Sub 20

4.7K 531 76
                                    

Selamat malam semua....











Naruto dan yang lain sudah keluar dari hutan. Sasuke selalu senantiasa di dekat Naruto sedangkan yang lain sibuk dengan urusan masing-masing. Seperti saat ini Naruto mengajak Sasuke masuk ke kamar setelah meminta pakaian dari Kurama untuk Sasuke.

"Kau mandi dulu ya, aku akan menyiapkan sesuatu untukmu." perintah Naruto yang di turuti Sasuke tanpa adanya protes.

Naruto sudah menyiapkan pakaian untuk Sasuke dan dia sendiri mandi di kamar mandi bawah yang biasa di gunakan untuk tamu. Naruto menatap tubuhnya takjub. Semua luka yang dia dapat telah hilang bahkan tanpa jejak. Memar pun sama sekali tak ada. Selain itu kini simbol matahari di tangannya kini semakin cerah seakan memancarkan cahaya sendiri.

Selesai mandi Naruto menyiapkan makanan untuk semuanya. Dia membuka kulkas dan mendapati pesan dari Karin.

Kalau kau pulang, tolong masak ya...
Hari ini aku pulang terlambat. Ada kencan dengan Suigetsu.😉

Naruto mendesah pelan. "Sampai kapan nee-san pacaran melulu. Gak ingat umur apa kalau udah mau tua. Kan kasihan Suigetsu-nii." gumam Naruto meletakan kertas catatan dari Karin. Lantas dia mengambil semua bahan masakan yang hendak dia masak.

Naruto meletakan semua bahan di meja dan mulai membersihkan dan memotong sayuran yang akan dia masak. Hari ini terasa sangat lelah jadi Naruto memutuskan menumis sayur dan membuat omelet. Setelah menaruh beras di rice cooker Naruto memotong sayur yang akan di masak.

Karena fokus ke arah bahan masakan Naruto tak menyadari kedatangan Sasuke. Sasuke tersenyum melihat wajah serius Naruto yang tengah masak. Tak di pungkiri kalau sosok mungil yang tengah serius begitu menawan. Bisa di katakan perpaduan tampan dan manis yang menjadi satu.

Tak tahan hanya melihat Sasuke menghampiri Naruto dan memeluknya dari belakang.

"Ah Suke! Kau membuatku terkejut saja." ucap Naruto mengelus dadanya.

"Maaf Naru. Habisnya kau sangat fokus hingga tidak menyadari kalau aku datang." ucap Sasuke melepas pelukan tapi tidak hanya itu, Sasuke juga mencium pipi Naruto dengan sangat gemas. Sedangkan yang di cium malah diam dan memerah.

"Mau masak apa?" tanya Sasuke menyadarkan Naruto yang masih terdiam dengan wajah merah.

"Ah em... aku hanya mau menumis dan membuat omelet. Maaf tidak masak daging. Aku sangat lelah." ucap Naruto dan kembali fokus pada sayuran yang akan di masak.

"Tak apa. Mau aku bantu?" tawar Sasuke yang di angguki Naruto. Mereka berdua pun akhirnya sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan bersama.

Sedangkan Kurama dan Itachi tengah saling diam dengan pikiran masing-masing. Mereka berada di kamar yang berbeda. Kurama yang berdiam di kamarnya sendiri sedangkan Itachi di kamar tamu.

Kurama tak henti-hentinya memegang dan meremat dadanya. Kurama normal. Itu memang kenyataan. Sebelum memasuki militer Kurama juga pernah berpacaran dengan perempuan yang sangat cantik. Tapi kali ini sejak kejadian di hutan, entah mengapa menatap wajah Itachi dadanya berdetak tak karuan.

Kurama juga melihat kalau sosok Itachi kali ini lebih menarik dan cantik. Itachi yang dia kenal sebelumnya terasa berubah saat ini. Kurama merasa kalau Itachi sangat menawan.

Sementara itu Itachi juga mencerna ucapan Sasuke saat di hutan. Dirinya salah titisan dari Dewi Izanami. Itachi tidak percaya akan terjadi hal seperti ini, terlebih Kurama juga menjadi titisan dewa Izanagi. Apa itu berarti dirinya berjodoh dan berpasangan dengan Kurama?

Itachi merutuki sikapnya kali ini. Kenapa dia jadi merasa panas saat memikirkan Kurama. Bahkan hanya dengan memikirkan saja sudah membuatnya memerah. Itachi jengkel kenapa perasaannya kali ini seperti ABG yang baru saja jatuh cinta. Padahal sebelum dia datang di dunia manusia ini, Itachi pernah dekat dengan Izumi tapi hatinya tak pernah bergejolak sama seperti saat ini.

Di kamar lainnya dimana Shikamaru dan Kiba berada hanya akan membuat iri siapa saja yang melihat. Saat ini Shikamaru memangku Kiba dan memeluk pinggangnya secara posesif.

"Aku senang saat ini. Terlebih aku tahu perasaanmu. Ku pikir hanya aku saja yang menyukaimu." ucap Shikamaru menciumi leher Kiba.

"Aku tak tahu kalau kau menyukaiku. Karena selama aku kenal kamu, kamu hanya hobi tidur dan selalu bersama Naruto dan Chouji. Terlebih melihat kedekatanmu dengan Naruto membuatku urung mendekatimu." ucap Kiba membalik tubuhnya menatap Shikamaru. "Lalu kenapa kau menyukaimu?" tanya Kiba penasaran.

Shikamaru mengecup singkat bibir Kiba. "Aku menyukai mu saat kita kelas 1 dan aku menabrak mu saat kau membawa buku ke ruang guru. Kau ingat?" Kiba mengangguk pelan. "Sejak saat itu aku terpesona dengan mu Kiba. Sorot matamu saat itu menarikku sangat kuat. Apa kau tidak menyadari aku selalu memperhatikanmu?" Kiba menggeleng membuat Shikamaru gemas dan mencubit hidungnya gemas.

" Mengenai Naru dia hanya temanku saja. Dia sudah seperti adik kecilku. Aku menganggap mereka berdua saudara." jelas Shikamaru mencium bibir Kiba kilat. "Kalau boleh tahu sudah berapa lama kau tertarik padaku puppy?"

"Sudah lama." jawab Kiba malu memalingkan wajahnya yang memerah.

Shikamaru memegang dagu Kiba dan menariknya kembali bertatapan. "Sudah aku bilang jangan palingkan wajah merahmu itu Kiba. Aku menyukainya." hal itu membuat Kiba tambah merah seperti tomat matang. "Aku suka baumu." lanjut Shikamaru mencium leher Kiba dengan rakus.

Tak hanya mencium kini Shikamaru beralih menghisap dan menjilati leher, telinga hingga turun ke bawah sampai dada. Kiba mendesah tatkala Shikamaru melancarkan aksinya. Puas bermain-main taring Shikamaru sudah keluar dan menancapkan ya di leher Kiba.

"Aaks....." jerit Kiba tertahan. Kiba tak ingin jeritannya membuat seisi rumah Naruto heboh.

Shikamaru menjilati darah yang mengalir di leher Kiba dengan rakusnya. Setelah darah itu habis dia menatap Kiba penuh nafsu. Dia mencium oh tidak bukan mencium tapi melumat dan menghisap bibir Kiba. Kiba merespon hal itu dengan baik, dia membuka mulut dan membiarkan Shikamaru menjelajahi rongga mulutnya. Sungguh, saat ini Shikamaru sudah di kuasai oleh nafsu. Matanya sudah berubah menjadi kuning ke emasan.

Entah bagaimana kejadiannya pakaian mereka sudah tidak melekat di tubuh dan sudah berceceran di lantai. Shikamaru terbuai oleh tubuh Kiba yang juga memiliki otot yang cukup sempurna. Empat kotak di perut, dada yang cukup bidang dan jangan lupakan harta di bagian bawah.

Shikamaru mencumbu Kiba dengan sangat lembut dan penuh perasaan. Ingin rasanya Kiba mendesah tapi dia ingat ini bukan rumahnya tapi ada di rumah Naruto. Hal itu membuat dia menahan semua gejolak yang di berikan Shikamaru. Sementara Shikamaru merasa senang melihat ekspresi Kiba yang menahan semua kenikmatan yang dia berikan. Hal itu membuatnya semakin semangat melakukannya.














Buat semua jangan minta lebih ya buat adegan hot. Aku ingin yang berkesan meski tak menuliskan kata kata desahan. Jadi mohon di maklumi ini masih belajar🙏🙏🙏🙏

Oh ya sebagai perkenalan aku fotoin tempatku saat pagi dan ini aku ambil pas jalan jalan pagi pukul 5 abis azan subuh. Ini gak jauh dari rumah mungkin kurang lebih 50 meteran dari rumah aku.

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang