Naruto dan Sasuke sudah berdiri di sebuah lahan luas setelah semua orang berkumpul. Shino, Hinata dan Neji di buat bingung dengan permintaan Naruto namun mereka tetap datang karena dorongan dari diri mereka masing-masing. Sebuah cawan kaca kecil sudah tersedia di tangan Naruto, dengan kuku Sasuke goresan kecil membuat darah Naruto mengalir dan tertampung di cawan kaca laku bergantian dengan Sasuke. Dua darah itu telah tercampur sempurna dan berubah warna menjadi biru pekat.
Naruto meminta Hinata, Neji dan Shino maju. Naruto dengan perlahan meneteskan darah ke mulut mereka setelah memaksa ketiganya membuka mulut. Saat darah sudah tertelan oleh mereka bertiga reaksinya sungguh di luar dugaan. Tubuh ketiganya di kelilingi kabut putih tebal dan di ikuti cahaya yang tidak terlalu menyilaukan. Kabut yang mengelilingi ketiganya kini perlahan pudar dan menampilkan ketiganya dengan sosok yang sungguh berbeda. Tak hanya itu saja ingatan yang terkurung pun telah terbuka dan kini mereka sadar kalau mereka bukanlah manusia melainkan vampire.
Naruto tersenyum puas menatap ketiganya. Sementara mereka segera bersujud memberi hormat sedalam-dalamnya pada Naruto. Namun tak berselang lama pandangan Neji beralih ke Garaa dan secepat kilat menghampiri Garaa.
"Selamat datang my soulmate." sambut Garaa dan tak butuh waktu lama Neji memeluk erat tubuh Garaa dan menancapkan taringnya di leher Garaa, menghisap cairan merah yang mengalir dengan deras.
"My lady." ucap Neji setelah puas meminum darah Garaa dan menyalurkan feromon vampirnya.
Keluarga Garaa dan yang lain di buat terkejut dengan aksi keduanya. Sungguh di luar dugaan kalau Neji akan secepat itu menandai Garaa. Memecah keterkejutan mereka semua Sasuke meminta Garaa, Kiba, Shikamaru, Neji, Hinata sebagai tambahan membentuk formasi lingkaran untuk membuka portal dimensi waktu antara dunia manusia dengan dunia immortal. Naruto dan Sasuke yang berada di tengah dengan cawan bersisi darah duduk bersila saling berhadapan.
Mulut Naruto merapalkan mantra yang seakan sudah dia pelajari sangat lama dengan sangat cepat. Tak berselang lama tulisan yang asing keluar dari tubuh Naruto dan mengelilingi dirinya dan Sasuke. Tulisan itu memancarkan cahaya hijau kuat tapi tak menyilaukan. Sasuke menuangkan sisa darah ke tanah lalu muncul cahaya putih tepat di sebelah Naruto dan Sasuke.
Fisual tulisan mantra yang keluar dari tubuh Naruto.Satu persatu muncul seseorang dengan perasaan lega di wajahnya. Semua yang menyaksikan itu ada rasa bahagia dan ada juga rasa takjub. Dari sekian banyak orang yang keluar dari portal kini munculah orang dengan pakaian kebangsawanan Uchiha di gendongan seseorang. Keluarga Kankuro yang melihat hal itu langsung bergegas menghampiri dan ikut membatu orang itu yang di sambut senyum hangat. Lalu bangsawan lain yang saling memapah di susul bangsawan Hyuga, Inuzuka.
Setelah di rasa cukup dan tidak lagi yang keluar Naruto dan Sasuke menutup portal Dengan segera. Naruto melihat semua ternyata jumlahnya cukup. Tubuh Naruto sangat lemas setelah melakukan pembukaan portal. Sasuke yang menyadari itu segera menghampiri tubuh Naruto agar bersandar padanya.
Hashirama menghampiri Naruto dan Sasuke menyerahkan pedang keberadaan Uchiha.
"Hanya ini yang Madara titipkan untuk kalian. Terimalah Alpha Sasuke."
Sasuke menerima pedang itu dan menyimpannya. Karena yang dia prioritaskan saat ini adalah Naruto yang telah kehabisan tenaga. Fugaku di bantu yang lain mengurus jasad Madara untuk di makamkan sesuai permintaannya. Izuna yang tampak terpukul terus menangis di sepanjang pemakaman Madara.
Setelah acara pemakaman selesai, semua berkumpul di halaman belakang rumah kecil itu. Mereka tak berbicara masalah peperangan karena permintaan Kushina. Mereka menghargai itu dan lebih memilih memulihkan tenaga dengan beristirahat.
Konnichiwa!!!!
Nee-chan!!Teriak seseorang dari luar rumah. Kushina yang hafal dengan suara itu segera lari di susul Naruto, Minato dan Kurama. Sesuai dugaan mereka orang yang telah pergi menempuh pendidikan di luar negri telah tiba dengan membawa gadis cantik.
"Obito!!" teriak Kushina menghambur memeluk Obito Dangan sangat erat.
"I Miss you nee-chan."
"Dasar bocah nakal. Kenapa baru pulang? Kemana saja kau. Apa kau tak memikirkan perasaanku dan Tou-san mu?" omel Kushina di sela tangisannya.
"Maaf." Obito tak tahu harus berkata apa lagi mengingat memang dirinya juga salah setelah sekian lama baru pulang.
Puas memeluk Kushina kini beralih ke Minato. "Selamat datang putraku. Aku merindukanmu."
"Aku bukan putramu nii-san, aku adikmu." balas Obito dan di hadiahi pukulan manis di kepalanya.
"Bocah nakal." omel Minato tapi di sambut tawa membahana dari Obito.
"Wow lihat siapa ini. Kedua adikku yang wow hohohoho... kau apakan tubuhmu itu Kyuu? Lalu Naru ku kau tambah menggemaskan. Sini peluk kakak kalian yang paling tampan ini." pinta Obito merentangkan tangannya dan di sambut pelukan oleh Kurama dan Naruto dimana tubuh Naruto paling kecil tercepit di antara dua orang besar.
"I Miss you big bro." ucap Kurama melepas pelukan tapi tidak dengan Naruto yang setia menempel seperti perangko.
"Hiks... hiks... ke_kenapa baru pulang? Na hiks... Naru rindu nii-san."
"Maafkan nii-san mu ini Naru. Aku tau aku salah telah memilih jauh dari kalian tapi nii-san janji mulai saat ini nii-san akan tinggal, menemani adikku yang paling menggemaskan ini." ujar Obito mencubit pipi gembul Naruto dengan gemas.
Melupakan Obito dan Naruto yang melepas rindu Kushina kini telah memeluk erat gadis manis yang di bawa Obito. Tak di sangka kalau putra bandelnya mendapat gadis yang sangat cantik dan manis juga bertutur kata halus dan sopan.
"Jadi sejak kapan bocah nakal ku itu mengenalmu cantik?" tanya Kushina yang menyeret Rin masuk ke dalam rumah.
"Sudah cukup lama Namikaze-san." balas Rin dengan senyum manisnya.
"Tks, tks, jangan formal cantik. Panggil saja aku em.... nee-chan saja pasalnya bocah bodoh itu tidak mau mengakui aku ibunya. Sungguh malangnya nasibku ini..." ucap Kushina mendramatisir.
Obito yang melihat Rin pergi di bawa Kushina segera berteriak kencang.
"Mau nee-chan bawa kemana kekasihku!!!"
"Cks, Hei bocah bodoh. Apa matamu sudah buta? Aku jelas mau membawa menantuku masuk ke rumah." balas Kushina tak kalah menggelegar.
Minato hanya mampu menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua orang itu. Minato akui kalau Obito mewarisi semua sifat dan sikap istrinya yang kadang tidak tau sopan santun. Mintai segera menarik Obito masuk ke rumah yang masih memeluk Naruto dengan sangat erat.
Semua orang menatap tamu yang di bawa Kushina ke dalam rumah tak terkecuali Izuna dan yang lain tampak terkejut dengan sosok yang di peluk Naruto. Wajahnya sangat mirip dengan mendiang adik Madara. Bahkan Izuna memanggil nama sang kakak dengan sangat lirih tapi dapat di dengar jelas oleh semua kecuali yang manusia.
"Hamura nii-san."
Hamura adalah ayah Obito adik kandung Madara dan kakak kandung Izuna. Tragedi itu kembali melintas di ingatan Izuna membuat dadanya sesak. Tanpa dia sadari cairan bening melintas di pipinya. Tobirama menyadari hal itu segera memeluk erat Izuna menenangkan batinnya yang tengah bergejolak.
Bukan hanya Tobirama tapi juga Obito menyadari semua itu termasuk nama yang di sebut tadi. Dan yang lebih membuat Obito terkejut hampir seluruh orang yang ada di rumah ini berisi manusia serigala dan vampire tapi dari dua itu yang paling menonjol adalah sosok berambut gelap yang menatap Naruto intens dan pria berambut panjang di sebelah wanita berambut merah seperti Kushina. Obito juga penasaran siapa yang di panggil Hanura itu? Kenapa dadanya terasa sesak saat dia menyebut nama itu.
Konnichiwa minna....
Selamat menjalankan aktifitas dan di tunggu komenny bila melenceng atau yang lain. Terimakasih ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Sasuke (End)
FantasyCerita kali ini aku ambil dari para nama film anime favoritku seantero dunia bahkan aku juga mengklaim kalau salah satunya adalah suamiku tercinta.☺️ Aku sarankan kalian jangan sekali kali penasaran atau coba-coba untuk membaca karena efek samping d...