•••
🦋Sudah Direvisi•••
'Untuk pertama kalinya gue sekhawatir ini sama cewek yang baru gue kenal'
~Albara Anggara Pratama~
*****
"Sarapan dulu Non." Ucap Bi Inah kepada tiga gadis yang baru saja menuruni tangga.
"Wahh, masak apa Bi." Ucap Amanda antusias yang kini sudah menarik salah satu kursi meja makan bersiap untuk sarapan.
"Ini Bibi masak ayam balado sama sayurnya ada sop ayam." Ucap Bi Inah ramah. Ia sudah sangat mengenali ketiga sahabat dari Reytina, karena mereka sangat sering menginap disini.
Amanda berbinar melihat makanan yang ada didepannya. Jarang-jarang ia memakan makanan berat seperti nasi untuk sarapan, biasanya ia hanya memakan roti untuk sarapannya.
"Makasi Bi." Ucap Reytina dan Qanza.
"Sama-sama Non, ayo silahkan dimakan." Ucap Bi Inah.
Mereka bertiga memulai sarapan mereka dengan tenang. Setelah selesai sarapan, mereka memutuskan untuk langsung berangkat ke sekolah karena Qanza dan Reytina akan mengadakan kumpul dengan anggota Osisnya seperti biasa. Mereka berangkat ke sekolah menggunakan mobil milik Qanza.
Sesampainya disekolah mereka segera melangkahkan kaki mereka menuju kelas mereka berada. Keadaan sekolah tidak terlalu ramai, karena memang mereka berangkat lumayan pagi hari ini. Setelah menaruh tas mereka dikelas, Qanza dan Reytina melangkahkan kaki mereka kearah Ruang Osis berada. Karena masih pagi dan belum banyak teman dikelasnya yang berdatangan, Amanda pun memilih ikut ke Ruang Osis. Reytina tidak keberatan dengan itu, karena memang sahabatnya itu sering ikut dengannya.
Keadaan Ruang Osis cukup ramai karena memang hampir seluruh anggota Osis sudah berdatangan. Sesuai perintahnya kemarin bahwa hari ini tidak boleh ada yang terlamat karena ada pengumuman yang harus ia sampaikan kepada anggotanya.
Setelah selesai dengan kegiatan Osisnya, Reytina membubarkan anggotanya. Qanza dan Amanda pun sudah kembali ke kelas mereka, ia masih berdiam diri di Ruang Osis karena ada laporan yang harus ia selesaikan hari ini. Ia juga sudah meminta izin dengan guru yang mengajar dikelasnya.
Saat sedang mengerjakan laporan, terdengar langkah kaki yang mendekat kearah Ruang Osis.
Ceklek.
"Lo masih disini Rey?" Tanya Ryan yang melihat Reytina sedang sibuk dengan laporan didepannya.
"Keliatannya?" Tanya Reytina tanpa mengalihkan tatapannya dari laporan yang ia ketik. Ia sangat tidak suka diganggu jika sedang fokus mengerjakan laporannya.
"Lo ngapain kesini?" Tanya Reytina pada Ryan.
"Em, ini gue ngambil laporan tadi pagi. Diminta sama Pak Herman." Ucap Ryan yang kini sudah mengambil mapnya.
"Kalo gitu gue balik ke kelas dulu." Pamit Ryan yang diberi anggukan setuju oleh Reytina.
Setelah beberapa jam mengerjakan laporan mengenai data-data anggotanya, akhirnya laporan itu telah selesai. Reytina meregangkan ototnya setelah duduk lumayan lama, ia melirik kearah jam tangannya. Sebentar lagi jam istirahat, ia memutuskan untuk mengabari sahabat-sahabatnya agar tidak menunggunya untuk ke kantin. Karena ia ada janji untuk bertemu dengan Bara di jam istirahat.
Reytina lalu keluar dari Ruang Osis, dan tidak lupa juga ia menguncinya sebelum pergi. Ia melangkahkan kakinya menuju Ruang Guru untuk mengumpulkan laporan yang telah ia kerjakan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA [ON GOING]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Apa yang kalian pikirkan jika Ketua dari sebuah geng besar berpacaran dengan seorang gadis cantik ketua osis di SMA-nya? Memiliki sifat yang berbanding terbalik diantara keduanya. Dia Albara Anggara Pratama, The Leader da...