Sub 40

2.7K 326 37
                                    

Mikoto yang baru saja menerima telpon dari teman Naruto segera menuju keruangan khusus untuk memberitahu putranya. Meski awalnya Mikoto ragu untuk memberi tahu putra dan menantunya tapi mengingat ucapan teman menantunya dia memberanikan diri menghentikan semedi keduanya.

"Sasuke, Naruto!" panggil Mikoto pelan setelah memasuki ruangan yang mendapat penerangan dari lilin yang melingkari mereka berdua. "Bisakah kalian hentikan sebentar? Tadi teman sekolah kalian menghubungi rumah dan memberi tahu kalau kondisi Shikamaru sedang dalam bahaya." ucap Mikoto.

Sasuke dan Naruto seketika membuka mata dan menghentikan kegiatannya.

"Apa sudah lama mom?" tanya Naruto panik.

"Tidak sayang, baru saja."

"Suke, kita harus bergegas. Firasat ku sangat buruk mengenai ini." pinta Naruto yang langsung di angguki Sasuke.

Mereka bergegas keluar ruangan dan menuju garasi mobil. Sasuke memilih mengendari motor untuk mempersingkat waktu . Dengan kecepatan penuh Sasuke menarik tuas gas motor membuat motor melaju sangat cepat. Naruto yang berada di belakang sudah mengencangkan pelukannya agar tidak jatuh. Setelah menempuh perjalanan singkat karena kecepatan yang luar biasa kini Naruto dan Sasuke sudah sampai di sekolah dan menjadi pusat perhatian. Selain wajah Sasuke yang tampan dan Naruto yang semakin mempesona yang menarik perhatian semua adalah pakaian yang di pakai Sasuke dan Naruto. Mereka berdua memakai pakaian kebesaran kerajaan Konoha.

Iruka yang melihat Naruto ingin sekali menghampiri keponakan tersayangnya itu tapi melihat wajah Naruto yang panik ia urungkan dan memilih mengikutinya. Sesampai di kantin Naruto dan Sasuke menghampiri Shikamaru yang masih tegang tapi lebih parah. Dengan cepat Sasuke mengucap mantra membuat dinding pelindung agar tak membuat kegaduhan. Selesai membuat pelindung yang di di dalam berisi empat orang karena Sasuke meminta yang lain menyingkir. Sasuke ingin fokus dan dengan adanya mate Shikamaru, akan membantu mereda emosinya.

Naruto memegang erat tangan Shikamaru dan mulai merapalkan mantra. Sasuke juga melakukan hal sama tapi tidak di tangan tapi di pundak karena Sasuke meminta Kiba memegang tangan Shikamaru yang satunya lagi. Belum selesai Naruto membaca mantra kini Naruto bisa melihat apa yang di lihat Shikamaru. Hal itu juga terjadi pada Sasuke dan Kiba. Tubuh Kiba seketika ikut menegang namun tak lama karena kini dia berada di samping Shikamaru, Naruto dan Sasuke.

"Ayo kembali Shika!" ajak Naruto namun di tolak Shikamaru yang ingin menghancurkan dalang semua yang dia lihat.

"Ada saatnya kita menyerang mereka Betaku." ucap Sasuke tegas membuat Shikamaru mengerutkan keningnya tak terima. "Kita harus bisa mengumpulkan pasukan dan memperkuat diri. Percayalah dengan kecerdasanmu itu kita akan memenangkan pertarungan itu kelak. Tapi yang terpenting adalah kita harus memperkuat diri. Datanglah setelah ini ke kediaman Uzumaki bersama yang lain. Nanti kita di sana akan memperkuat diri."

Kiba mengeratkan genggamannya pada lengan Shikamaru membuat Shikamaru mendesah pasrah dan memilih mengalah. Mungkin keputusan kali ini yang terbaik untuk bersabar melawan makhluk aneh itu.

Shikamaru dan yang lain kini sudah sepenuhnya sadar. Kiba memeluk erat tubuh Shikamaru seakan tak ingin kejadian itu terulang lagi. Dada Kiba sangat sakit merasakan hal tadi dimana kemarahan Shikamaru berdampak besar untuknya. Sasuke menghela nafas sedangkan Naruto tersenyum menatap semua teman-temannya. Ino dan Sakura melihat Naruto segera menerjang tubuh mungil itu dan memeluk erat sembari menangis karena rindu lama tak jumpa. Naruto membalas pelukan keduanya namun tak lama mengingat Sasuke yang  sangat posesif padanya.

"I Miss you Naruto..." ucap keduanya sambil menyeka air mata yang keluar.

"Miss you too Ino-chan, Sakura-chan." balas Naruto tersenyum manis semanis madu kwalitas premium membuat siapa saja terpana terlebih para same dan membuat Sasuke segera menghampiri Naruto dan merengkuh pinggangnya.

