28.

11.7K 713 44
                                    

Sekarang Edrea satu mobil dengan Pria angkuh yang tiba-tiba datang dan langsung menariknya pulang. Edrea melirik ke arah Edzard yang sedang menyetir mobil, nampak dari raut wajahnya penuh kekesalan dan tidak lupa rahangnya mengeras dan urat-urat lehernya sangat terlihat.

"Katanya pergi sama Sekar? Sekar berubah Gender, Hah!" ucap Edzard dengan suara yang sedang menahan emosi.

Edrea menoleh kearah Edzard dengan raut wajah tidak suka. "Orang bener ko, pergi sama Sekar!" sahut Edrea dengan santai.

"Itu yang namanya Sekar?" tanya Edzard sedikit naik.

"Bukan, itu Azka!" jawab Edrea sangat nyolot.

"Saya tau, jadi kamu bohong kan!" tuduh Edzard.

Edrea menoleh kearah Edzard. "Bohong apa coba?"

"Kamu izin pergi sama Sekar, tapi ternyata kamu pergi sama si Azka-Azka itu!" jelas Edzard.

"Dibilang enggak juga! Aku emang bener pergi sama Sekar, terus Azka ikut." jawab Edrea sangat kesal.

"Bilang aja, Sekar cuma alesan kamu, kan!" tuduh Edzard.

Edrea menatap Edzard sangat garang dan menghela nafas gusar. "Seterah bapak, deh!"

"Gak mau ngaku juga, kan kamu!" ucap Edzard.

"Saya harus ngakuin apa? Saya kan udah bilang saya pergi sama Sekar!" sahut Edrea.

"Tadi cuma ada si Azka-Azka, itu. Sekar kemana coba?" tanya Edzard masih tak percaya.

"Sekar lagi ke Toilet! Makannya bapak jangan narik saya seenaknya!" sahut Edrea dengan nada tidak suka.

Edzard langsung mengerem mendadak hingga dahi Edrea terpelatuk ke Dashboard mobil.

"Awshh!" ringis Edrea memegang dahinya.

Edzard langsung menoleh ke arah Edrea dan membuka sabuk pengamannya. "Astaga! Maafin saya!" ucap Edzard sangat panik seraya memegang dahi Edrea.

Edrea hanya meringis dan nampaknya dahinya memar.

"Sakit ya?" tanya Edzard menatap Edrea sangat khawatir.

Edrea hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, kita kerumah sakit mau?" tanya Edzard. Edrea menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Itu sampe memar gitu, lho!" tanya Edzard dengan raut wajah sangat-sangat khawatir.

"Saya gapapa ko." jawab Edrea seraya tersenyum tipis.

"Yaudah, kita pulang aja ya. Nanti saya obatin!" ajak Edzard. Edrea hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Mereka pun sudah sampai dirumah Edzard memasukan mobilnya ke garasi rumah miliknya.

"Jangan turun ya, tunggu!" ucap Edzard.

Edrea mengerutkan keningnya, karena tidak mengerti apa maksud Edzard.

Edzard langsung membukakan pintu mobil untuk Edrea dan membuka sabuk pengaman Edrea. Lalu, menggendong Edrea ala Bridal style.

"Heh, bapak mau ngapain?" tanya Edrea seraya memeluk leher Edzard.

"Gendong kamu, apalagi?" sahut Edzard.

Edrea tak habis pikir dengan Edzard mengapa Edzard sangat lebay. Edrea hanya memar di dahi bukannya jatuh dari tebing atau pun lumpuh karena tidak bisa berjalan. Tetapi, sudahlah membantah Pria Angkuh di depannya ini bukan hal yang mudah.

Edzard menggendong Edrea hingga masuk kedalam kamarnya dan menurunkan Edrea di ranjang miliknya. Edzard juga menyusun bantal untuk Edrea senderkan kepalanya dan juga menarik selimut untuk Edrea.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang