"𝕂𝕖𝕝𝕒𝕜 𝕛𝕚𝕜𝕒 𝕜𝕒𝕦 𝕞𝕖𝕟𝕔𝕒𝕣𝕚𝕜𝕦, 𝕂𝕒𝕦 𝕥𝕒𝕜 𝕒𝕜𝕒𝕟 𝕡𝕖𝕣𝕟𝕒𝕙 𝕞𝕖𝕟𝕖𝕞𝕦𝕜𝕒𝕟𝕜𝕦 𝕕𝕚𝕞𝕒𝕟𝕒 𝕡𝕦𝕟,
𝕂𝕖𝕔𝕦𝕒𝕝𝕚 𝕕𝕒𝕝𝕒𝕞 𝕣𝕒𝕤𝕒 𝕤𝕖𝕤𝕒𝕝𝕞𝕦."•••
Happy Reading😊
_____________________________
Reytina menghentikan pergerakan tangan kakaknya, Reno yang hendak mengangkat tubuhnya. "T-tolongin dia lebih dulu." Ucap Reytina terbata sambil menujuk kearah Alexa.
"A-aku mohon kak, kita gak punya banyak waktu. Cepat bawa dia ke rumah sakit sebelum semuanya terlambat." Ucap Reytina saat ucapannya tidak mendapatkan respond apapun dari Reno. Pria itu hanya menatap dingin kearahnya, dan menatap tajam kearah tubuh Alexa yang terbaring tidak jauh dari tubuhnya.
"Persetan dengan itu! Kau masih sempat-sempatnya memikirkan nyawa orang lain disaat nyawa kau sendiri sedang terancam?!" Tanya Renoard yang tak habis pikir dengan jalan pikiran adiknya. Ia hanya akan keluar dari gedung ini, jika Reytina bersama dengannya.
"Aku akan selalu rela menyerahkan nyawaku untuk menyelamatkan keluargaku Reytina—dan aku juga ingin mengingatkan kau bahwa aku bukanlah pria baik, yang akan rela membahayakan nyawa keluargaku sendiri untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Dan aku sudah sering mengatakan hal itu kepadamu!" Ucap Renoard dingin dengan sorot mata yang menyiratkan amarah.
"Aku tidak akan pergi kemana-mana sebelum memastikan bahwa perempuan itu selamat." Ucap Reytina yang kini tengah memejamkan matanya dengan sangat erat.
"Aku sudah memanggilkan ambulans untuknya. Jadi sekarang kau tidak usah banyak bicara, atau perempuan itu akan ku bunuh detik ini juga—agar kau tidak bisa lagi mengharapkan keselamatan dari perempuan itu." Ucap Renoard dengan tangan yang kini kembali terulur untuk mengangkat tubuh Reytina. Ia tidak ingin mengulur-ngulurkan waktu lebih lama lagi, dengan terus mendengarkan omong kosong dari adiknya.
Reytina yang melihat itu, langsung saja berusaha menghentikan pergerakan tangan Reno yang hendak kembali mengangkat tubuhnya.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan Reytina?!Apakah kau ingin mati disini?!" Tanya Renoard frustasi.
"Nyawa perempuan itu lebih penting, dia sedang mengandung saat ini. Apa kau tega membunuh dua nyawa sekaligus? Apa kau tega membunuh calon bayi yang tidak berdosa hanya karena perempuan itu bukanlah keluargamu? Dulu kau sering mengatakan kepadaku untuk belajar menjadi perempuan yang tidak egois—dan hari ini aku ingin menjadi perempuan yang tidak egois lagi. Aku yang akan menunggu ambulans disini, dan aku berjanji bahwa aku akan baik-baik saja." Ucap Reytina.
Reno yang mendengar itu menatap sekilas kearah perempuan yang dimaksud oleh Reytina, sebelum akhirnya matanya kembali menatap wajah adiknya—yang kini tengah menampilkan senyuman palsunya. Dan ia sangat benci akan kepalsuan yang selama ini selalu Reytina tampilkan untuknya. Gadis itu selalu mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi ia sangat yakin bahwa saat ini Queennya tengah berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sakit ditubuhnya.
"Oke fine! Aku akan menuruti semua keinginanmu, tapi kau tidak boleh mengingkari janji yang sudah kau ucapkan." Ucap Renoard sambil mengecup pelan kening Reytina, sebelum akhirnya bangkit dan menggendong tubuh Alexa ala bride style, lalu membawa tubuh perempuan itu keluar menuju rumah sakit.
Reytina tersenyum menatap kepergian kakaknya. Manusia bisa saja berjanji, tapi apa yang terjadi selanjutnya adalah kehendak tuhan. Jika kehendak tuhan adalah memanggilanya untuk kembali bersatu dengan ayahnya—dengan senang hati ia akan menerimanya. Ia tidak pernah takut dengan kematian, karena hidup dan mati pastinya akan dialami oleh semua makhluk hidup. Karena tidak ada yang abadi dan sempurna di dunia ini, semuanya hanya tentang waktu.
![](https://img.wattpad.com/cover/245850608-288-k486796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA [ON GOING]
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Apa yang kalian pikirkan jika Ketua dari sebuah geng besar berpacaran dengan seorang gadis cantik ketua osis di SMA-nya? Memiliki sifat yang berbanding terbalik diantara keduanya. Dia Albara Anggara Pratama, The Leader da...