Epilog

7.9K 484 46
                                    

Hari ini rumah Edzard dan Edrea sangat ramai. Karena hari ini adalah acara tasyakuran 4 bulanan kehamilan Edrea. Hari ini pula, Edzard ingin mengumumkan bahwa Edrea adalah istrinya dan sudah mengandung anaknya.

Sekarang Edzard akan mengumumkan bahwa Edrea adalah istrinya sekaligus menggelar acara tasyakuran 4 bulanan kehamilan Edrea.

"Hallo semuanya!" sapa Edzard "Terima kasih banyak yang sudah datang dan hadir. Saya disini mau mengumumkan bahwa saya, Edzard Savian Alterio telah resmi menikah dengan Edrea Putri Senja!" ungkap Edzard seraya merangkul Edrea.

Tamu undangan hanya tercengang dengan pengakuan Edzard yang sangat mengagetkan. Bahkan beberapa wartawan ekslusif juga ikut tidak percaya.

Edzard tersenyum. "Dan saya juga mengundang kalian semua untuk menghadiri acara tasyakuran 4 bulanan kehamilan istri saya." ucap Edzard seraya mengusap perut Edrea.

Semua berbisik-bisik tidak percaya dengan segala pengakuan Edzard apalagi Edzard sudah punya anak.

"Tenang semuanya tenang, kami menikah sudah hampir 5 bulan dan Edrea tidak hamil di luar nikah. Edrea hamil setelah resmi menjadi istri saya." jelas Edzard. "Saya kira cukup dan terima kasih banyak yang telah datang dan hadir." putus Edzard.

Akhirnya setelah pengumuman dan acara tasyakuran 4 bulanan kehamilan Edrea di mulai.

Edrea sedang duduk di karpet bludru dengan Edzard yang tiduran di pangkuan Edrea. Selama 4 bulan ini Edzard mengalami sindrom couvade atau kehamilan simpatik. Edzard yang mual-mual, mengidam, dan apa pun keinginan harus di turuti.

Saat Edzard mulai terlelap, teman-teman Edrea dan Edzard ikut duduk di karpet beludru dengan sangat santainya.

"Hai Edrea!" sapa Arga.

"Hai kak!" sahut Edrea.

Edzard yang mengenali suara itu langsung membuka mata dan menatap satu-persatu orang yang ikut duduk dengan tatap sangat tajam.

"Ngapain?" tanya Edzard ketus.

"Duduk lah!" sahut Arga.

"Kalian udah makan?" tanya Edrea.

"Udah ko," sahut Azka.

Edzard bagun dari tidurnya dan duduk di samping Edrea.

"Edrea boleh pegang perut lo, gak?" tanya Sekar.

"Bol—"

"Gak boleh!" pungkas Edzard.

"Pelit banget lo!" seru Lintang dengan raut wajah kesal.

Edrea menoleh kearah Edzard, "gak boleh gitu dong, mereka 'kan cuma mau pegang." nasihat Edrea.

"Tapi—"

"Bolehin, okey!" ucap Edrea.

Edzard hanya menganggukkan kepalanya.

Sekar mengusap-usap perut Edrea begitu pun dengan yang lain nya. Sedangkan Edzard rasanya ingin marah saja dan memaki-maki kelima orang tersebut.

"Edrea, lo hamil ngerasain apa aja?" tanya Randy.

"Gak ada sih, yang ngerasain suami gue malah..." jawab Edrea.

"Serius!"

"Iya, kadang gue juga suka mual, tapi gak parah." jelas Edrea.

"Mungkin, bayinya mau nyusahin bapaknya kali!" sahut Lintang.

Arga malah terkekeh geli.

"Tapi, kamu masih kuliah, Senja?" tanya Azka.

"Masih dong," jawab Edrea.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang