Sub 27

3.7K 393 20
                                    

Sejak pertarungan Itachi dan Hidan 3 hari yang lalu, kondisi Hidan sudah lebih baik namun dia memilih bungkam dan mati di tangan Kurama dan yang lainnya. Tak kehabisan akal, Kurama akhirnya memenjarakan Hidan dan menunggu kapan dia mau membuka mulut. Tak lupa beberapa suntikan heroin untuk membuatnya membuka mulut meski usaha itu sedikit sulit melihat Hidan tetap enggan membuka mulutnya.

Sementara itu Minato dan Fugaku mulai bersiap diri menuju kediaman Karin setelah mengundur keberangkatannya akibat hilangnya Danzo tanpa adanya kabar. Sungguh membuat siapa saja di buat bingung terlebih Danzo juga menjabat sebagai salah satu kementrian.

Danzo sendiri di buat bingung dengan hilangnya kabar dari Hidan. Danzo ingin tahu perkembangan yang di dapat oleh Hidan, namun sayang akibat pertarungan yang luar biasa itu Hidan kehilangan tanda yang membuatnya bisa berkomunikasi telepati dengan Danzo.

Tak hilang akal dengan hilangnya Hidan, kini Danzo sudah memutuskan untuk mempersiapkan penyerangan terhadap Uchiha esok hari. Sasuke yang merasakan firasat buruk memutuskan kembali kedunia immortal. Namun usaha itu mendapat penolakan dari Naruto.

"Kenapa kau melarangku masuk ke dunia ku Naru?" tanya Sasuke lembut namun setelah melihat mata Naruto yang merah baru Sasuke sadar kalau yang di hadapannya saat ini bukanlah Narutonya yang lembut dan penuh kasih sayang. "Siapa kau dan kenapa kau memasuki tubuh mateku?" geram Sasuke mengeluarkan aura Alpha nya.

"Aku adalah Kitsune, pengawal setia sang dewi matahari." balas Naruto namun dengan suara yang lebih berat.

"Apa tujuanmu melarangku untuk memasuki dunia immortal?"

"Ada kalanya yang harus pergi di relakan pergi dan kematian serta kebangkitan tetap menjadi misteri. Dan ada tugas untukmu. Carilah sosok darah suci yang akan mendampingi sosok ini dan menjadi wadahku."

"Aku sama sekali tak mengerti maksudmu." ketus Sasuke.

"Sebenarnya, akan ada perang besar di immortal dan perang besar itu akan bangkit sosok iblis yang bersemayam di tubuh manusia yang hatinya sangat kelam lebih kelam dari kegelapan. Kau tetaplah disini mencari sosok pemilik darah suci. Setalah itu, pergilah ke kuil ular putih, disana ada buku mantra yang akan membimbing Naruto menjadi sosok yang kuat tak terkalahkan bersamamu."

"Baiklah. Tapi sekarang pergilah. Kau membuat Mateku menderita."

"Ck, menyebalkan sekali."

Usai percakapan itu mata Naruto berangsur-angsur kembali normal menjadi mata biru indah yang menenangkan. Perlahan kelopak mata Naruto perlahan terbuka dan yang dilihat pertama kali adalah sosok Sasuke dengan jubah kebesaran berwarna hitam.

"Kau mau kemana Suke?" tanya Naruto penasaran dan di buat bingung dengan pakaian Sasuke. "Dan pakaian yang kau pakai itu apa?"

"Ini pakaian kebesaran di bangsa werewolf nanti kau juga akan pakai pakaian seperti ini kar....."

"Tidak mau." tolak Naruto memotong ucapan Sasuke. "I itu kuno." lanjutnya ragu-ragu.

"Benarkah ini kuno Naru?"

"Hmm" jawab Naruto mengangguk pelan. "Tapi Suke masih tetap tam...pan" lanjut Naruto dengan melirihkan bagian tampan. Tapi Sasuke mendengar jelas karena telinganya sangat peka dengan suara sekecil apapun.

"Benarkah aku tampan?" tanya Sasuke mendekat ke Naruto yang tengah duduk bersandar di punggung kasur. Naruto segera memalingkan wajahnya yang merah karena ucapannya bisa di dengar Sasuke. Sungguh sangat memalukan setelah bilang kalau pakaian itu kuno tapi tetap memuji ketampanannya. Sementara Sasuke semakin mendekat hingga jarah di antara mereka sangatlah dekat bahkan Naruto merasakan deru nafas Sasuke yang hangat mengenai kulit lehernya.

"Benarkah aku tampan Naru? Tapi kalau aku tampan kenapa kau memalingkan wajahmu?" bisik Sasuke tepat di telinga Naruto. Hal itu memicu wajah Naruto semakin merah membuat Sasuke semakin gemas. "Menghadaplah padaku Naru, atau aku akan memulai dari ini." Sasuke mulai mencium leher Naruto lalu beralih ke telinga yang membuat nafas Naruto memburu dan menatap Sasuke. Naasnya bukannya mereka saling berhadapan justru bibir mereka sudah menyatu dengan sempurnanya. Tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Sasuke segera memperdalam ciuman dari bibir bawah, kemudian bibir atas hingga lidahnya masuk ke dalam mulut Naruto menikmati nikmatnya dunia.

Tangan Sasuke tak tinggal diam. Seolah memiliki insting sendiri, tangan Sasuke membuka setiap kancing piyama Naruto dan menelusuri setiap lekuk tubuh mungil milik matenya. Naruto yang terbuai akan kenikmatan yang di berikan Sasuke mulai berani melepas semua yang ada di tubuh Sasuke hingga terekspos tubuh kekar berisi. Cumbuan Sasuke tak hanya di bibir saja, dia mulai turun menuruti insting alami dimana tempat yang akan memancing libidonya naik ke puncak nirwana. Sementara itu Naruto hanya bisa mengeluarkan suara lenguhan kenikmatan yang membuat Sasuke semakin berani dan gila di atas tubuh Naruto.

Semakin lama mereka berdua semakin intens tapi saat Sasuke hendak memasuki surganya Naruto, Naruto mencegah karena dirinya belum siap. Dan Sasuke bisa mengerti meski insting serigalanya mendominasi. Puas dengan aksi yang membuat mereka berpeluh meski tak menyatu, mereka memutuskan untuk tidur bersama dimana Naruto begitu nyaman di dekapan Sasuke terbukti Naruto semakin mengeratkan pelukan dan menenggelamkan wajahnya di dada Sasuke.

Cinta memang gila. Naruto lupa kalau dirinya masih demam dan Sasuke udah gak ingat lagi akan kewarasannya kalau matenya itu sedang dalam kondisi yang kurang sehat. Untungnya mereka tak kebablasan.

Si sisi lain, Sai mampu merasakan kalau dirinya tengah di awasi oleh orangnya Danzo. Tak ingin dirinya di tangkap dan dibawa ke tempat Danzo, Sai mulai mencari tempat persembunyian dan tempat itu jatuh di tempat Kankuro. Kankuro adalah pria dingin dan juga baik. Sai dan Kankuro adalah teman sebangku meski bukan sahabat tapi cukup baik dalam komunikasi. Sai saat ini tengah duduk di kamar Kankuro dimana sang pemilik rumah tengah asik berbalas pesan entah dengan siapa.

"Kau punya kekasih?" tanya Sai santai

"Tidak." jawab Kankuro seadanya.

"Lalu?"

"Adik."

"Aku tak tau kau punya adik. Ku pikir kau anak tunggal." ucap Sai santai

"Benar, dia dan aku adalah satu ayah beda ibu. Lebih tepatnya dia adalah anak dari ibu tiriku."

"Tapi aku melihat kau menyayangi dia!"

"Tentu saja, Garaa dan Temari adalah harta ku setelah ayah. Entah kutukan atau bagaiman ibu kami selalu meninggalkan ayah seorang diri, dan setelah kepergian ibu tiri, ayah memutuskan tidak akan menikah lagi. Bisa di katakan trauma."

"Cukup rumit tapi kau lebih beruntung. Aku dan kakakku adalah yatim piatu yang di rawat oleh seseorang yang tamak dan gila harta dan tahta. Bahkan dia telah membunuh kakakku demi melancarkan aksinya. Tepatnya dia merawat kami hanya akan di jadikan mesin pembunuh berdarah dingin. Jadi setelah kematian saudaraku aku memutuskan untuk kabur dan berhasil."

"Aku suka kisahmu. Oh ya 2 hari lagi adikku Garaa akan masuk ke sekolah kita. Dia ingin menyusul ku setelah dapat ijin dari ayah."

"Berarti dia junior kita?"

"Ku harap kau tidak jatuh cinta."

"Apa dia punya dada besar?"

"Sayangnya dia punya yang menggantung seperti kita."

"Kalau begitu aman. Aku lebih memilih dada besar tapi tidak terlalu besar."

"Dan aku yakin Ino akan langsung meninjumu kalau mendengar ucapanmu ini seyara membayangkan dirinya yang bugil."

"Sialan kau!"

"Hahahahaha...." pecah sudah tawa Kankuro. Dan malam itu mereka habiskan dengan cengkrama bersama.

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang