31.

9K 690 40
                                    

Pagi ini Edrea terbangun dan merasakan ada yang berat di perutnya, seperti ada yang memeluknya. Tunggu ini bukan kamar nya, Edrea menoleh ke arah sampingnya. Dan ternyata itu Edzard, Edrea baru saja ingat, bahwa semalam Edrea bertengkar hebat dengan Edzard yang berujung Edzard mengambil ciuman pertama Edrea secara kasar. Hingga Edrea menangis dan bibirnya berdarah, lalu ia tidak sadarkan diri.

Edrea langsung bangun dan mengecek bajunya, Edrea menghela nafas lega. Edrea kira Edzard akan berbuat macam-macam setelah Edrea tidak sadarkan diri. Ternyata tidak, Edrea mengingat kejadian semalam betapa kasarnya Edzard. Edrea tidak sanggup kalau terus menghadapi sikap Edzard yang seperti itu. Jujur Edrea sangat tidak kuat.

Edrea harus kabur dari sini, lupakan perjanjian sialan itu. Toh, Edzard sudah melanggarnya. Tapi, bagaimana Edrea keluar dari rumah Moster angkuh ini. Akhirnya dengan segala keberanian, Edrea bangun dari tidurnya. Dan turun dari ranjang milik Edzard secara perlahan-lahan.

Saat hendak turun, Edzard langsung mencekal tangan Edrea. "Mau kemana?" tanya Edzard.

Edrea menoleh dan tersenyum kikuk. "E---mmm mau..."

"Mau kemana?" tanya Edzard masih dengan memegang tangan Edrea seraya bangun dari tidurnya.

"M-mau buatin sarapan, pak! Iya buatin sarapan!" jawab Edrea cepat.

Edzard mengangkat sebelah alisnya. "Bener?" tanya Edzard. Edrea menganggukkan kepalanya.

"Kamu gak berusaha kabur dari saya, kan?" tanya Edzard.

Sial dia tau aja!

"E-enggak ko, pak." jawab Edrea.

"Yaudah sana, tapi kamu jangan coba-coba kabur ya, Edrea!" ucap Edzard menatap Edrea sangat tajam.

Edrea menganggukkan kepala seraya melenggang pergi keluar dari kamar Edzard.

Setelah Edrea keluar, Edzard memikirkan sesuatu. Dia takut Edrea pergi, apalagi kata-kata Edrea semalam sangat menyakitkan hati Edzard. Dan Edzard takut kehilangan gadis yang paling ia sayang lagi, untuk kedua kalinya. Bahkan jika dibandingkan dengan Reina dulu, rasa sayang dan cinta Edzard untuk Edrea sangat-sangat besar. Ini mungkin terdengar lebay, tapi begitulah. Edzard takut, Edrea pergi karena sifatnya yang posesif dan sangat protektif. Edzard harus melakukan sesuatu agar Edrea tidak bisa lepas darinya, apapun itu caranya.

Edrea sedang memasak seraya memikirkan bagaimana keluar dari rumah Pria Angkuh dan gila ini. Saat sedang asyik melamun, tiba-tiba saja Edzard datang memeluknya dari belakang dan menaruh kepalanya di pundak Edrea. Edrea cukup tersentak kaget, tetapi Edrea langsung tau itu adalah Edzard. Jujur Edrea sangat gugup, apalagi hembusan nafas Edzard sangat terasa di lehernya.

"Edrea..." ucap Edzard sangat manja.

Hei ini sangat bertolak belakang dengan sifatnya yang pertama kali Edrea kenal.

"Hmm?" gumam Edrea.

"Saya minta maaf ya, soal kejadian semalam. Saya benar-benar hilang kontrol Edrea!" ucap Edzard sangat lembut.

"Gapapa ko, pak." jawab Edrea.

"Kamu gak bakal pergi dari saya, kan?" tanya Edzard masih melingkarkan tangan diperut Edrea.

Edrea hanya diam membisu, karena Edrea sangat tidak yakin terhadap itu. Jujur Edrea sudah sangat lelah, apalagi untuk meladeni sikap Edzard yang makin berubah dan makin membuat Edrea capek.

"Edrea!" panggil Edzard manja seraya mendusel-dusel di leher Edrea.

"Kamu ada niatan mau pergi, ya?" tanya Edzard sedikit ada rasa takut di dalamnya.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang