Sub 15

5.1K 563 25
                                    

Hai minna...
Sumpah malam ini gabut bgt. Udah tetangga ada yang kesurupan nangis terus. Hadeeehh.......
Untuk itu aku up aja buat hilangin gabut ini.
Selamat apa ya jam segini?
Tau ah
Selamat membaca...





Setelah dua hari menginap di mansion ayahnya Naruto kembali ke kehidupan sebelumnya. Tinggal dengan Karin dan bersama teman-temannya.

"Ohayou Karin-nee." sapa Naruto setelah keluar dari kamarnya dengan seragam lengkap.

"Ohayou Naru. Nanti aku akan ada operasi jadi aku sudah menghubungi Shika dan Chouji untuk menemanimu." balas Karin sambil mengambil roti yang di olesi selai jeruk kesukaan Naruto.

"Kenapa memanggil mereka Nee-san kalau hanya sehari saja. Aku bisa jaga diri selain itu kan sudah ada Suke."

"Sayangnya tidak sehari Naru. Kurang lebih 3 hari yang aku tidak yakini pasti tidak akan kurang dari 3 hari. Pasien tak bisa di prediksi Naru. Dan aku khawatir meninggalkanmu sendiri meski ada Suke jadi aku putuskan memanggil mereka. Tak apa kan?"

"Tak apa Karin-nee. Lalu kalau Nee-san tetap sibuk bagaimana dengan Suigetsu- nii? Kapan kalian menikah?"

"Sui tahu posisiku Naru. Dan aku berjanji kalau kita akan menikah setelah orang tua Sui datang ke tokyo. Dan itu tidak lama Naru. Aku juga tak ingin lama-lama pacaran meski kita sama-sama dokter."

"Semoga Nee-san dan Nii-san cepat menikah. Aku tak sabar ingin punya keponakan." ucapnya dengan wajah berseri-seri membuat Karin gemas dan mengacak rambut kuning Naruto gemas.

"Sekarang habiskan rotimu dan segera berangkat. Aku yakin Shika dan Chouji sudah menunggu."

"Baiklah." Naruto segera menghabiskan rotinya dan meneguk jus alpukat buatan Karin. Meski tak suka tapi Naruto tetap menghabiskannya. Alasan kesehatan maklum hidup dengan dokter makan serba sehat.

Sesampai di depan pintu bukannya Shika dan Chouji tapi Sakura dan Lee yang tengah berdiri di samping mobil.

"Kok kalian ada disini?" tanya Naruto penasaran.

"Sengaja." jawab Sakura santai.

"Apa tak mengganggu Lee-nii?" tanya Naruto mengabaikan sahabatnya itu membuat Sakura mengembungkan pipinya sementara itu Naruto tertawa kecil bersama dengan Lee.

"Tidak Naru. Selain itu kita juga perlu saranmu untuk beberapa hal." Lee

"Mengenai pernikahan kalian?" tebak Naruto.

"Kau memang pintar." jawab Sakura lalu menarik Naruto masuk ke dalam mobil.

"Tunggu Sakura-chan. Bagaimana kalau nanti Shika dan Chouji datang?"

"Jangan khawatir. Aku sudah menghubungi mereka." Akhirnya Naruto hanya bisa pasrah mendapat seretan dari temannya itu. Sementara Lee hanya tersenyum melihat tingkah manja tunangannya itu.

Selama di jalan Sakura mengeluarkan banyak sekali contoh undangan dan semua gambaran dari WO. Sungguh membuat Naruto pusing.

"Nah sekarang kita mulai dari undangan dulu. Kau punya saran yang mana? Aku bosan saran darinya. Semua serba hitam putih." oceh Sakura disertai kikikan kecil Naruto dan Lee.

"Apa yang salah dengan hitam putih sayang?" goda Lee mengedipkan matanya memberi kode pada Naruto agar ikut menggoda calon istrinya itu.

"Jelas salah sayaaaang..... boleh boleh saja hitam putih tapi ya tidak semuanya. Aku ingin ada warna lain."

Naruto hanya bisa tersenyum melihat kelakuan manja temannya itu. Karena yang selama ini dia kenal Sakura bukanlah gadis manja melainkan gadis yang bisa di bilang tomboy dan kasar. Pernah beberapa kali dia berkelahi dengan anak laki-laki yang menggodanya dan berakhir naas buat lawannya.

Alpha Sasuke (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang