Edrea diantarkan oleh Lathesia sampai depan kantor. Tidak lupa Edrea mengucapkan terima kasih kepada Lathesia. Edrea keluar dari mobil Lathesia. Edrea masuk kedalam kantor milik Edzard.
Edrea mendekati tempat Resepsionis, Resepsionis itu adalah seorang Wanita cantik, berkulit putih, dan mempunyai body yang sangat bagus.
Dia tersenyum dan menyapa Edrea. "Iya kak, ada yang saya bisa bantu?" tanya Resepsionis itu.
"Mba maaf saya mau nanya, ruangan pak Edzard dimana ya?" tanya Edrea.
Raut wajah wanita Resepsionis itu berubah, seolah tidak suka Edrea menyebut nama Edzard. "Ada keperluan apa kamu menanyakan ruangan pak Edzard?" tanya Wanita Resepsionis itu.
"Saya mau nganterin makan siang milik pak Edzard, Mba." jawab Edrea.
"Gak ada, pak Edzard sedang sibuk dan tidak bisa diganggu!" ketus Wanita Resepsionis itu.
"Tapi Mba, say--"
"Gak ada tapi-tapian!" sela Wanita Resepsionis.
"Saya tau, kamu itu mau ketemu pak Edzard cuma buat minta foto, kan. Gak usah modus kamu udah banyak anak seumuran kamu datang kesini bilang adiknya pak Edzard lah, sepupu lah, padahal modus pengen ketemu pak Edzard!!!" cerocos Wanita Resepsionis itu. "Kecil-kecil kok jalang!" ejek Wanita Resepsionis itu.
"Gak Mba, saya gak bohong! Ini makanannya!" ucap Edrea menunjukkan Totebag nya.
"Alah saya gak pecaya! Emang kamu siapanya pak Edzard? Hah!" tanya Wanita Resepsionis itu sangat tidak suka.
"Saya pembantunya Mba,"
"Mba-mba, kamu pikir saya tukang jamu! Hah!" bentak Wanita Resepsionis itu.
"Saya itu Irena pacarnya pak Edzard! Karena kamu pembantu pacar saya, kamu itu harus hormat sama saya!" sembur Wanita Resepsionis itu yang bernama Irena
Edrea membeku menatap Irena, dari pada ia berurusan dengan pacar Edzard, lebih baik Edrea mengalah. Edrea tidak mau melawan Irena yang notabennya adalah pacar Edzard. Bisa-bisa dirinya di maki-maki oleh Edzard.
"Yaudah Mba saya permisi, maaf mengganggu!" ucap Edrea melenggang pergi.
Tetapi, Edrea tidak benar-benar pergi dari kantor Edzard, ia tetap kekeh ingin masuk ke ruangan Edzard dan memberikan makan siang tanpa harus melawan Irena. Karena, kalau dirinya tidak memberikan makan siang, bisa-bisa Edrea tambah kena marah, Edrea juga sudah terlanjur janji kepada Edzard.
"Aku harus bagaimana nih! Pak Edzard pasti nungguin aku!" gumam Edrea menggigit jari.
Edrea memetik jarinya seraya tersenyum lebar . "Ahh aku tau!"
Edrea kembali ke tempat Irena. Irena menatap tajam Edrea.
"Ngapain lagi sih, kamu!" seru Irena.
Edrea menyilangkan kakinya seolah-olah dirinya menahan pipis. "Aduhh... Mba saya numpang pipis dulu boleh gak? Saya kebelet, abang Grabnya masih lama. Nanti saya ngompol! Please Mba! Gak tahan saya!"
"Kamu bohong ya!" sembur Irena.
"Sumpah Mba! Aduh!" rintih Edrea.
"Oke, saya kasih izin, tapi jaminannya apa?" tanya Irena tersenyum miring.
Edrea yang sudah tersenyum senang, lalu bingung. Edrea mengeluarkan ponselnya dari Totebagnya. "Nih Mba, ponsel saya jaminanya!" ucap Edrea seraya memberikan ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ED
عاطفيةWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...