Pagi ini Edrea sedang duduk di kantin kampusnya. Edrea sedang menunggu Sekar, Azka, dan Randy. Katanya hari ini mereka ada kelas. Jadi, mereka memutuskan berkumpul di kantin.
Tadi pagi Edrea diantar oleh Edzard sampai Halte. Iya, itu pun atas permintaan Edrea, sebenarnya Edzard ingin mengantar sampai depan Kampus. Tetapi, Edrea melarangnya. Terpaksa Edzard menurunkan Edrea di Halte walaupun dengan berat hati.
Tidak lama teman-teman Edrea datang secara bersamaan. Lalu, duduk di samping Edrea.
"Hai Edrea!" sapa Sekar.
Edrea tersenyum, "hallo!"
"Gimana Edrea, kuliah disini enak gak?" tanya Randy.
Edrea tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Seneng ya, akhirnya kita bisa kuliah bareng!" sambung Azka.
"Eh Edrea, ko lo tiba-tiba bisa kuliah, sih?" tanya Sekar. "Lo gak nikah sama pak Edzard, kan?" sambung Sekar.
Edrea membelalakkan matanya.
"Lo tau dari mana Edrea nikah sama pak Edzard!" sungut Azka.
"Ya gue nebak aja," sahut Sekar.
"Y-aa gak lah, m-masa iya sih. Gue nikah sama pak Edzard. Ngada-ada aja, lo Sekar!" jawab Edrea gugup seraya tersenyum kikuk.
"Kan gue kira, lagi juga lo ko, pake cincin gitu? Itu emang cincin apa?" tanya Sekar seraya menunjuk jari manis Edrea.
Azka dan Randy menatap jari Edrea. Dan sedikit memicingkan matanya.
Edrea semakin gugup. "O--ohh ini tuh, cincin gue emang!" sahut Edrea sekenanya.
"Tumben lo Edrea, pake cincin?" tanya Randy.
"Hmm... Iya. Ini tuh, hasil gaji gue kerja bulan ini. Jadi, gue beliin cincin. Biar nanti kalau ada kebutuhan gue bisa jual!" jelas Edrea.
Sekar dan yang lain mengangguk-anggukkan kepala.
"Gue kira lo beneran nikah, Rea!" ucap Sekar.
Edrea tersenyum kikuk. "G-gaa lah, gila aja. Gue nikah sama cowok angkuh gitu!" sahut Edrea.
Pak Edzard tolong maafin saya!
"Ya kalau nikah juga gapapa kali, Rea." timpal Sekar.
"Setidaknya lo gak perlu, jualan Seblak atau Pop ice. Karena hidup lo, udah terjamin sama pak Edzard." lanjut Sekar seraya terkekeh.
Edrea hanya tersenyum kecil.
Randy menoyor kepala Sekar. "Bisa-bisaan lo aja, itu mah!"
Sekar menatap Randy garang. "Randy gak sopan!" seru Sekar.
"Lagi juga bener ko, gue aja mau kalau di ajak nikah sama pak Edzard. Hidup gue terjamin walaupun nikah muda, terus anak gue bisa beli LKS dan gue gak perlu capek-capek jualan Pop ice sama Seblak. Soalnya suami gue itu CEO KAYA RAYA DONG!" jelas Sekar menggebu-gebu.
Randy dan Edrea terkekeh.
"Otak lo doang, Sekar! Yang isinya duit mulu!" sahut Azka.
"Biarin gue sih pake logika, hidup ini butuh uang dan duit!" sahut Sekar seraya menjulurkan lidahnya kearah Azka.
"Tapi, kebahagiaan bukan tentang uang, bunga bangkai!" seru Azka.
"Yaudah, duit lo buat gue! Biar gue yang bahagia. Lo kan, ade nya CEO juga tuh!" timpal Sekar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...