disampingnya.

Satria menggigit bibirnya salah tingkah, renata yang dulu dan sekarang sangat jauh berbeda, sangat-sangat jauh.

"sekarang udah sering berani bilang I love you, ya?" satria membalikkan badannya guna menatap wajah renata yang berada di sampingnya.

Perempuan yang memakai dress sabrinanya itu tersenyum miring,

"berani lah, emangnya kamu?"

"loh? aku sering bilang gitu kok!" protes satria.

Renata menaikkan alisnya, "masa? Aku belum pernah denger kok."

"kamunya aja yang nggak tau,"

"setiap hari kalau kamu tidur aku suka bilang I love you!" ungkap satria terang-terangan.

Rambutnya langsung kibaskan kebelakang, "aku tau, cuman ngetes aja kamu masih gengsi nggak kalau bilang I love you di depan aku,"

"beraninya cuman di telfon doang." Lanjut renata mencibir.

"ya ampun sayang, ini aku bil-"

"hai!"

Keduanya berhenti berdebat saat seseorang datang menghampiri meja mereka.

"bara,"

"zia,"

Sontak renata juga satria menolehkan kepalanya kompak.

"happy birthday sat, congrats sama wisuda lo minggu kemarin." Bara yang memakai jas formalnya langsung berjabat tangan dengan satria.

"thanks, bar." Ia terkejut dengan kedatangan bara di pesta ulang tahunnya. Setahunya, yang mengundang rata-rata adalah teman kuliahnya saja.

"selamat sama hubungan kalian juga, sat." zia membuka suara setelah sekian lamanya berdiri di samping bara.

"siapa?" diam-diam renata mencubit lengan kekar satria yang tengah di rangkulnya.

"awss, sakit ih!" satria mengaduh lirih karena cubitan yang di terimanya dari renata. Matanya melirik sekilas saat mengetahui renata dalam mode cemburunya.

"gue teman satu fakultasnya satria, dulu." Zia menjabat tangan renata pada akhirnya. Renata menerima uluran tangan zia dengan sedikit senyum tipisnya.

"oh, kalian udah?" bara terkesiap saat mengetahui fakta itu.

"iya." Jawab satria singkat, rasanya ia tak ingin berlama-lama disini karena ada manusia menyebalkan semasa dulu di hidupnya.

"renata, aku minta maaf soal kejadian dulu, soal masa lalu kita yang-"

I LOVE YOU MRS. RENATA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang