42.

6.9K 483 35
                                    

Sudah hampir lima hari Lathesia menginap di rumah Edzard. Bahkan Edrea dan Edzard seperti bermain ucing-ucingan bersama Lathesia.

Padahal setelah jawaban Edrea kemarin, Edzard ingin merasakan bermesra-mesraan dengan Edrea. Sayangnya itu menjadi angan saja, karena Lathesia selalu ada disetiap sudut mana pun.

Bahkan Edzard tidak bisa untuk sekedar mengendap-endap tidur di kamar Edrea. Karena akhir-akhir ini, Lathesia selalu meminta ditemani tidur oleh Edrea. Entah lah Edzard merasa Lathesia seperti sengaja membuat Edzard uring-uringan.

Edzard, Edrea dan Lathesia sedang berada di ruang televisi. Ini semua permintaan Lathesia, untuk menonton film hantu bersama. Karena Lathesia takut menonton, tetapi penasaran untuk menonton.

Saat sedang asik menonton, tiba-tiba Lathesia berdiri. "Aku mau minum dulu ya! Kalian mau sekalian di bikinin gak?" tanya Lathesia.

"Boleh," jawab Edzard.

"Edrea?" tanya Lathesia.

"Biar aku aja, kak!" ucap Edrea.

"Gapapa, gak usah, biar sekalian aku aja!" sahut Lathesia.

"Sekali-kali, aku bikinin sesuatu buat kalian!" ucap Lathesia. "Tunggu ya!" sambung Lathesia.

Setelah Lathesia melenggang pergi ke dapur. Edzard menoleh ke arah Edrea begitu pun dengan Edrea. Edzard tersenyum dan mendekat ke arah Edrea.

CUP

Edrea membelalakkan matanya. "Bapak!" seru Edrea pelan.

Edzard melototkan matanya menatap Edrea. "Ko, bapak!" sahut Edzard tak terima.

Edrea menyengir tanpa dosa. "Lupa," sambung Edrea.

"Mau saya hukum mulutnya! Lupa mulu!" ancam Edzard.

Edrea refleks menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Edzard terkekeh geli melihat tingkah laku Edrea.

Lathesia pun datang dengan nampan di tangannya. Edrea dan Edzard langsung menetralkan wajahnya kembali.

"Nih minuman nya!" ucap Lathesia. "Ko, kayak tegang gitu, kalian ada apa?" sambung Edrea seraya menaruh nampannya di meja.

"Makasih banyak ya, kak!" ucap Edrea.

Lathesia tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Edzard dan Edrea meminum, minuman yang dibuat oleh Lathesia. Mereka pun kembali menonton film, sesekali Lathesia seperti memperhatikan Edzard dan Edrea.

"Lathe remot AC mana?" tanya Edzard seperti orang kepanasan.

Lathesia mengerutkan keningnya seraya terkekeh. "Kenapa lo?" tanya Lathesia.

"Gerah banget gue, astaga!" seru Edzard seperti orang kepanasan.

Sedangkan Edrea seperti orang menahan sesuatu dan nafasnya tersengal-sengal.

"Edrea kamu kenapa?" tanya Lathesia menahan senyumannya.

Edrea tersenyum sedikit sambil terus menghela nafasnya berulang kali. "Gatauhhh kak... Aku ke kamar... Huh... Dulu ya kak..." ucap Edrea seperti menahan sesuatu.

Lathesia hanya menganggukan kepalanya.

Edrea melenggang pergi sedangkan Edzard memperhatikan Edrea terus-menerus dengan lehernya naik turun.

Edzard menatap punggung Edrea penuh dengan gairah. Edzard menggelengkan kepalanya, Edzard berusaha menghilangkan bayang-bayangan tidak senonoh dirinya dengan Edrea.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang