Edzard terus menarik tangan Edrea, hingga Edrea meringis kesakitan. Tetapi, Edrea menahan rasa sakitnya dan hanya diam tak mengeluarkan suaranya sama sekali. Edzard menarik Edrea kearah kamarnya. Edzad menutup pintunya, lalu memojokkan Edrea ke tembok kamarnya.
"Awsshh!" ringis Edrea begitu tangan Edrea di lepaskan oleh Edzard.
Edzard tak menghiraukannya, dia mengunci Edrea menggunakan kedua tangannya. Jaraknya pun sangat dekat, bahkan Edrea bisa merasakan hembusan nafas Edzard.
"Bapak, apa-apaan sih!" sungut Edrea seraya memegang pergelangan tangannya yang sakit.
"Kamu yang apa-apaan!" sentak Edzard.
"Lah, kok saya!" balas Edrea tak mau kalah.
Edzard menatap Edrea dari atas sampai bahwa. Edrea yang melihat tatapan Edzard mengintimidasi cukup ketakutan, apalagi dengan tatapan Edzard yang sangat tajam
Edzard mengeraskan rahangnya. "Kamu kenapa sih, pake baju gak sopan terus!" sentak Edzard seraya menatap Edrea sangat tajam.
Edrea yang tak mau kalah menatap balik Edzard dengan sangat tajam. "Kenapa emangnya? Baju saya sopan kok, saya juga gak lagi pakai Bikini!" sahut Edrea.
Edzard makin mengeraskan rahangnya. "Kamu itu, kenapa susah dibilangin sih!" geram Edzard.
"Bapak gak perlu bilangin saya, kalau gitu!" balas Edrea.
Edzard makin geram. "Menjawab kamu!"
"Saya punya mulut!"
Edzard mengepalkan tangannya. "Jangan pake baju ini lagi Edrea!" ucap Edzard dengan suara rendah menahan amarah.
"Saya suka kok, suka-suka saya ju---"
"TAPI, SAYA GAK SUKA DAN SAYA GAK SUKA DIBANTAH!" bentak Edzard dengan suara tinggi.
Edrea tersentak kaget langsung menggigit bibirnya sangat dalam dan matanya langsung berkaca-kaca. Edrea langsung menunduk menatap ujung sepatunya, karena sangat takut.
Tiba-tiba Lathesia masuk ke dalam kamar Edzard. Edzard langsung menoleh menatap Lathesia. Lathesia nelebarkan matanya begitu melihat posisi Edrea terkungkung oleh Edzard.
Lathesia langsung menghempaskan tangan Edzard yang mengunci Edrea. Lalu, menarik Edrea ke belakang Lathesia.
"Lo apain, Edrea!" seru Lathesia. Karena melihat Edrea terus menunduk dengan tubuh sedikit gemetar.
Edzard hanya diam tak menjawab ucapan Lathesia. Edzard hanya pokus dengan Edrea.
"Edzard!" tegas Lathesia. Edzard masih tak menjawab.
Lathesia yang geram menoleh menatap Edrea. "Edrea kamu di apain sama Edzard!" seru Lathesia seraya memegang kedua bahu Edrea.
Edrea hanya menggelengkan kepala, karena masih sangat shock.
Lathesia yang paham nampaknya Edrea sangat ketakutan langsung menyuruh Edrea pergi meninggalkan kamar milik Edzard. "Yaudah, kamu sama Mommy gih, bantu-bantu Mommy!" suruh Lathesia.
Edrea hanya menganggukkan kepala, lalu melenggang pergi meninggalkan mereka berdua.
Lathesia langsung menatap Edzard tajam. "Lo apain Edrea! Lo bentak ya!" sarkas Lathesia.
Edzard hanya menyugarkan rambutnya kebelakang.
"Lo apain, Edzard!" desak Lathesia.
"Gue cuma gak suka, dia pakai baju kayak gitu!" sahut Edzard seraya duduk di ranjang miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...