02.

27.1K 1.4K 3
                                    

Happy Reading😊

_____________________________

Disinilah Bara dan kedua sahabatnya sekarang, tempat yang sangat disukai dan diincar oleh hampir seluruh siswa di SMA Angkasa, yaitu kantin.

Salah satu tempat favorite yang bisa mereka digunakan sebagai tempat berkumpul dan berbincang-bincang sambil menikmati berbagai makanan lezat yang disediakan kantin SMA Angkasa.

Setelah merasa lelah menyelesaikan hukuman yang sebenarnya tidak sebanding dengan kenakalan yang mereka lakukan, Bara dan kedua sahabatnya memutusakan untuk pergi ke kantin—mengisi perut mereka yang sudah meronta-ronta untuk segera diisi.

Kedatangan mereka bertiga selalu saja mendapatkan riuh piuh dan tatapan memuja dari semua siswi yang kebetulan berada disana. Mereka rela untuk menghentikan acara makan mereka hanya demi melihat kehadiran para pentolan sekolah sekaligus anggota inti dari Xarvanos.

Tidak ada yang bisa menolak pesona dari para anggota Xarvanos, dan siapa sih yang tidak ingin dijadikan ratu oleh mereka? Dijaga layaknya seorang prajurit perang yang tidak akan membiarkan ratu mereka sampai terluka, walaupun itu hanya seujung kuku sekalipun.

Walaupun Daniel dan Alvaro merupakan lelaki playboy diantara Bara dan juga Arka. Tetapi percayalah, jika mereka telah menemukan seseorang yang cocok dan sefrekuensi dengan mereka, maka Alvaro dan juga Daniel pastinya akan berubah menjadi lelaki yang sangat bucin terhadap pasangannya.

Semua hanya tentang waktu.

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju meja yang berada dipojok kantin, meja yang sering dikatakan sebagai meja khusus milik Xarvanos. Meja panjang yang sudah disusun sedemikian rupa yang setiap mejanya bisa ditempati oleh 5 orang.

"Lo berdua mau pesen apa?" Tanya Arka yang siap untuk memesan makanan kedua sahabatnya. Biasanya Bara akan memanggil adik kelanya untuk membantunya memesan makanan, tapi untuk kali ini sahabatnya Arka siap memesankan mereka berdua makanan.

"Gue mau nasi goreng sama es teh aja." Ucap Albara.

"Abang Arka aku mau batagor sama es jeruk, kalo boleh bayarin sekalian." Ucap Daniel dengan suara yang dibuat-buat secentil mungkin.

"Badan aja gede tapi hati hello kitty." Gumam Arka sebelum akhirnya beranjak dan pergi ke stand-stand penjual makanan.

"'Hmm kak Daniel, aku mau ngasih ini. Nanti dibaca ya." Ucap seorang gadis yang tiba-tiba saja datang dan menghampiri Daniel. Tidak lupa juga dengan surat yang gadis itu letakan tepat didepan Daniel.

Daniel mendongakan kepalanya, melihat wajah manis nan cantik dari gadis yang menghampirinya. Ohh apakah ini yang dinamakan sebuah keberuntungan setelah melakukan kebaikan dengan tidak kabur dari hukuman yang diberikan oleh Pak Herman?

Daniel segera mengambil surat yang diberikan oleh gadis itu. "Lain kali kalau bisa, makanannya juga jangan lupa." Ucap Daniel dengan tidak tau dirinya.

"M-maaf kak kelupaan, mau aku pesenin makanan sekarang juga?" Tanya Ghea saat melihat pendekatannya mendapatkan repond yang sangat baik oleh Daniel.

"Gak usah, thanks. Lo bisa pergi sekarang, gue bakal hubungin lo nanti." Ucap Daniel sambil memberikan senyum manisnya dan tidak lupa kedipan mautnya yang bisa membuat para siswi kejang-kejang ditempat.

Apalagi jika membayangkan Bara yang melakukan itu, bisa-bisa mereka langsung mati ditempat karena merasa dunia sudah tidak baik-baik saja jika Bara yang melakukan hal itu.

Pipi Ghea bersemu merah melihat senyuman diwajah Daniel. Ia mengangguk malu-malu sebelum akhirnya pergi dari sana.

"Najis gue." Gumam Albara yang masih fokus dengan ponselnya.

ALBARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang