Sub 9

5.6K 710 10
                                    

Meski pertemuan Naruto dengan Sasuke hanya didalam mimpi akan tetapi Naruto tidak pernah melupakan kejadian di dalam mimpi itu. Apa lagi saat mereka berdua ciuman. Rasa bibir Sasuke masih kental di ingatannya. Naruto terbangun dari tidurnya dan melihat kedua temannya masih tidur di futon masing-masing dengan posisi yang cukup membuat siapa saja menepuk keningnya.

Bagaimana tidak melihat posisi kepala masih di bantal futon tapi kaki mereka seperti rantai yang saling menyatu. Naruto menghela nafas lega. "Untung semalam aku tidur dipojokan. Kalau tidak bisa remuk tubuhku." itulah gumaman Naruto melihat keadaan dua sahabatnya itu.

Naruto bergegas ke kamar mandi untuk membasuh muka dan gosok gigi. Setelah selesai dia bergegas menemui serigala Sasuke yang sudah duduk manis di sebelah sofa ruang santai. Naruto menghampiri serigala Sasuke dan mengusap bulu halus milik serigala itu.

"Kau tau Suke, semalam aku mimpi bertemu sosok yang sangat tampan dan mengaku kalau itu adalah dirimu. Namanya Sasuke dan hampir sama dengan namamu." kata Naruto pelan dan kembali bercerita mengenai mimpinya itu dengan sangat senang dan sengaja melewatkan adegan itu dalam ceritanya.

Sementara itu Sasuke yang ada di dalam tubuh serigala itu hanya bisa tersenyum senang. "Itu memang aku Naruto. Aku senang bisa menemuimu di alam bawah sadarmu. Taukan kau Naru aku ingin sekali memeluk dan memciummu lagi. Semoga Kami-sama mentakdirkan kita bersama."

Naruto senantiasa bermanja-manja dengan serigala Sasuke hingga kedua temannya turun menghampirinya.

"Kenapa kau tak membangunkanmu Naru..." keluh Chouji

"Maaf teman, aku sengaja tak membangunkan kalian karena aku lihat kalian nyaman dengan mimpi."

"Aku lapar." keluh Shikamaru memegangi perutnya. Ini tak biasa. Sungguh! Karena biasanya yang mengucapkan itu Chouji tapi kali ini justru Shikamaru.

"Tumben Shika?" Chouji

"Aku semalam mimpi di kejar segerombolan serigala. Sialnya dalam mimpi aku kelaparan minta ampun. Jadilah seperti ini." ceritanya yang membuatku tertawa kecil yang membuat Shikamaru sedikit cemberut.
"Aku serius Naru."

"Baiklah, karena tak ada makanan bagaimana kalau kita pergi ke kedai Shabu di seberang jalan. Aku lama tak makan itu." usul Naruto

"Baiklah. Lebih baik kita berangkat sekarang. Sekalian ajak si Suke." Shikamaru.

"Tidak usah. Aku tidak ingin membuat orang panik terlebih dengan ukuran Suke yang jumbo begini."

"Baiklah..."

Mereka bertiga berangkat setelah berpamitan dengan serigala Sasuke. Saat mereka membuka pintu pandangan mereka di kejutkan dengan kemunculan tak terduga Kurama dan seseorang yang tak mereka kenal.

"Kyuu-nii!" ucap mereka bertiga serempak.

"Hai otouto ku yang imut. Mau kemana? Baru saja aku mau ketuk pintu." ucapnya antusias.

"Kita mau ke kedai Shabu depan Kyuu-nii. Kyuu-nii mau ikut?" Chouji

"Tak perlu. Biar aniki saja yang pesan. Kalian masuk lagi saja. Selain itu aniki bawa camilan." menyerahkan paper bag pada Chouji, yang langsung diterima dengan semangat.

Mereka akhirnya masuk ke rumah itu. Tapi pandangan Naruto masih tertuju pada seseorang yang bersama Kurama. Wajahnya sangat familiar akan tetapi tubuhnya lebih tinggi dan berambut panjang. Selain itu wajahnya yang ini lebih tirus.

"Kau kenapa otouto?" tanya Kurama heran

"Dia siapa Kyuu-nii?" tanya Naruto menunjuk orang di belakang Kurama.

"Oh ya aniki lupa. Kenalkan dia Uchiha Itachi. Dia teman aniki yang akan ikut militer." jelas Kurama.

"Kenalkan aku Uzumaki Naruto adik dari Kyuu-nii." salam Naruto

"Kyuu?" beo Itachi

"Oh itu panggilan kesayangan dari adikku " Kyuubi "." jelas Kurama

" Nama yang keren. Salam kenal Naruto. Aku Itachi dan baru kenal dengan Kurama-san belum lama ini." Itachi membungkuk memberi hormat ke Naruto.

"Itachi-nii gak perlu kaku. Anggap saja aku adik Itachi-nii. Mari masuk." ajak Naruto menuju ruang santai dimana serigala Sasuke berada.

Serigala Sasuke yang tadinya menidurkan kepalanya kini mendongak mendapati aroma yang sangat dia kenal. Aroma siapa lagi kalau bukan aniki yang sangat dia sayangi. Hal itu tak jauh berbeda dengan Itachi. Dia sangat mengenali aroma calon penerus Alpha di tahta Uchiha.

Itachi mematung melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini. Sasuke yang sudah di cari keberadaannya selama ini kini tepat berada di depannya. Ingin rasanya dia memeluk tubuh serigala adiknya itu tapi entah kenapa semua anggota tubuhnya mati dan kaku.

Kurama yang menyadari itu segera menghampiri Itachi dan menepuk pelan bahunya. Yang di dalam pikiran Kurama adalah Itachi yang shock melihat peliharaan adiknya yang eksentrik.

"Itachi-san, aku tahu kau pasti terkejut. Yang Itachi-san lihat adalah nyata. Itu serigala yang otouto ku temukan di hutan dengan kondisi hampir mati. Otouto ku sangat menyayangi dia hingga tak melihatnya beberapa bulan tubuhnya sudah sebesar gajah." canda Kurama yang di tanggapi Itachi kekehan kecil.

"Aku cukup terkejut dibuatnya Kurama-san. Hampir saja jantungku copot." canda Itachi yang sedikit mendapat geraman tak suka dari serigala Sasuke.

"Sebaiknya kita masuk. Aku sudah menghubungi restoran terbaik di kota ini untuk mengirim beberapa makanan untuk kita semua."

"Jangan lupa untuk Suke daging panggang aniki!!" teriak Naruto dari dapur yang menyiapkan teh macca untuk tamunya.

"Aku tahu itu otouto ku sayang!!" balas Kurama dengan teriakan lalu melirik Itachi. "See kau dengar sendiri betapa otouto ku sangat memprioritaskan segalanya untuk dia." tunjuk Kurama ke serigala Sasuke yang masih senantiasa menatap kakaknya dan kakak Naruto.

Itachi tertawa kecil melihat interaksi itu. Sungguh beruntung Sasuke ditolong oleh orang sebaik keluarga Namikaze. Setelah duduk disofa dengan nyaman dan di tinggal pemilik rumah untuk ganti baju Itachi mencoba menghubungi Sasuke.

"Hai otouto. Apa kau bisa mendengarku. Sasuke!" panggil Itachi

"Hai baka aniki." balas Sasuke setelah mendengar suara kakaknya.

"Senang bertemu denganmu otouto. Ku lihat kau bahagia disini dan sekilas aku mencium bau mate mu."

"Aku sangat senang juga sedih aniki. Aku senang bisa bertemu orang sebaik Naruto dan aku sedih telah kehilangan mate dan aku tak bisa.." sebelum Sasuke meneruskan ucapannya sudah di sela sang kakak.

"Apa maksudmu kehilangan mate mu? Apa kau sudah bertemu dengannya?"

"Iya aniki. Aku sudah bertemu setelah aku dirawat Naruto belum lama setelah menemukanku, akan tetapi dia tidak bisa menerimaku dan kenyataan lain dia sudah akan menikah setelah lulus sekolah. Dan lagi dia punya phobia terhadap sesuatu yang berbulu jadi bisa aniki bayangkan saat pertama kali kita bertemu." jelas Sasuke.

Itachi ikut bersedih akan hal itu tapi tak lama karena  Sasuke sudah bisa menghadapi hal itu dan kini dia bahagia.

"Oh ya baka aniki lebih baik kita sudahi saja. Aku tak ingin orang rumah ini curiga atau memandang aneh padamu yang menatapku sangat intens."

"Aku rasa juga begitu. Aku akan mengabari Tou-san dan Kaa-san kalau kau ada disini."

"Jangan terburu-buru aniki. Aku sangat baik disini."

"Baiklah calon Alpha. Dan luka ditubuhmu?"

"Akan aku ceritakan nanti tidak sekarang."

Setelah perbincangan itu Itachi kembali bersikap biasa dan duduk menikmati acara tv di temani celotehan Shikamaru yang mengeluh lapar.

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang