30.

14.3K 806 25
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

*****

Bara menghela nafas lega setelah mereka berdua kini sudah keluar dari gedung bioskop. Bara sebenarnya tidak terlalu menyukai film berbau romantis, menurutnya itu sangatlah membosankan dan alurnya juga sangat mudah ditebak. Tapi demi untuk membuat gadisnya senang ia akan melakukan apapun yang ia bisa agar gadisnya tetap tersenyum.

"Bara gue baper parah sih sama filmnya." Ucap gadis itu sambil menceritakan adegan-adegan pada film yang ia sukai.

"Apalagi pas cowoknya tiba-tiba ngelamar, so sweet banget." Ucap Reytina berbinar sambil terus membayangkan adegan-adegan yang ia tonton tadi.

"Next kita nonton lagi ya?" Pinta Reytina antusias. Ia tipe orang yang lebih menyukai film berbau romantis dari pada horor. Karena jika ia menonton film horor sendirian, maka ia akan terus kepikiran dan pernah juga ia sampai terbawa mimpi tentang film itu. Walaupun jika ada film horor keluaran terbaru pasti ia dan kedua sahabatnya akan menontonnya. Rasa penasaran akan film itu mengalahkan rasa takut pada dirinya. Walaupun malam harinya ia akan meminta Bundanya untuk menemaninya tidur.

"Iya." Jawab Albara singkat.

"Mau kemana lagi?" Tanya Albara sambil terus menggengam erat tangan gadisnya.

"Mau ke Gramedia aja deh. Mau liat novel-novel keluaran terbaru, sekalian mau nyari buku buat persiapan Olimpiade nanti." Ucap Reytina. Ia ingin membeli novel yang sudah sangat lama menjadi incarannya, ia sampai rela menabung untuk membeli novel itu. Karena sekarang ia sedang mengunjungi Mall, jadi sekalian saja membelinya sekarang. Karena pastinya beberapa hari ke depan ia tidak akan sempat mengunjungi tempat ini karena akan di sibukkan dengan urusan sekolah nantinya.

Bara menganggukan kepalanya. Lalu melangkahkan kakinya menuju dimana letak Gramedia berada sambil terus menggenggam tangan Reytina.

Sesampainya di Gramedia, Reytina segera melepas genggamannya pada tangan Bara lalu melangkahkan kakinya menuju rak novel dengan sangat antusias. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat, seolah ia sudah terpanggil untuk kesana. Ia sangat suka membaca novel, sampai dirumahnya ia membeli rak khusus untuk menyimpan koleksi novelnya. Sebegitu antusiasnya dirinya ingin membeli novel incarannya karena ia takut kehabisan seperti beberapa waktu lalu.

Bara menggelengkan kepalanya pelan melihat keantusiasan gadisnya itu. Ini lah yang ia sukai dari gadis itu, Reytina sangat lah unik baginya. Disaat gadis-gadis diluaran sana akan lebih memilih untuk membeli baju, sepatu, tas, dan lain-lain. Tapi gadis ini lebih memilih membeli novel dan buku pelajaran.

Bara segera menyusul gadisnya. Ia tersenyum sangat manis saat melihat gadisnya itu tengah fokus memilih novel disana sambil sesekali mengetuk dagunya bingung. Untungnya disana tidak ada orang jadi tidak akan ada yang bisa melihat senyum manis yang sangat jarang sosok Albara perlihatkan.

Bara mengambil alih keranjang yang dipegang gadis itu. Ia melihat sudah ada satu novel didalam keranjang, tapi gadis itu masih melihat-lihat novel yang lainnya.

"Bara gue bingung banget." Ucap Reytina sambil cemberut.

"Kenapa hm?" Tanya Albara tidak mengerti. Ia sangat menyukai wajah cemberut yang sekarang menghiasi wajah gadisnya.

"Gue bingung milih antara novel ini." Ucap Reytina sambil mengangkat dua novel dengan judul yang berbeda. Ia memiliki tiga incaran novel, yang satunya sudah ia masukan kedalam keranjang yang sedang dipegang oleh Bara.

ALBARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang