Edzard masuk kedalam kamarnya dan membuka tiga kacing atas kemejanya serta menggulungnya lengan kemejanya hingga ke siku. Lalu, duduk dikasurnya dan menyugarkan rambutnya kebelakang.
Edzard mengusap wajahnya. "ARGHHH!!!" teriak Edzard.
Edzard bangun dan menatap dirinya di depan cermin meja riasnya, lalu mengacak-acak barang-barang yang ada dimejanya. "ARGHHH!!!"
Hanya tersisa barang yang berada dimeja yaitu bingkai foto, seorang Gadis dan seorang Lelaki yang tersenyum bahagia. Edzard mengambil bingkai foto itu dan ingin melemparnya. Tetapi, saat ia ingin melempar bingkai foto itu, Edzard melihat foto yang berada di dalam bingkai itu dan langsung memeluk bingkai itu.
"Re..." lihir Edzard seraya memejamkan mata dan memeluk bingkai foto itu.
Edzard membuka matanya dan mengusap bingkai foto itu. "Re..." panggil Edzard. "Aku kangen kamu! Kangen banget, kamu apa kabar disana, senang atau sedih?" tutur Edzard.
"Apakah kamu melihat dan mendengar ucapan Kak Lathe tadi sore, di atas sana? Kalau kamu melihat dan mendengarnya, maafkan ucapan Kak Lathe. Dia hanya terbawa emosi Re..." ucap Edzard seraya tersenyum simpul dan mengusap foto itu.
"Lagi pun, aku tak percaya ucapan Kak Lathe, Re... Mana mungkin kamu seperti itu dan ya, kamu pasti masuk surga Re. Aku yakin itu!" ucap Edzard berbicara sendiri.
Edzard menidurkan badannya dikasur seraya memeluk foto itu. "Seandainya kamu masih ada Re... Mungkin, aku gak kesepian dan yang pasti kita sangat bahagia... Karena pasti anak kita, sudah berusia 5 tahun. Usia dimana, anak kita masuk Taman Kanak-kanak..." ucap Edzard seraya tesenyum manis.
"Kenapa kamu pergi begitu cepat Re..." lirih Edzard. "Aku buat salah apa Re? Aku minta maaf, aku sakit Re... Semua gak mengerti aku, bahkan Mommy ku sekali pun..." ucap Edzard sangat menohok hatinya.
Edzard memejamkan matanya dan teringat hari itu, hari dimana ia kehilangan Gadisnya untuk selama-lamanya dan Gadis itu adalah Gadis yang menjadi calon istrinya. Bahkan bila mengingat hari itu, hatinya sangat sesak. Tetapi, anehnya ia tidak menangis sama sekali. Dan karena saking larutnya dengan kejadian itu, Edzard tanpa sadar ketiduran seraya memeluk foto itu.
***
Pagi hari yang cerah, tetapi tak secerah pikiran Edrea. Di pagi yang sangat cerah ini, Edrea sibuk memikirkan kehidupannya ke depan dan dimasa depan. Bagaimana dengan kuliah, bagaimana dengan biaya hidupnya, dia sudah dipecat dari tempat pekerjaannya. Hanya karena seorang Pria angkuh yang hidupnya sok penuh dengan ketenangan.
Bila mengingat kejadian itu, ia rasanya ingin menendang Pria angkuh itu sampai ke Kutub Selatan. Membiarkan Pria itu, mati ke dinginan . Atau melemparnya ke Jurassic Park, agar ia dimakan oleh Tirex-Tirex disana.
"DASAR PRIA ANGKUH!" pekik Edrea.
Kebetulan Edrea sedang didepan teras Kos-kosan. Membuat Ibu Kosan menatap heran kearah Edrea. Edrea hanya menyengir dan menyapa Ibu Kosan.
Edrea bergegas bangun dari duduknya dan menghidupkan motornya. Edrea pergi berkeliling Kota, untuk mencari pekerjaan.
Tak terasa Edrea sudah melamar di 5 tempat yang berbeda. Mulai dari Perusahaan hingga Rumah Makan sekali pun. Entah kesialan apa hari ini menimpah Edrea. Sebenarnya, tadi ada seorang Satpam Kompleks yang menawari Edrea bekerja, untuk memandikan Anjing. Akhirnya Edrea mau, Satpam itu mengantarkan Edrea, Edrea kira memandi Anjing biasa. Tetapi, ternyata seekor Anjing hitam besar, bahkan besarnya hampir sama denga Edrea. Edrea terkejut, bagaimana ia mau memandikan Anjing itu, melihatnya saja membuat Edrea merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...