Thank you soo much atas ucapan dan doa kalian untuk aku dipart sebelumnya🥺💞Astungkara... semua doa-doa kalian semua untuk aku terkabulkan, dan berbalik juga ke kalian semua❤️
Semoga karya aku selalu bisa menghibur kalian semua💞
Stay healthy ya...
•••
Kalian seneng gak aku UP lebih awal dari biasanya??
Happy Reading😊
*****
Seorang pria dengan setelan jas hitam yang kini sudah melekat ditubuh atletisnya, mengelus pelan wajah gadis yang tengah tidur terlelap diatas ranjangnya. Jam menunjukan pukul setengah 6 pagi, tapi pria itu kini sudah siap untuk berangkat ke kantor.
"Reno, gimana udah turun panasnya?" Tanya Amara yang kini tengah berjalan mendekat kearah ranjang. Tubuh Reytina tiba-tiba saja terserang panas tinggi saat tengah malam kemarin, Amara yang mengetahui itu merasa sangat panik saat mengetahui putri semata wayangnya kembali jatuh sakit. Untung saja ada Reno yang mampu menenangkan Amara. Reytina tipe orang yang jarang sakit, tapi jika sekalinya sakit maka kondisi tubuh gadis itu pastinta sangatlah lemah.
Amara tau pasti putrinya itu sangat kelelahan berada di Bandung selama seminggu, ditambah lagi putrinya itu harus menunggu jemputan sampai malam di Bandara. Angin malam pastinya memperburuk kondisi Reytina. Ia sangat merasa bersalah karena kesibukannya dikantor kemarin yang menyebabkan putrinya harus menunggu lama di Bandara.
"Masih Bunda, tapi udah sedikit reda kok." Ucap Reno yang kini sudah bangkit dari duduknya, cowok itu kini tengah membereskan alat yang tadi digunakan untuk mengompres Reytina.
"Yaudah kalo gitu, Rey-nya biarin istirahat di rumah dulu. Nanti Bunda yang akan ke sekolah buat ngizininnya."
"Enghh." Reytina yang merasa terusik dalam tidurnya pun menggeliat pelan. Rasanya seluruh tubuhnya ngilu dan sakit jika digerakan.
"Bunda ini jam berapa?" Tanya Reytina dengan suara yang serak dan sedikit lemah saat melihat keberadaan Bundanya di dalam kamar.
"Udah kamu gak usah berangkat ke sekolah dulu, kondisi kamu masih lemah. Nanti Bunda akan panggil dokter untuk meriksa keadaan kamu." Ucap Amara saat tau putrinya yang ingin pergi ke sekolah hari ini. Ia tidak ingin putrinya kenapa-napa jika terlalu memaksakan untuk ke sekolah. Libur sehari bukanlah hal buruk.
Reytina yang mendengar itu menggelengkan kepalanya tidak setuju. Bagaimana pun keadaannya ia harus pergi ke sekolah hari ini juga.
"Rey cukup minum obat aja Bunda."
Setelah berdebat panjang dengan Bundanya, Reytina akhirnya diperbolehkan untuk pergi ke sekolah hari ini. Tentunya dengan bantuan Kak Reno, ia sangat tau bagaimana cara meluluhkan hati Kakaknya agar dapat membantunya untuk membujuk sang Bunda. Walaupun kakaknya itu sempat menolaknya dengan keras, tapi bukan Reytina namanya jika tidak berhasil membujuk seseorang.
Selesai sarapan dan meminum obat yang diberikan Bunda Amara, Reytina melangkahkan kakinya menuju mobil milik Reno dengan membawa beberapa tas lainnya yang berisi semua oleh-oleh yang akan ia bagikan kepada kedua sahabatnya.
"Yakin kamu mau sekolah?" Tanya Renoard untuk yang kesekian kalinya.
Reytina yang mendengar itu lagi-lagi mengangguk semangat. Ia sudah sangat menunggu hari ini, jadi apapun keadaanya ia harus tetap semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Apa yang kalian pikirkan jika Ketua dari sebuah geng besar berpacaran dengan seorang gadis cantik ketua osis di SMA-nya? Memiliki sifat yang berbanding terbalik diantara keduanya. Dia Albara Anggara Pratama, The Leader da...