Happy Reading😊
_____________________________
Hari pertama masuk sekolah setelah libur Tengah Semester selama 2 minggu, SMA Angkasa diisi dengan kegiatan bersih-bersih.
Didalam kelas XI MIPA 5 yang awalnya rusuh dan dipenuhi dengan keributan, tiba-tiba saja menjadi diam dan menghentikan berbagai aktifitas yang mereka lakukan, saat melihat kelas mereka kedatangan seorang guru yang terkenal sangat tegas dalam mendidik muridnya.Semua siswa dan siswi yang berada didalam kelas berhamburan mencari bangku kosong yang bisa mereka duduki, dan hal itu kembali memicu keributan.
"Ngapain lo duduk ditempat gue?"
"Ishh cepet pindah ini tempat duduk gue." Rengek seorang gadis yang merasa tidak terima tempat duduk miliknya diambil alih oleh teman lelakinya yang sangat terkenal akan kenalakannya itu.
"Bacot! Jugaan tempat duduk ini bukan lo yang beli." Ucapnya yang tidak terima diusir secara kasar.
"Tapi kan gue yang duduk disana dari awal ih!"
"Ck, duduk disana aja, lagian itu masih kosong." Ucap Alvaro sang biang kerok kelas.
"Gue gak mau dibelakang—,"
"DIAM!!" Teriak Pak Herman menghentikan pertengkaran dari kedua muridnya itu.
"Kalian tidak dengar pengumuman yang disampaikan oleh bapak kepala sekolah saat upacara tadi?! Bukannya bersih-bersih, malah buat keributan." Ucap Pak Herman sambil mengoyangkan tongkat kayu sakti miliknya yang selalu ia bawa kemana-mana.
"Bara, ikut dengan saya ke ruang BK sekarang juga!" Ucap Pak Herman dengan tegas.
"Dan kamu, juga ikut bersama Bara ke ruang BK." Lanjut Pak Herman sambil menunjuk kearah ketiga sahabat Bara yang juga memiliki sifat yang hampir sama diantara ketiganya.
Daniel dan Alvaro segera bangkit dari duduknya, memberikan penghormatan kepada Pak Herman saat melihat guru kesayangannya itu hendak melangkahkan kakinya meninggalkan kelas mereka.
"Tidak ada yang kabur! Kalian yang ada dikelas, segera bersihkan kelasnya atau bel pulang sekolah tidak akan dibunyikan sebelum semuanya bersih." Peringat Pak Herman sebelum akhirnya pergi meninggalkan kelas XI MIPA 5.
Daniel melangkahkan kakinya mendekat kearah Bara dan juga Arka yang masih terlelap dibangku pojok belakang. "Bangun woy! Kita disuruh ke ruang BK sama Pak Herman." Teriak Daniel tepat ditelinga Bara dan juga Arka.
Bara yang mendengar itu segera menegakan tubuhnya, menyugarkan rambut coklatnya kearah belakang. Dan segera menggoyangkan tubuh Arka yang masih menelungkupkan wajahnya dibangku yang ada didepannya.
"Abang Arka baru bangun ya?" Goda Alvaro sambil sesekali tangannya mencolek dagu milik sahabatnya itu.
"Najis bangsat!" Ucap Arka sambil menepis tangan Alvaro yang hendak kembali mencolek dagunya.
"Kita ke ruang BK sekarang." Perintah Albara yang kini sudah bangkit dari duduknya.
"Lo yakin? Kita cabut aja elah." Ucap Daniel yang sangat malas jika harus masuk kedalam ruang BK dihari pertamanya sekolah.
Alvaro yang mendengar itu segera memutar kepala Daniel untuk menatap kearah pintu kelasnya. "Hehe bapak, kirain udah pergi." Ucap Daniel cengengesan saat melihat keberadaan Pak Herman didepan kelasnya.
"Kamu kira saya bodoh Daniel? Saya harus lebih pintar menghadapi murid nakal seperti kamu." Ucap Pak Herman sambil berkacak pinggang.
Bara yang sudah sangat malas melihat drama didepannya melenggang pergi keluar dari kelas mengikuti langkah Pak Herman, dengan Arka yang berjalan disampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245850608-288-k486796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA [ON GOING]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Apa yang kalian pikirkan jika Ketua dari sebuah geng besar berpacaran dengan seorang gadis cantik ketua osis di SMA-nya? Memiliki sifat yang berbanding terbalik diantara keduanya. Dia Albara Anggara Pratama, The Leader da...