36.

7K 523 17
                                    

Edrea sedang menyusun baju-baju ke dalam lemari Edzard. Sedangkan Edzard sudah berangkat ke kantor sejak pagi tadi.

Mereka pun sudah tidur seranjang, sejak semalam. Dan Edzard nampak senang. Bahkan pagi-pagi sekali Edzard sudah bangun untuk memandangi wajah Edrea.

Edrea sudah mandi dan sudah membersihkan rumah seperti biasa. Edrea hampir selesai menyusun baju-baju nya kedalam lemari milik Edzard. Edrea hendak membuka laci lemari paling bawah milik Edzard.

Edrea menariknya dan menemukan sebuah kotak. Seperti sudah sangat lama disimpan dan tidak pernah di buka. Awalnya Edrea ragu untuk membukanya. Tetapi, apa Edzard berani memarahinya, setelah mereka sudah menjadi suami istri.

Edrea membuka kotak itu. Edrea membelalakkan matanya. "Ini payung dan botol minum aku waktu kecil, kan!" ucap Edrea.

Edrea ingat waktu itu, Edrea memberikannya pada seorang lelaki yang berada di makam 5 tahun yang lalu.

Edrea menutup mulutnya. "Jangan bilang lelaki itu, pak Edzard!" ujar Edrea tidak percaya.

Edrea bergegas merapihkan kotak itu dan menyimpannya. Nanti Edrea akan tanya Edzard, ketika dia sudah pulang dari kantornya. Edrea segera kembali merapihkan baju-baju nya yang hampir selesai tadi.

Edzard sedang di dalam lift. Sekarang sudah sore dan dirinya tidak sabar untuk pulang dan bertemu Edrea. Rasanya dahulu Edzard tidak pernah sesenang ini, ketika pulang dari kantor.

Tetapi, hari ini dia sangat senang dan banyak tersenyum. Bahkan karyawan dan karyawati kantor ikut bingung. Dan banyak perempuan kantor salah mengartikan senyumnya itu.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan memakan waktu. Akhirnya Edzard sampai rumah dan masuk ke dalam rumah miliknya. Edzard mendengar suara televisi yang menyala dari ruang keluarga.

Edzard mendekat ke arah sofa mengendap-endap langsung memeluk leher Edrea dan mencium-cium seluruh wajah Edrea. Edrea hanya diam membisu seolah tak terganggu dengan adanya Edzard.

Edzard akhirnya duduk disamping Edrea. Seraya membuka kancing jasnya.

"Edrea kenapa?" tanya Edzard seraya bersandar di pundak Edrea.

"Kalau bapak mau makan, makanannya sudah saya buatkan di meja makan!" ketus Edrea.

Edzard menggelengkan kepala karena merasa ada yang aneh dengan Edrea. "Kamu kenapa?" tanya Edzard.

Edrea menggelengkan kepalanya. "Bapak mandi aja dulu, terus makan!" suruh Edrea dengan ketus.

Edzard membuka jasnya, lalu menggulung lengan kemeja nya hingga ke siku dan mengendur kan dasinya. Lalu, membuka dua kacing kemeja atasnya.

"Coba cerita Edrea, kenapa?" tanya Edzard seraya duduk mengahadap Edrea.

Edrea menggelengkan kepalanya.

"Gak mungkin, gak ada apa-apa. Kalau Edrea ketus gini!" ucap Edzard. "Coba cerita sayang, ngomong apa yang kamu mau omongin!" lanjut Edzard dengan suara lembut.

Edrea duduk menghadap Edzard. "Emang bapak, gak capek?" tanya Edrea.

Edzard tersenyum, "enggak sayang, emangnya ada apa?" tanya Edzard.

"Bapak tunggu sini, sebentar!" perintah Edrea.

Edzard menganggukkan kepalanya dan Edrea berlari menaiki tangga.

"Jangan lari sayang!" teriak Edzard.

Edzard menyandarkan badannya di sofa dan memejamkan matanya. Tidak lama Edzard mendengar suara langkah kaki, Edzard membuka kedua matanya. Edzard cukup terkejut dengan Edrea yang membawa kotak yang Edzard sangat kenali.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang