Sub 36

2.9K 336 34
                                    

Sasuke tak bisa membendung lagi hasrat yang ada di dalam dirinya. Kini posisi mereka sangat intim dimana Sasuke sudah berada di atas Naruto dengan ciuman basah dari bibir leher dan semakin intens membuat tubuh kecil Naruto menggeliat indah Dimata Sasuke. Desahan tak lagi Naruto tahan saat tangan Sasuke berada  bagian bawah Naruto. Sementara bibir Sasuke masih betah menjelajah leher Naruto.

"Aku akan menandai mu Naru. Kalau kau merasakan sakit gigit saja tubuhku sekuat tenaga mu dan lampiaskan semua pada diriku." bisik Sasuke yang di angguki Naruto. Perlahan taring Sasuke muncul. Namun Sasuke masih tidak tega dan terus saja menghisap dan membuat tanda di tubuh indah Naruto. Di saat tubuh Naruto sudah mulai rileks Sasuke secara perlahan menancapkan tarinya membuat Naruto menggigit pundak dan mencakar punggung Sasuke sekuat tenaga menyalurkan rasa sakit yang dia rasakan.

Sasuke menghisap darah di tubuh Naruto dan menyalurkan feromon serigala milik Sasuke. Kegiatan tak sampai di situ saja. Sasuke kembali menjelajahi Naruto. Ciuman basah dan dalam membuat Naruto lupa kalau bekas gigitan Sasuke masih basah. Desahan panjang mengalun indah diri bibir keduanya.

Malam panjang bagi Sasuke dan Naruto. Mereka menghabiskan malam dengan menyatukan diri. Mati, sakit, sedih, luka bahkan goresan kecil akan mereka rasakan bersama. Melakukan penyatuan bukan hanya bersatu dalam sakit dan senang tapi juga jiwa yang bersatu dimana hanya dengan kedipan mata satu sama lain bisa mengetahuinya.

Di luar ruangan Naruto, Mikoto yang tak sengaja lewat mendengar suara yang sangat familiar. Suara penyatuan dua insan. Senang dan bahagia tak bisa terbendung di dada Mikoto. Tak ingin membuat yang lain terganggu dengan suara dua insan itu, Mikoto membuat segel pelindung tapi belum sempat selesai Kushina dan Karin melintas dan ikut mendengar suara Naruto dan Sasuke. Kedua wajah mereka sontak merah malu sendiri. Kushina hanya bisa menutup mulut dan membatin putranya tak lagi polos. Sementara Karin sudah menjatuhkan tubuhnya karena lemas. Keponakannya yang polos telah hilang. Ingin rasanya Karin menghancurkan pintu kamar Naruto. Dalam benak Karin hanya terucap keponakanku tercemar. Keponakanku tercemar bocah sialan itu.

Mikoto tak lagi memperdulikan nasib kedua orang itu dia kembali fokus hingga pelindung sempurna. Setelah pelindung terpasang sempurna dia menghampiri Kushina dan Karin dengan senyum bahagia.

"Miko-chan Naru dan Sasuke tadi itu..." belum selesai ucapan Kushina, Mikoto mengangguk dan masih tersenyum indah di bibirnya. "Tap tapi Miko-chan mereka belum menikah." lanjut Kushina terbata-bata.

"Akan aku jelaskan. Kau juga ikut Karin sayang!" ajak Mikoto menuju ruang keluarga. Setelah sampai Mikoto mendudukan diri di samping Kushina. "Akan aku jelaskan jadi ku harap kalian jangan menyela ucapanku. Bisa?"

Kushina dan Karin menganggukkan kepala meski terkesan ragu. Mikoto mulai menghela nafas panjang untuk memulai cerita.

"Kami bangsa werewolf atau manusia serigala bila sudah menemukan pasangan yang di takdirkan Kami-sama harus segera melakukan penyatuan, bila tidak melakukan hal itu akan berdampak sangat fatal mulai dari kehilangan jati diri hingga meninggal dunia. Bagi kami mate atau soulmate adalah belahan jiwa untuk berbagi dalam segala hal. Dalam hal ini banyak dari kami lebih protektif terhadap pasangan. Dan penyatuan akan membuat dua insan lebih menyatu dalam segala hal. Baik kekuatan, umur juga yang lainnya. Bagi werewolf yang berpasangan dengan manusia melakukan penyatuan di butuhkan usaha lebih besar mengingat bila pasangan menolak siapa kita sebenarnya hal buruk akan terjadi yaitu hilang kontrol diri dan menjadi serigala seutuhnya. Untuk kasus Sasuke ini sedikit rumit dan unik."

"Apa maksudmu dengan unik Miko-chan?" tanya Kushina penasaran.

"Sabar Kushi-chan. Akan aku lanjutkan." balas Mikoto memegang erat jemari Kushina. "Rumit yang di alami Sasuke karena pada awalnya mate atau soulmate Sasuke bukanlah Naruto putramu tapi sosok perempuan mungil teman putramu tapi dia menolak Sasuke dengan sangat keras. Sasuke hampir kehilangan kontrol diri dan berubah menjadi serigala liar tapi entah bagaimana dia mampu menguasai sisi werewolf nya hingga tak membuatnya hilang kendali meski penolakan itu tetap memuat hati dan jiwanya sakit."

"Lalu uniknya?" tanya Karin tak kalah penasaran di sambut senyum hangat Mikoto.

"Uniknya dimana Naruto menerima dirinya menjadi titisan Dewi Amaterasu hingga dia menjadi soulmate Sasuke yang menjadi titisan Dewa Susanoo. Aku tak tahu apa yang mendasari Naruto menjadi sosok titisan Dewi Amaterasu tapi yang pasti hal itu membuat putraku yang terkurung mantra milik suamiku kini terlepas dan bisa berubah menjadi manusia. Sasuke pernah mengatakan padaku kalau Naruto adalah segalanya. Dia rela kehilangan soulmate aslinya asal tidak kehilangan sosok Naruto. Bagi Sasuke sebelum Naruto menjadi titisan Dewi Amaterasu, Naruto adalah mataharinya. Naruto yang menerima diri Sasuke apa adanya bahkan Naruto begitu menyayangi sosok Sasuke yang masih berwujud serigala. Putramu istimewa Kushina. Dan tadi kalian mendengar sendiri suara itu mereka melakukan penyatuan dan kita tak bisa menganggu karena itu akan berakibat sangat buruk. Maka dari itu aku tadi membuat pelindung agar yang lain tidak terganggu."

"Lalu bagaimana dengan Kurama dan Itachi?" tanya Kushina penasaran.

"Mereka aku tidak tahu karena yang menjadi pihak suami adalah putramu Kushina-chan."

"Mak maksud bibi Itachi-san?" ucap Karin yang di angguki Mikoto membuat Karin menutup mulutnya agar tak teriak kencang. Bagi Karin ini sungguh lucu mengingat Itachi juga terlihat maco di sisi lain.

Pagi sudah menampakan sinarnya dengan sangat indah. Dia insan yang tadi malam "ehem" sudah bangun dan membersihkan diri mengingat ada yang harus segera di selesaikan meski ada gangguan sedikit di karenakan Sasuke yang kelebihan hormon melihat tubuh Naruto bawaannya pingin hayuk saja.

Naruto yang sudah memakai pakaian lengkap dengan kaos berwarna biru gelap dengan celana jins putih sangat terlihat sempurna di mata Sasuke. Sedangkan Sasuke sendiri masih setia dengan segala sesuatu yang serba hitam membuat Naruto mendesah lelah.

"Besok kita wajib belanja Suke." putus Naruto meski Sasuke ingin menolak. "Aku bosan melihat semua milikmu serba gelap. Aku ingin melihatmu dengan pakaian yang lebih terang dan memotong rambut panjang itu."

Sasuke mendesah. Memang rambutnya panjang tapi hanya sebatas sebahu saja. Namun tak ingin membuat Naruto cemberut akibat ulahnya di kamar mandi akhirnya nurut saja. Mereka berdua keluar kamar dan di sambut senyum hangat Mikoto yang selesai membuat sarapan.

"Ohayou mommy!"

"Ohayou mo sayang. Bagaimana malam mu? Apa Sasuke kasar?"

Wajah Naruto langsung di buat merah dengan ucapan Mikoto. Namun yang bertanya malah tertawa kecil dan mengelus surai pirang milik Naruto dengan sayang.

"Selamat datang di kehidupan immortal sayang. Semoga kau menjadi sosok yang kuat di sisi Sasuke dan di dunia immortal ini."

"Iya mommy. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Kalau boleh tahu mommy masak apa hari ini?"

"Tidak banyak. Hanya beberapa daging dan sayur tumis saja. Kau ingin sesuatu?"

"Aku tak ingin apa-apa mom. Tapi kalau tidak keberatan jangan paksa aku makan sayur ya."

"Mommy tidak bisa janji sayang."

Setelah acara masak selesai dan semua anggota berkumpul kecuali Itachi dan Kurama karena tugas semua sarapan dengan hikmat dan menunggu tamu yang di undang tiba.























Masih setia menunggu komentar bila ceritanya mulai melenceng atau membosankan. Terimakasih☺️☺️☺️

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang