Sub 3

7.3K 855 52
                                    

Aku berharap kalian semua mau mengoreksi isi ceritaku. Bila ada salah kata atau tulisan bahkan alur cerita yang mulai gak nyambung. Rasanya seneng banget ada yang mau baca cerita receh ini. ⭐ dan 📝 adalah hak pribadi masing masing aku tidak memaksa atau meminta bahkan memerintah. Semoga kalian suka dan selamat membaca...







Semenjak mendengarkan percakapan antara kakak dan ayahnya Naruto kini menjadi pribadi yang mendiri. Dia tetap menjadi remaja yang riang tapi disisi lain dia menjadi lebih tangguh dan kuat.

Perubahan Naruto biasanya manja dan kini menjadi mandiri membuat kedua sahabatnya bangga tapi juga merasa kehilangan. Seperti saat jam istirahat kelasnya dia tengah makan di kantin meski hanya memesan jus jeruk. Dia selalu mendapat bekal dari Karin karena tak ingin bocah kuning itu menjadi pecandu ramen.

Bila sudah ketemu dengan ramen Naruto mampu makan lebih dari 5 mangkuk jumbo. Bahkan pernah ada lomba makan ramen dan Naruto ikut serta dia tak tanggung-tanggung dengan menjuarai lomba tersebut meski hanya juara kedua. Namum hal itu mampu membuat Karin murka dan mendiami Naruto selama sebulan. Kalau kalian berfikir Naruto kapok kalian salah. Di diami Karin tak membuat cintanya pada ramen luntur malah semakin menggelora dan hal itu membuat Karin jengah. Hasilnya kini Karin selalu membuat bekal untuk Naruto agar mengurangi asupan ramennya menjadi sebulan sekali.

Saat tengah makan bekalnya Naruto di hampiri dua temannya yang cerewet minta ampun. Yamanaka Ino dan Haruno Sakura. Dua gadis sekelas Naruto itu bagai kaset rusak bila sudah membahas tentang hal hal berbau laki-laki dan fashion.

"Bekal lagi?" cibir Sakura melihat onigiri dan beberapa tempura di kotak bekalnya.

"Mau bagaimana lagi! Karin nee-san tak membiarkanku membeli ramen." jawab Naruto lesu.

"Apa yang ada diotakmu itu hanya ramen saja?" sewot Ino

"Jangan salah. Ramen itu kekasih tercintaku." kata Naruto polos

Saat hendak mau mencibir Naruto Shikamaru sudah terlebih dahulu menyela.

"Kalau kalian kesini hanya ingin bicara tak penting lebih baik diam. Mengganggu saja."

"Bukan kita yang mengganggu tapi kau pemalas." kata Ino sewot

"Sudahlah Ino jangan berdebat dengan Shika." lerai Chouji. "Lebih baik kalian makan keburu jam kelas mulai."

Mereka akhirnya diam hingga Naruto ingat akan tugas kelompok dari Ibiki sensei.

"Teman-teman. Mengenai tugas dari Ibiki sensei bagaimana kalau mengerjakannya di rumahku!" usul Naruto setelah menghabiskan bekalnya.

"Aku setuju saja. Biar nanti aku yang menghubungi Hinata dan Neji." sahut Sakura semangat.

"Emm.... Naruto, bagaimana kabar serigala yang kau rawat itu?" tanya Chouji pelan.

"Bukankah aku sering cerita kalau dia sangat baik dan jinak." jawab Naruto santai sambil menyeruput jus jeruknya.

"Aku hanya masih belum percaya saja. Apa itu salah?"

"Tidak Chouji. Kau tidak salah. Maka dari itu aku meminta kalian belajar di rumahku dan melihat sendiri bagaimana Suke sekarang."

"Aku juga penasaran. Aku ingin lihat binatang itu." ucap Sakura.

"Baiklah. Kita sudah sepakat untuk mengerjakan tugas dari Ibiki sensei di rumah Naruto." kata Shika yang bangun dari tidurnya.

Setelah perbincangan yang tak penting itu mereka bergegas menuju kelas karena bel tanda masuk sudah berdering sesaat setelah perbincangan itu berakhir.

Sementara di rumah Naruto, Sasuke yang masih tertidur dari jiwanya yang di tutup hanya mampu menikmati ketenangan di dunianya dan menanti jodoh yang di takdirkan Kami-sama untuknya.

Dia ingat jelas akan ucapan ayahnya kalau jodohnya kelak bukan hanya takdir dari Kami-sama untuknya. Tapi cinta tulus serta perjuangan dan keikhlasan yang mampu membuat dirinya kembali ke wujud manusianya. Meskipun dia bertemu dengan mate nya akan tetapi belum tentu hal itu membuat dia berubah menjadi manusia. Mungkin sahabat, teman atau bahkan orang asing yang sama sekali tidak dia kenal yang rela berjuang dan tulus yang mampu merubah dirinya menjadi sedia kala.

Kini Sasuke hanya mampu melihat interaksi tubuh serigalanya yang sedang bermanja dengan orang menolong saat dirinya sekarat. Dan jujur Sasuke sangat senang melihat wajah bocah itu. Manis, ceria, dan sangat periang. Sejauh yang Sasuke lihat dari tubuh serigalanya dia adalah sosok yang kuat. Remaja yang diasingkan keluarganya demi keamanannya. Yang rela menerima kasih sayang yang diterimanya tidak sebanyak bila berada di sisi orang tuanya.

Sasuke cukup kagum dengan sosok Naruto. Dia sendiri berandai andai, seandainya diposisi Naruto belum tentu dia akan sekuat Naruto. Kini serigala yang saat ini menguasai tubuh Sasuke sedang menunggu kedatangan Naruto dengan antusias. Tubuhnya mondar mandir menanti sosok yang menyelamatkannya. Dia begitu ketagihan dengan belaian Naruto dan usapan yang Naruto berikan. Bahkan saat Naruto mencium bulunya tubuh serigala Sasuke melonjak senang dan membalas dengan menjilati wajah Naruto yang membuat Naruto tertawa karena kegelian.

Tak berselang lama Naruto datang dan masih berseragam lengkap menghampiri Suke. Nama yang dia berikan pada wujud serigala Sasuke yang meloncat-loncat kegirangan.

"Kau sudah merindukanku Suke?" tanya Naruto sambil membelai bulu Suke dan di balas geraman manja dari serigala itu. "Suke. Nanti teman-temanku akan kesini mengerjakan tugas. Ku harap kau tidak nakal. Meski kau nakal aku akan tetap menyayangimu, tapi ku mohon kau jangan lukai temanku ne?" pinta Naruto yang seakan di mengerti permintaan Naruto Suke menjilati dan menggeram halus.

"Terimakasih Suke. Aku menyayangimu." balas Naruto mengusap lembut buku Suke dan kembali masuk ke rumahnya mengganti pakaian.

Tak berselang lama Naruto keluar dengan kaos putih dengan kemeja hijau yang membuatnya semakin manis. Bahkan Sasuke yang berada di dalam tubuh serigala itu terpaku akan wajah manis Naruto. Dia hanya bisa doa semoga saja Naruto sosok yang akan melepas dirinya dari belenggu ini.

Kalaupun Naruto adalah sosok itu dia berjanji akan selalu menjaga dan melindunginya. Dia tak pantas untuk disakiti meski hanya sehelai rambut pun. Dan bila Naruto bukan takdirnya mulai saat ini juga Sasuke berdoa pada Kami-sama agar Naruto lah orangnya.

Tak berselang lama setelah Naruto kembali dari berganti pakaian, teman-teman Naruto datang. Tapi ada yang aneh dengan serigala itu. Saat melihat Sakura dia menggeram ingin menghampiri.

Naruto yang paham meminta Sakura mendekat meski Sakura menolaknya mentah-mentah dan membuat serigala itu lemas.

"Ayolah Sakura, belailah sebentar bulunya. Aku mohon." pinta Naruto sambil memegang kedua tangan Sakura.

"Maaf Naruto, kamu tahu sendiri kan kalau aku tidak menyukai sesuatu yang berbulu." tolak Sakura lagi.

"Aku tahu Sakura. Tapi lihatlah dia sangat antusias saat melihatmu. Dia jarang seperti ini pada orang asing." bujuk Naruto lagi.

"Sekali lagi maaf Naru. Aku tak bisa."

"Baiklah. Biar aku tenangkan Suke dulu ya." kata Naruto dan bergegas menghampiri Suke.

Sementara Sasuke yang berada di dalam tubuh mencium aroma matenya yang begitu menyengat tapi seakan candu berusaha menguasai tubuh serigala itu. Tapi usaha Sasuke sia sia saat gadis yang di klaim matenya menolak mentah-mentah bahkan bujukan Naruto tak dia gubris.

Sakura memandang jijik pada serigala itu. Naruto kecewa akan tingkah sahabatnya. Dia menghampiri Suke dan membelai bulu Suke dengan lembut dan membisikan kata-kata semangat meski tak ada respon dari serigala itu. Belaian lembut Naruto cukup membuat serigala itu tenang tapi tetap saja kehilangan belahan jiwa yang di takdirkan Kami-sama membuat Serigala dan hidup Sasuke seperti tak bernyawa.

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang