Madara yang mendapat kabar akan adanya penyerangan dari kubu Shin segera mengumpulkan semua pasukan. Uchiha saat ini tidak banyak tapi cukup kuat untuk melawan pasukan Shin. Tanpa sepengetahuan Shin, pemimpin Aburame sudah berusaha sekuat tenaga lepas dari pengaruh pengendali pikiran milik Danzo. Aburame juga secara telepati memberi tahu Madara kalau mereka akan di serang. Tak hanya itu saja, Madara juga menghubungi Hashirama mengenai Aburame yang kini menjadi sekutu Shin akibat cuci otak.
Hashirama dan Mito istrinya segera mengumpulkan pasukan untuk membantu Madara. Bagaimanapun kali ini Hashirama harus membantu karena telah melibatkan bangsa vampire. Hashirama segera memanggil Tobirama adiknya untuk memperkuat pertahanan. Meski Tobirama enggan membantu Madara yang notabene nya adalah werewolf, tapi kali ini dia tak bisa egois mengingat bukan hanya werewolf saja yang bertarung tapi sudah melibatkan bangsa vampire.
Tobirama yang tengah sibuk mengatur setiap pasukan di kejutkan dengan kedatangan adiknya Madara, Uchiha Izuna. Izuna tahu kalau Tobirama adalah matenya tapi dia menyimpan itu untuk dirinya sendiri mengingat betapa bencinya Tobirama terhadap werewolf meski kakak mereka bersahabat baik.
"Istirahatlah, jangan memaksakan diri." pinta Izuna.
"Tak ada waktu untuk istirahat. Mereka yang sudah membuat vampire ikut campur harus mendapatkan balasan."
"Aku tahu, tapi setidaknya istirahatlah sebentar. Biar aku yang mengawasi mereka. Ini bukan perang untukmu dan kaummu saja, tapi juga kaumku terlebih incaran mereka adalah kedudukan kakakku sendiri."
Tobirama kali ini mengalah dan pergi mengistirahatkan diri di bawah pohon rindang. Izuna menghampiri Tobirama dengan secangkir darah binatang. Tobirama menerima cangkir itu dan menghirupnya sebelum meminum.
"Darah cita?"
"Iya, aku tadi berburu dan menemukan cita sedang menerkam rusa, jadi aku menangkapnya dan mengambil darahnya. Apa kau tak suka?" tanya Izuna. Dan bohong yang di ucapkannya tadi, Izuna tahu, atau sangat tahu apa yang di sukai Tobirama dan apa yang tidak dia sukai. Bahkan dia sudah berburu cita sejak mendengar kabar kalau Tobirama ikut andil dan menjadi panglima perang.
"Aku suka, terimakasih."
Senyum Izuna mengembang mendengar ucapan terimakasih dari Tobirama. Dia tak bisa lagi menyembunyikan rasa senangnya. Wajahnya merah dengan bibir melengkung membentuk senyuman yang menawan. Tak ingin membuat Tobirama tak nyaman, akhirnya Izuna memilih pergi mengatur setiap kawanan untuk perang, tapi wajah senangnya tak bisa di sembunyikan bahkan senyuman itu tak luntur dari bibir Izuna. Dia bahagia saat Tobirama mengucapkan terimakasih. Bahkan Izuna bahagia meski hanya mendengar sapaan dari Tobirama.
Melihat sang adik bahagia, Madara hanya mampu menatap dan mengalihkan pandangannya ke atas langit. "Satukan adik ku Kami-sama. Sudah cukup dia menderita menyimpan dalam diam rasa sakit jauh dari pasangannya. Ku mohon di sisa umurku ini."
Madara tahu kalau ini adalah akhir dari dirinya. Dia telah bermimpi kalau perang kali ini akan membuatnya pergi ke nirwana dan juga membangkitkan sang kegelapan. Madara tahu kalau perang kali ini Uchiha akan kalah meski di bantu dengan Senju. Tapi Madara juga menitipkan pesan lewat burung elang untuk menemukan Sasuke dan membawa kembali kedamaian werewolf dan vampire.
Selain itu dia juga teringat keponakannya yang dulu hilang saat serangan yang menewaskan ke duanya. Mereka memiliki putra yang sangat tampan dan baru berusia 1 tahun saat penyerangan tersebut. Kini dia kehilangan keponakan kecilnya itu meski dalam hati percaya kalau putra dari adiknya itu masih hidup.
Hashirama yang melihat Madara terdiam menatap langit segera menghampiri dan duduk di sebelahnya.
"Memikirkan sesuatu?"
"Hn."
"Apa tentang peperangan yang akan terjadi?"
"Bukan hanya itu. Kau ingat Daishuki adikku?" Madara mengangguk. "Kau juga pasti tahu saat penyerangan yang membuat nyawanya dan istrinya meninggal serta hilangnya putra mereka."
"Apa yang kau pikirkan? Itu sudah sangat lama. Ku mohon jangan pernah merasa bersalah." hibur Hashirama, karena dia tahu betapa terpuruknya Madara mengetahui adiknya di serang oleh sekawanan werewolf liar hingga tewas dan kehilangan putra semata wayangnya.
"Bukan soal itu."
"Lalu?" Hashirama mengernyit heran.
"Aku merasakan kalau putra mereka masih hidup dan bahagia di dunia manusia." Madara kini duduk menatap intens Hashirama. "Ku mohon kabulkan permintaanku ini. Berjanjilah." pinta Madara sungguh-sungguh.
Hashirama mengangguk pelan seakan tidak yakin akan mampu memenuhi permintaan sahabatnya itu.
"Setelah perang ini selesai dan kita kalah, ku mohon bawa semua ke dunia manusia. Ungsikan kawanan yang lemah ke lembah tak bertuan. Di sana mereka akan aman sedangkan yang lain bawa ke dunia manusia, temui putra Fugaku, Sasuke. Dia yang akan memimpin dan mengembalikan kejayaan werewolf. Aku yakin kalian akan semakin kuat setelah bertemu dengan Sasuke. Tapi selama perang ini berlangsung aku akan menutup portal dunia kita dengan dunia manusia karena akan berdampak sangat fatal untuk dunia manusia. Bisakah kau mengabulkannya sahabatku?"
Seakan tubuhnya bergerak sendiri kepala Hashirama mengangguk pasti dan penuh keyakinan. Madara tersenyum. Tinggal malam ini dan semua akan bertaruh nyawa. Sesuai permintaan Madara, Hashirama memanggil Mito, istrinya untuk menuntun kawanan yang lemah menuju lembah tak bertuan. Mito yang tau kondisi segera membawa kawanan yang lemah menuju ke lembah tak bertuan di bantu para gamma wanita dan juga vampire warior.
Meraka semua sudah siap kapanpun lawan menyerang. Madara dan Hashirama sudah berdiri di depan pasukan dengan pakaian zirah yang sangat kuat dan tahan dari hantaman senjata. Tobirama berdiri di belakang Hashirama sementara Izuna berdiri di belakang Madara.
"Anikii!" panggil Izuna pelan.
"Hn."
"Ijinkan aku pergi bersamamu ke nirwana." pinta Izuna lirih.
"Kenapa?"
"Aku sudah bahagia dia bisa tersenyum untukku. Tak apa dia tak mengetahui aku takdirnya. Aku sudah bahagia saat dia tersenyum dan..."
"Tidak!" potong Madara tegas.
"Tapi anikii!"
"Tidak Izuna, tetap berjuanglah. Aku yakin kamu akan bahagia setelah ini. Percayalah."
"Anikii."
Izuna menatap Madara dengan sejuta rasa. Dia ingin bersama Madara, tapi dia ingin bahagia, lalu mengenai mimpi yang juga dia dapat kalau akan kehilangan Madara saat pertarungan membuatnya takut, di sisi lain bahagia bisa dekat dengan mate nya.
Madara Uchiha
Aku suka melihat ABS Madara
Membuatku 😊😊😍😍😍🤩🤩🤩Berharap lebih untuk kritik dan saran agar bisa berbenah diri.
Terimakasih☺️☺️☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Sasuke (End)
FantasyCerita kali ini aku ambil dari para nama film anime favoritku seantero dunia bahkan aku juga mengklaim kalau salah satunya adalah suamiku tercinta.☺️ Aku sarankan kalian jangan sekali kali penasaran atau coba-coba untuk membaca karena efek samping d...