15.

15.3K 854 9
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

•••

"Disturb? It Means Seeking Death"

~XARVANOS~

*****

"Brakk"

Dari arah samping terlihat seseorang meleparkan kayu yang sudah diikat dengan sebuah surat.

Yap, itu adalah suruhan Albara. Sebelum memulainya ia menyuruh seseorang untuk memberikan peringatan kepada anggota Revator yang tengah berjaga didepan gerbang Markas.

Para Anggota Revator yang tengah berjaga didepan gerbang dikagetkan dengan lemparan sebuah kayu dimana kayu tersebut terdapat sebuah surat. Salah satu dari mereka melihat arah sekitar Markas melihat siapa yang berani melemparkan semuah kayu ke dalam markas Revator, tetapi nihi mereka tidak menemukan seorang pun. Dengan penasaran mereka membuka isi surat itu.

Suruhan Bara sangat pandai dan gesit. Sejak pagi ia membayar beberapa pengawas untuk terus mengawasi gerak-gerik dari anggota Revator sekaligus untuk terus mengawasi keadaan Markas mereka agar memudahkan Bara untuk menyusun strategi penyerangan.

"Jangan mencari masalah jika tidak ingin berurusan dengan nyawa. Markas kalian telah dikepung, hitung detik kami akan menyerang"

~Xarvanos~

Setelah membaca isi dari surat itu, mereka segera memasuki markas mereka. Tujuannya adalah untuk memberitahu kepada ketua mereka.

"BOS-BOS." Ucap salah satu dari mereka menghampiri Ketuanya sambil berlari tergesa-gesa.

Arga yang sedang bermain biliard pun merasa terganggu dengan teriakan dari anggotanya.

"Berani-beraninya kalian menganggu." Ucap Arga dengan nada marahnya, ia yang masih fokus dengan bola biliard nya. Ia sangat tidak suka diganggu jika sedang fokus bermain biliard.

"I—itu Bos." Ucap salah satu anggota dengan gugup karena mendengar sang ketua yang mulai marah.

"YANG JELAS KALO NGOMONG!!." Ucap Arga setengah berteriak.

"Markas kita dikepung Bos." Jelasnya sambil memberikan surat peringatan yang telah mereka baca tadi.

Arga mengeraskan rahangnya setelah membaca surat peringatan itu.
"CEPAT SIAPKAN PASUKAN!" Teriak Arga memerintahkan Anton, Wakilnya untuk mempersiapkan semua pasukan yang ada.

Mereka yang ada disana menganggukan kepalanya, jika sudah begini tidak ada satupun dari mereka yang berani menjawab. Jika tidak maka mereka akan menjadi mangsa amukan dari Arga.

"Arghhh." Ucap Arga mematahkan stik biliard nya.

Arga dan anggotanya berkumpul di ruang tengah Markasnya. Bara memang menyerang Markas utama Revator, karena ia sudah mengirim seseorang untuk memastikan bahwa mereka berkumpul disana.

"Anton." Panggil Arga pada Anton yang berjabat sebagai wakilnya.

"Iya Ga?" Jawab Anton yang kini sudah berada dihadapan Arga.

ALBARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang