26.

11.8K 643 19
                                    

Hari ini Edrea bangun sedikit telat dari biasanya, karena semalam Edrea dan Edzard baru sampai pukul 10.00 malam. Edrea juga merasakan tubuhnya sangat lemas dan badannya sedikit hangat, tetapi pekerjaan Edrea sangat banyak. Akhirnya dengan tubuh yang kurang fit, Edrea bergegas mandi dan memasak sarapan untuk Edzard. Untung saja, karena Edrea bangun telat tidak membuat Edrea kesiangan menghidangkan sarapan untuk Edzard.

Sarapan sudah siap Edrea duduk dikursi meja makan sambil menuangkan air putih, untuk Edrea dan Edzard. Tak lama Edzard turun dengan pakaian kantornya. Edzard duduk dihadapan Edrea.

"Pagi Edrea!" ucap Edzard seraya menarik kursi lalu duduk.

Edrea tersenyum tipis. "Pagi juga, pak!"

Edzard mengerutkan keningnya melihat Edrea, nampak tidak bersemangat. Edzard juga memperhatikan bibir Edrea yang pucat pasi.

"Edrea, kamu sakit ya?" tanya Edzard sedikit panik.

Edrea menoleh kearah Edzard. "Enggak kok---"

Edzard langsung berdiri, lalu mendekat kearah Edrea. Edzard mengecek suhu badannya Edrea menggunakan tangannya.

"Badan kamu hangat! Kamu sakit pasti, gara-gara kemarin yaa?" ucap Edzard sangat khawatir.

"Enggak kok pak, saya cuma gak enak badan aja." jawab Edrea.

"Bibir kamu sampe pucat gitu, juga!" seru Edzard.

"Pokoknya sehabis makan, kamu langsung minum obat dan istirahat, ya!" suruh Edzard.

"Tapi, pekerjaan saya gima---"

"Gak usah lakuin pekerjaan apapun! Kamu itu lagi sakit, ingat kata saya!" sela Edzard menatap Edrea sangat tajam.

"Sekarang lanjutkan makan, lalu minum obat! Saya tidak bisa libur, karena ada meeting di kantor. Tapi, saya usahakan pulang secepatnya." jelas Edzard.

Edzard dan Edrea sibuk makan, tak lama makanan mereka pun habis. Edrea berdiri dan ingin mengambil piring, bekas dirinya dan Edzard.

Edzard menatap Edrea tajam. "Jangan coba-coba mencuci piring Edrea! Kamu sedang sakit, tolong dengarkan ucapan saya tadi!"

Edrea langsung duduk kembali, karena dia tidak punya keberanian untuk melawan Edzard, si Pria Angkuh itu.

"Tunggu, saya ambil obat dulu!" ucap Edzard seraya melenggang pergi meninggalkan Edrea.

"Yaelah, gue sakit gini doang aja, kaya orang habis melahirkan, gak boleh ini itu!" gerutu Edrea.

Tak berapa lama Edzard datang membawa obat di tangannya. Edzard duduk disamping Edrea dan menuangkan air putih untuk Edrea.

"Nih minum!" suruh Edzard seraya memberikan obat dan air putih kepada Edrea.

Edrea mengambil obat itu dan meminumnya tanpa ucapan apapun.

"Yuk!" ajak Edzard.

Edrea mengerutkan keningnya bingung.

"Istirahat di kamar dan saya tidak mau mendengar bantahan apapun dari mulut kamu, ok!" jelas Edzard.

Edrea hanya menuruti ucapan Edzard. Edrea dituntun oleh Edzard hingga ke kamarnya. Edrea langsung merebahkan diri di ranjangnya, Edzard menarik selimut hingga ke dada Edrea.

"Saya ke kantor dulu ya, kamu gapapa kan. Saya tinggal?" tanya Edzard.

Edrea hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, saya pergi dulu!" pamit Edzard.

CUP

Edzard mengecup kening Edrea sangat sayang, lalu mengusap pucuk kepalanya.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang