Edrea turun meggunakan celana Hospans dan kemeja kebesaran berlengan pendek. Edzard sampai melebarkan mata dan menelan air liurnya sendiri menatap Edrea. Walaupun Edzard seorang Pria yang angkuh dan datar, tetapi Edzard juga seorang Pria dewasa. Apalagi di suguhkan, oleh pemandangan seperti itu.
"Ayo Pak!" ajak Edrea yang sudah berada didepan mata Edzard.
Edzard masih sibuk menatap Edrea dari atas sampai bawah.
"Hello Pak!" ucap Edrea seraya melambaikan tangan didepan wajah Edzard.
Edzard terperanjat. "Hah! Kamu udah siap ayo!"
Edrea dan Edzard sedang berada dimobil dengan keheningan. Edzard masih tidak fokus menyetir, karena paha putih dan mulus Edrea. Edzard selalu curi-curi pandang ke arah Edrea. Edzard sungguh tidak sabar, lalu ia pun memberhentikan mobilnya secara tiba-tiba.
Edrea yang sedang melamun tersentak kaget, lalu menoleh kearah Edzard. "Ada apa Pak?" tanya Edrea.
Edzard sedang sibuk mengambil sesuatu di kursi mobil belakang. Ternyata Edzard mengambil kemeja dan melempar ke paha Edrea.
"Pake!" perintah Edzard seolah tak terbantahkan.
Edrea menatap Edzard bingung. "Hah!"
Edzard menoleh menatap Edrea. "Tutupin paha kamu!" perintah Edzard. "Saya gak bisa fokus nyetir kalau pakaian kamu seperti itu! Lain kali jangan pake pakaian seperti itu, saat bersama saya! Bagaimana pun, saya seorang Pria dewasa!" tegas Edzard.
Edrea segera menutupi pahanya dengan kemeja yang di berikan Edzard. "Dasar Pria mesum!!" gumam Edrea. Untung saja tak didengar Edzard.
Edzard dan Edrea baru saja sampai dirumah Edzard, setelah hampir memakan waktu 3 jam, sehabis belanja dan mengambil barang-barang Edrea.
Edzard membantu menarik koper Edrea, lalu mengantarkan koper itu ke kamar Edrea.
"Makasih Pak, sudah banyak membantu saya!" ucap Edrea Tersenyum manis menatap Edzard.
Edzard menganggukkan kepala dan melenggang pergi.
"Dasar Pria angkuh!" seru Edrea seraya menutup pintu kamarnya.
Edrea langsung merapikan baju-bajunya.
Sedangkan Edzard di dalam kamar, merebahkan tubuhnya di atas kasur king sizenya, seraya menatap langit-langit kamar. Edzard sedang bingung dengan hatinya sendiri, mengapa hatinya aneh hanya karena Gadis mungil itu, tersenyum kearahnya.
"Astaga!!! Ada apa dengan diriku!" seru Edzard.
Edzard saking asik dengan pikirannya. Sampai-sampai, ia ketiduran.
Edrea baru saja selesai merapikan bajunya. Edrea menatap jam dinding dikamarnya, ternyata sudah pukul 11.30. Tetapi, rasanya perutnya sangat lapar. Akhirnya dengan segala keberanian, dirinya turun ke dapur. Peduli setan dengan Pria angkuh itu, dirinya bisa mati kelaparan, bila ia terus memperdulikan Pria angkuh itu.
Edrea sudah berada di dapur sedang memasak makanan favoritenya, apalagi kalau bukan mie instan cabai ijo serta ada telur didalamnya.
Setelah mienya sudah masak, Edrea pergi kearah ruang keluarga. Lalu, Edrea memakan mie sambil menonton Tv.
"Ah... Nikmat mana lagi yang kau dustakan Edrea?" ucap Edrea pada dirinya sendiri seraya meniup-niup mienya yang masih panas.
Edzard terbangun karena tenggorokkannya kering. Edzard bergegas ke arah dapur untuk minum. Setelah minum, Edzard hendak menaruh gelas itu di tempat cuci piring. Edzard melihat bekas panci kotor untuk memasak mie. Edzard bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/225717368-288-k238171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...