"Kita pulang baby." perintah Sasuke mutlak tak ada bantahan. Naruto yang sadar berbalik menghadap Sasuke dan tersenyum manis menangkup wajah tegas matenya.

"Baiklah kita pulang sekarang." balas Naruto lembut membuat Sasuke tersenyum tak lupa mendaratkan kecupan di kening Naruto. Para gadis yang melihat senyum Sasuke berteriak histeris sedangkan para same hanya bisa membatin dan berhayal kalau posisi mereka menggantikan posisi Sasuke.

Sasuke segera mengajak Naruto keluar sekolah tapi baru beberapa langkah di cegah oleh Iruka.

"Naru!" terima Iruka

"Paman!" panggil Naruto menghampiri Iruka. "Paman sehat?"

"Paman sehat Naru. Kamu sendiri bagaimana? Apa suamimu menjagamu dengan baik?"

"Aku selalu menjaga Naru dengan baik paman." jawab Sasuke tegas namun tetap terdengar sopan.

"Paman ikut bahagia. Paman terkejut saat ibu mu mengatakan kalau pernikahan kalian di jadikan satu dengan Kurama."

"Salahkan Sasuke paman."

"Gak mungkin paman menyalahkan suamimu itu kalau kamu sendiri juga menginginkannya. Benar kan?"

"Paman ini...." rengek Naruto membuat Iruka tertawa sedangkan Sasuke tersenyum dan memeluk erat tubuh Naruto dari belakang.

"Baiklah paman, kita harus segera kembali untuk mempersiapkan semuanya. Jangan lupa paman datang." ucap Sasuke membawa pergi Naruto.

Pernikahan dua pasangan itu memang akan segera di laksanakan 3 hari kedepan. Niatan awal hanya ingin bertunangan saja tapi Sasuke meminta untuk di selenggarakan bersama. Acara pernikahan tak sebesar yang di bayangkan. Hanya pemberkatan dan doa dari pendeta saja juga terdaftar resmi di catatan sipil negara.

Setelah sampai di rumah Sasuke segera menemui semua untuk membahas apa yang di alami Shikamaru saat di sekolah. Hashirama yang mendengar cerita Sasuke hanya bisa mendesah pasrah. Ambisi besar makhluk itu benar-benar luar biasa dan bila di biarkan akan berdampak buruk bagi semua baik di immortal maupun di dunia manusia. Saat tengah serius datang tamu yang tak di undang.

"Apa benar ini kediaman Uzumaki?" tanya pria itu santai dan sopan.

"Benar, anda siapa ya?" tanya Kushina.

"Perkenalkan nama saya Hiruzen Sharutobi. Saya ingin bertemu dengan Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto. Ada hal penting yang harus aku sampaikan."

"Kalau begitu silahkan masuk. Mereka ada di dalam." ajak Kushina.

Sesampai di ruang tengah Sharutobi memperkenalkan diri. Semua yang ada di ruangan itu di buat terkejut dengan pengakuan Sharutobi kalau jalan satu-satunya mengalahkannya adalah dengan segel Hakke fuin. Hashirama ingat kalau segel itu juga mengikut sertakan pengguna segel yang berarti pemakai segel akan ikut tersegel atau mati bersama apa yang di segel.

Hashirama menolak usul itu karena tak ingin Sharutobi meninggal. Sharutobi menjelaskan kalau tidak dengan segel ini akan percuma saja selain itu Sharutobi juga sudah bosan hidup dan bergonta ganti identitas. Sudah cukup 500 tahun dia hidup dan ingin segera istirahat. Semua tak percaya kalau umur Sharutobi 500 tahun lebih pasalnya dia terlihat seperti pria dewasa berumur 30 tahun.

Perbincangan berakhir dengan keputusan menerima semua usulan Sharutobi. Biar bagaimanapun keputusan itu adalah jalan terakhir. Kekuatan Sasuke dan Naruto yang paling di utamakan karena dengan menyatukan kekuatan mereka makhluk itu bisa di kalahkan dan di segel oleh Sharutobi.






























Benar-benar minta maaf baru bisa publis. Ku harap masih ada yang mau membaca cerita ini. Jujur aku nulis cerita ini tak mengharapkan komen dan ⭐ dari para pembaca semua. Aku nulis ini  karena aku bener-bener suka SasuNaru sebagai pasangan boy love. Aku nulis juga menyalurkan imajinasi gilaku tentang mereka. Hanya inilah wadahku menyalurkan jiwa fujo yang entah sudah sampai tahap apa ini terlebih-lebih harus sembunyi dari dunia luar mengenai apa yang aku suka ini.

Sekali lagi aku minta maaf banget karena mulai sekarang aku publis lebih pelan dan tidak sesuai jadwal yang dulu jadi komitmen aku. Maaf!!!🙏🙏🙏🙏

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang