Oke sebelum ke cerita aku mau ngucapin
Dihgahayu Indonesiaku
Dirgahayu Negriku
Dirgahayu BangsakuDirgahayu republik Indonesia yang tercinta. Semoga di usiamu ini tetap menjadi negri yang elok, makmur gemah ripah loh jinawi. Indah dan damai selalu Indonesia ibu Pertiwi kita semua.
Sekarang lanjut ke cerita. Semoga kalian menikmati😉
"Tou-san bagaimana keadaannya?" tanya Naruto cemas.
"Sangat buruk nak. Untung kau menyelamatkannya kalau tidak dia bisa mati. Dia sepertinya spesies langka mengingat ukuran tubuhnya 2x lipat tubuh serigala pada umumnya." jawab Minato membelai rambut pirang putranya.
Naruto menatap sendu pada serigala itu. Dia takut tapi juga kasihan. Takut saat sadar mereka akan di terkam tapi kasihan melihat luka di sekujur tubuhnya yang hampir merenggut nyawanya.
Naruto memaksa dua temannya itu membawa serigala yang dia temukan di pinggir hutan. Awalnya Shikamaru dan Chouji menolak tapi sikap keras kepala Naruto dan kegigihannya ingin menolong binatang itu membuat mereka berdua akhirnya pasrah dan membantu membawa binatang besar itu di rumah Naruto.
Melihat putranya pulang membawa benda besar dan berbulu membuat Kushina menjerit histeris memanggil suaminya juga Kurama. Awalnya mereka hendak memarahi Naruto tapi melihat tekat dan niat Naruto ingin mengobati dan merawat hingga sembuh membuat mereka semua luluh.
Minato bergegas menelpon dokter hewan di desa itu. Sementara yang lain membatu Naruto menaruh binatang itu dipinggir rumah tepatnya di teras belakang. Tak lupa Kurama memberi ikat pada lehernya berupa rantai agar tidak menyerang saat sadar. Hanya untuk berjaga-jaga agar adik tercintanya selamat.
Usai perawatan dari dokter Naruto menghampiri serigala itu dan membelai kepalanya. Bulunya sangat halus berwarna hitam pekat bercampur abu-abu yang sangat indah. Tak henti-hentinya Naruto membelai dan sesekali mencium kepala serigala itu penuh kasih sayang.
"Cepat sembuh ne. Aku ingin mengenalmu dan merawatmu dengan baik. Selain itu aromamu sangat harum aku suka." celoteh Naruto sembari mengelus kepala serigala itu dengan sayang.
Sementara itu di Konoha kondisi telah kondusif setelah 2 bulan lamanya peperangan terjadi. Beruntung semua anggota keluarga selamat tapi yang di sayangkan adalah kepergian Sasuke. Mikoto tak henti-hentinya menangis meratapi nasib putranya itu.
Fugaku selalu menenangkan istrinya itu dan meyakinkan kalau Sasuke selamat. Padahal dihati kecil Fugaku sendiri juga merasakan kekhawatiran yang luar biasa besar. Itachi sebagai kakak hanya mampu pasrah. Dia memang tidak dilahirkan untuk seorang pemimpin. Dia cerdas dan cekatan. Kekuatannya memang sama besar dengan Sasuke akan tetapi takdir menempatkannya sebagai seorang Beta.
Sore ini kediaman Fugaku sepi dengan kesibukan masing masing kecuali sang istri atau Luna dari Fugaku. Dia kini tengah istirahat mengingat dia sangat kacau yang tidak mengetahui keadaan putra keduanya. Tapi ketenangan itu tak berselang lama karena Mikoto teriak sekencang kencangnya dari dalam kamar yang membuat semuanya berkumpul.
"Miko sayang kau kenapa? Apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Fugaku panik
"Tidak suamiku. Aku bermimpi tentang putra kita. Sasuke Fugaku." jawab Mikoto lirih
"Apa yang ada dimimpimu sayang?" tanya Fugaku penasaran.
Mikoto memiliki keahlian yang cukup rumit. Disaat merindukan seseorang atau tengah memikirkan seseorang dia akan melihat orang itu di dalam mimpi dalam kondisinya saat ini. Maka dari itu Fugaku begitu penasaran setelah beberapa hari sejak berakhirnya peperangan Mikoto sering melihat Sasuke terombang ambing dalam mimpinya hingga nyaris tewas. Itulah alasannya kenapa Mikoto akhir-akhir ini begitu terpukul. Mikoto tak menceritakan apa yang dia lihat dalam mimpi pada suami dan anak sulungnya. Mikoto tak ingin membuat Fugaku dan Itachi ikutan memikirkan kondisi Sasuke berlebihan. Cukup dirinya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Sasuke (End)
FantasiCerita kali ini aku ambil dari para nama film anime favoritku seantero dunia bahkan aku juga mengklaim kalau salah satunya adalah suamiku tercinta.☺️ Aku sarankan kalian jangan sekali kali penasaran atau coba-coba untuk membaca karena efek samping d...