Saat Edrea sedang mandi Edzard mengganti seprai ranjang milik Edrea dan juga menyiapkan baju untuk Edrea. Lalu, bergegas turun kebawah untuk membuatkan sarapan.
Ini terlalu siang untuk dibilang sarapan. Karena sekarang sudah pukul 12.30. Edzard pergi ke dapur dan melihat Lathesia sedang sibuk menyiapkan makanan
Tumben sekali! batin Edzard.
Edzard mengambil gelas, lalu menuang air putih. Karena dirinya ingin minum.
"Gimana malam pertamanya?" tanya Lathesia seraya tersenyum dihadapan Edzard.
"Uhuk-uhuk..." suara Edzard tersedak minuman.
"Santai Zard," ujar Lathesia seraya menepuk-nepuk pundak Edzard.
"Maksud lo apaan?" tanya Edzard.
"Bawa istri lo turun aja, makan! Kasian, pasti laper. Sudah siang juga!" ucap Lathesia seraya duduk di kursi.
Edzard hanya diam membisu dan dari mana Lathesia tau?
"Lo gak perlu bingung, gue tau dari mana. Sekarang, terpenting istri lo ajak turun dan makan. Bilang sama dia, gak usah malu. Gue ngerti ko!" jelas Lathesia.
Edzard masih diam membisu dan tidak percaya.
"Cepet Zard!" suruh Lathesia memaksa Edzard.
Akhirnya Edzard mengikuti perkataan Lathesia dan bergegas pergi ke kamar Edrea.
Edzard masuk ke dalam kamar Edrea. Edzard melihat Edrea sedang menyisir rambut nya dan d
sudah memakai baju yang Edzard siap kan tadi. Edzard masuk dan langsung merebut sisir dari tangan Edrea.Edrea cukup tersentak kaget, ternyata Edzard membantu Edrea menyisirkan rambutnya. Edrea mengusap leher nya, Edzard yang melihat itu tersenyum geli.
"Nanti juga, ilang sayang..." ujarr Edzard seraya menyisirkan rambut Edrea dengan sangat lembut.
"Bapak ngapain masuk ke sini, nanti kalau kak Lathesia tau, bagaimana?" tanya Edrea panik.
Edzard menatap wajah Edrea yang berada di depan cermin. "Kayaknya Lathe, memang sudah mengetahuinya." jawab Edrea.
Edrea membolakan matanya. "Hah, ko bisa?" tanya Edrea.
Edzard mengendikkan bahunya. Lalu, langsung mengangkat tubuh Edrea dan menggendongnya ala bridal style. Edrea yang terkejut langsung melingkarkan tangan nya di leher Edzard.
"Bapak, mau bawa saya, kemana?" teriak Edrea.
"Bapak mulu, katanya mau manggil, Ayy!" seru Edzard seraya membawa Edrea turun ke meja makan.
"Gak jadi deh, enakkan bapak dari pada Ayy." jawab Edrea.
Edzard merotasikan matanya. "Bapak kamu, saya?" tanya Edzard.
Edrea terkekeh, "Maaf suami Edrea..."
Edzard tersenyum senang. "Bagus begitu," sahut Edzard seraya menuruni tangga.
Edzard mendudukkan Edrea di kursi meja makan, Edzard duduk di samping Edrea. Semua itu, tidak luput dari pandangan Lathesia dan Lathesia hanya bisa tersenyum geli melihat itu.
"Cieee yang suami istri mah, memang beda ya!" ledek Lathesia.
Edrea membolakan matanya. "Kak Lathe tau dari man—"
"Pokoknya kalian makan saja dulu, nanti temui gue di ruang keluarga!" sela Lathesia seraya melenggang pergi ke arah ruang keluarga.
Edrea melamun menatap piring dan gelas di hadapannya. Edzard yang melihat itu, membantu Edrea mengambil makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...