14.

15.8K 850 4
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

•••

"Jangan mencari masalah jika tidak ingin berurusan dengan nyawa"

~Albara Anggara Pratama~

*****

Disisi lain, setelah memastikan bahwa kondisi gadis itu sudah baik-baik saja. Bara memutuskan untuk menyusul para sahabatnya yang terakhir kali ia lihat tengah berkumpul dikantin. Tetapi sesampainya di kantin, ia sudah tidak lagi melihat keberadaan dari ketiga sahabatnya disana. Bara kembali melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kantin, ia akan membolos hari ini. Dan tujuannya sekarang adalah Warjok.

Bara melangkahkan kakinya menuju kearah tembok dimana tembok itu akan mengantarkannya langsung ke Warjok. Bara dengan lihainya memanjat tembok itu, karena sudah menjadi kebiasaannya jika ingin membolos pastinya ia akan memanjat tembok tersebut.

Sesampainya di Warjok, ia melihat ketiga sahabatnya yang sedang asik berbincang dan merokok tentunya. Tepat sekali dugaanya bahwa pasti sahabatanya tengah berada di Warjok, karena tidak mungkin sahabatnya itu akan pergi ke kelas dan mengikuti pembelajaran sampai jam pulang sekolah. Sangat mustahil!

"Ck, mereka disini rupanya." Ucapnya dalam hati.

"Hai bos, darimana aja lo?" Tanya Alvaro setelah menyadari kehadiran Bosnya.

Bara tidak menjawab pertanyaan Alvaro dan memilih mendudukan tubuhnya disalah satu bangku yang ada disana.

"Darimana lo?" Tanya Arka to the point.

"Ada urusan." Ucap Albara dengan wajah datar dan dinginnya. Ia tidak berminat untuk sekedar berbasa basi sekarang.

"Bos kita makin kesini makin misterius aja, ya gak?" Ucap Daniel. Pasalnya waktu dikantin tadi ia melihat Bara yang membeli beberapa cemilan entah untuk siapa.

"Bener tuh." Ucap Alvaro sambil memukul bahu Daniel dengan cukup keras.

"Ck, apaan sih lo main mukul aja." Kesal Daniel sambil mengusapkan bahunya yang dipukul oleh Alvaro.

Alvaro yang mendengar itu hanya mengedikan bahunya seperti orang yang tidak merasa bersalah. Ia melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda, yaitu bermain game diponselnya.

Bara yang melihat sahabatnya bertengkar, beranjak dari tempat duduknya. Tujuannya adalah memesan makanan kepada Mang Asep, karena saat jam istirahat tadi ia tidak sempat makan dikantin.

Setelah selesai memakan makanan yang dipesannya tadi, ia mengambil sebatang rokok dari saku kemeja sekolahnya lalu menyalakannya. Keadaan Warjok sekarang sangat sepi, hanya dirinya dan ketiga sahabatnya lah yang berada disana. Karena memang sekarang adalah jam kegiatan pembelajaran, dimana semua murid akan terjebak didalam kelas. Jadi tidak banyak dari mereka yang membolos sepertinya.

"Bar entar jadi kan?" Tanya Arka.

Daniel dan Alvaro yang mendengar Arka yang kini mulai memperbincangkan hal yang serius pun mendekatkan diri mereka. Alvaro yang belum menyelesaikan game nya pun dengan cepat memencet tombol kembali.

Bara yang mendengar pertanyaan dari Arka menganggukan kepalanya tegas.

"Kabarin yang lain, nanti kumpul dulu disini." Ucap Albara dingin.

"Gak ada yang terlambat." Sambungnya.

Mereka yang mendengar itu menganggukan kepalanya, dan mulai mengabari dan mengumumkan anggotanya yang lain untuk berkumpul terlebih dahulu di Warjok.

ALBARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang