Perang berlangsung sangat sengit. Pasukan Madara dan Hashirama semakin terpojok di tambah banyaknya pasukan yang tumbang. Kini tinggal warior tinggi yang bertahan. Tobirama dan Izuna sudah kembali ke pertarungan setelah Tobirama memulihkan tubuh Izuna dengan darahnya.
Madara dan yang lain kini membentuk formasi melingkar demi bersatunya kekuatan. Shin tertawa melihat kekalahan Madara yang sudah di depan mata. Tak sia-sia dia bekerja sama dengan Danzo, terlebih adanya dokter gila yang suka dengan eksperimen dan hasil eksperimen ini benar-benar mengesankan.
Di saat posisi semakin terpojok suara elang yang memekak telinga para manusia buatan. Di udara dua Griffin terbang memutar. Semakin lama jarak terbang mereka semakin rendah dan turunlah Mito dan dua warior perempuan yang di gadang-gadang kekuatannya lebih dari kekuatan warior laki-laki. Para manusia buatan mundur karena naluri mereka yang mengatakan kalau makhluk itu sangat berbahaya. Setelah Mito dan dua warior turun Griffin kembali terbang di udara. Griffin tak bisa ikut campur perang ini mengingat dirinya hanya di minta mengantar saja.
Melihat kepergian dua Griffin itu manusia buatan kembali maju menyerang. Mito dan dua warior maju melesat cepat menyerang para manusia buatan. Fokus Madara, Hashirama, dan yang lain kembali ke lawan masing-masing. Madara yang melawan Shin kali ini menggunakan tubuh manusia, begitu pula dengan Shin. Namun Shin kali ini mengeluarkan pedang berbentuk gerigi di kedua sisinya. Pedang petir itulah pedang warisan milik keluarga Shin, pedang yang seharusnya berpendar kilat kuning indah kini berubah menjadi kilat merah gelap. Pedang petir mengikuti pemilik pedang, jika pemilik memiliki hati dan perangaian baik kilat kuning akan keluar dari pedang tersebut. Dan bila pemilik berhati buruk dan keji kilat merah kehitaman yang muncul. Dan kilat kehitaman itu sangat tidak terkendali bahkan bisa menyerang pemilik pedang itu sendiri.
Madara mengayunkan pedang ke arah Shin begitu pula sebaliknya. Kita dan api terus menyambar dan berkobar seiring beradunya dua pedang tersebut. Bahkan banyak manusia buatan mati akibat terkena kilat dan api yang keluar dari pedang Madara dan Shin. Melihat situasi semakin parah Danzo menarik warior andalannya dan membiarkan Shin dan manusia buatan yang berperang. Hashirama, Tobirama dan warior lain di buat bingung namun mereka lebih memilih melawan manusia buatan dan tetap waspada bila para warior yang di tarik mundur tiba-tiba menyerang.
Kini yang menjadi pusat peperangan adalah Madara dan Shin. Mereka seakan tertarik oleh medan magnet kuat membuat pertarungan mereka seakan tak bisa di pisahkan sebelum salah satu mati. Izuna beberapa kali mencoba mendekat untuk membatu Madara namun kilatan pedang dari Shin menghalanginya untuk ikut campur. Bukan Izuna bila menyerah begitu saja, dia terus mencoba mendekat meski hanya terkesan sia-sia saja. Tobirama juga ikut membantu Izuna untuk mendekat namun semua seakan percuma.
Kondisi Madara semakin parah. Luka di sekujur tubuhnya mengalirkan darah yang tanpa henti. Hal serupa di alami oleh Shin namun Shin lebih parah dan kesadarannya mulai berkurang. Kesempatan itu tak di sia-siakan Madara dan menusukan pedang tepat di jantung Shin. Darah kental keluar dari mulut Shin. Secara perlahan-lahan Shin mulai lemas dan menutup mata disertai hembusan nafas yang kian hilang. Madara mampu mengalahkan Shin namun hal itu belum berakhir. Saat hendak melepas pedang miliknya dari tubuh Shin, sekelebat cahaya melesat cepat hingga baru mereka ketahui kalau Danzo menusuk Madara dari belakang.
"Dua orang bodoh mati secara bersama. Selamat jalan dan selamat datang di neraka."
Tak berselang lama langit berubah menjadi hitam pekat. Tubuh Madara sudah jatuh ke tanah namun sebelum menyentuh Hashirama menangkap tubuh Madara dan mengajak pergi semua pasukan yang tersisa.
Langit semakin pekat disertai kilat dan petir bersahutan. Tubuh Danzo masih melayang di udara hingga kilat menyambar tubuhnya. Bukan jerit kesakitan yang keluar dari mulutnya melainkan tawa membahana. Tubuh Danzo berubah total. Sayap hitam pekat melekat di punggungnya. Taring tajam mulai tumbuh di dan bulu-bulu di sekitar leher, tangan dan kaki. Tubuh Danzo sudah berubah serupa iblis yang lepas dari neraka.
(Ilustrasi Danzo ketika berubah menjadi makhluk kegelapan)
Dari sudut lain dua makhluk yang biasanya tidak pernah akur, malah terlihat bersama menyaksikan lahirnya kegelapan di atas kegelapan. Lucifer dan Angel terus menatap kegelapan yang baru terbentuk ini. Dua makhluk berbeda itu hanya bisa berharap ada yang mampu mencegah mengingat kegelapan yang lahir dari keserakahan akan menghancurkan segalanya, baik di neraka maupun di kayangan.
"Untuk kali ini kita harus bekerja sama Eroz." ucap malaikat di sebelahnya.
"Kau benar Michael. Namun kita tak bisa turun langsung karena akan merusak tatanan dunia."
"Kau punya seseorang yang bisa kau suruh mendekat pada titisan Susanoo dan Amaterasu?"
"Aku rasa ada. Dia mungkin sudah tua."
"Siapa?"
"Hiruzen Sharutobi. Dia adalah salah satu yang menguasai Hakke Fuin dengan sangat baik."
"Mantra penyegel yang mengorbankan nyawa penyegel?"
"Itu benar. Kau setuju?"
"Ini jalan terbaik. Aku setujui pilihanmu."
Perbincangan singkat itu berakhir dan mereka pergi ke tempat masing-masing kecuali Eroz yang pergi menemui Hiruzen. Danzo sudah berpuas hati dengan kekuatan kegelapan yang dia dapat. Kini dia sudah bisa menguasai seluruh dunia immortal. Seluruh pasukan Danzo bersujud memberi hormat. Dengan satu hentakan tangan istana werewolf hancur rata dengan tanah namun detik berikutnya sebuah kastil mulai terbentuk dengan sendirinya.
Kastil itu lebih besar dan lebih megah dari istana Werewolf. Banyak patung iblis dan sejenisnya berjajar di lorong masuk menuju kastil. Namun patung itu bukan hanya patung biasa melainkan mereka adalah iblis dan siluman yang sengaja merubah tubuhnya menjadi patung. Danzo membangkitkan semua makhluk yang sudah mati menjadi pasukan tempur mayat hidup.
(Ilustrasi gambar mayat hidup pasukan Danzo)
Lucifer kini sudah mendarat tepat di depan rumah bergaya Jepang klasik. Lucifer merubah dirinya menjadi manusia biasa mengingat Hiruzen bukanlah makhluk immortal, dia manusia biasa yang di karuniai kelebihan. Baru tiga langkah mendekati pintu masuk, Hiruzen terlebih dulu membuka dan menyambut kedatangan Lucifer dengan ramah.
Lucifer masuk dan langsung menjelaskan inti dia datang. Hiruzen menerima tugas itu dengan senang hati. Akhirnya dia bisa juga mati setelah sekian lama hidup dan memalsukan identitas dirinya mengingat dirinya yang tak bisa mati sebelum segel Hakke Fuin menyegel sesuatu. Namun dugaan Hiruzen menua ternyata salah. Hiruzen masih terlihat muda tanpa tanda penuaan sedikitpun.
Selain tugas menyegel makhluk kegelapan, Hiruzen juga di minta menemui titisan Susanoo dan Amaterasu agar keduanya bisa bersatu membantunya dalam penyegelan.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Sasuke (End)
FantasyCerita kali ini aku ambil dari para nama film anime favoritku seantero dunia bahkan aku juga mengklaim kalau salah satunya adalah suamiku tercinta.☺️ Aku sarankan kalian jangan sekali kali penasaran atau coba-coba untuk membaca karena efek samping d...